-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Acara Ngeprang Milad Bunda Jati Hingga Masalah Dana Pensiun Tak Layak Dari Televisi Swasta

    Redaksi
    17 Desember 2022, 22:39 WIB Last Updated 2022-12-17T15:40:01Z
    Banner IDwebhost

    Foto: dok pribadi 

    Penulis: Jacob Ereste
    Jakarta, 13 Desember 2022

    Ulah Emak-emak yang berhimpun dalam Aspirasi selalu saja tidak ada matinya. 

    Acara Milad atau hari lahir Bunda Jatiningsih pun mereka buatkan acara spesial, pada Selasa 13 Desember 2022. 

    Meski saat milad itu sendiri telah berlalu beberapa hari kemarin, yaitu pada 7 Desember 2022. 

    Tapi lantaran kesembuhan dari sakit belum sepenuhnya pulih, maka perayaan milad yang ngeprang itu terpaksa ditunda oleh kawan-kawan Aspirasi.

    Kata Bunda Wati Imhar Burhanudin, acara ngeprang kawan-kawan Aspirasi sungguh sangat berhasil dan sempurna, hingga mampu membuat surprise untuk Bunda Jati dan terharu sampai menitikkan air mata atas perhatian kawan-kawan seperjuangannya di Aspirasi Indonesia.

    Aspirasi Indonesia sendiri memang sekumpulan Emak-emak seide dan sependapat dalam mensikapi tata kelola bangsa dan Negara Indonesia yang mengkhawatirkan masa depan yang diidealkan.

    Bunda Jatiningsih sendiri -- meski masih dalam kondisi belum sepenuhnya pulih dari kesehatannya -- toh datang juga dari wilayah Jakarta Timur -- cukup jauh untuk sampai ke Sekretariat Aspirasi di kawasan elit Antasari,  Jakarta Pusat.

    Dalam prakatanya mewakili Aspirasi Indonesia, Wati Imhar Burhanudin mengungkapkan kegembiraan hatinya atas acara ngeprang hingga dapat menggembirakan dan menambah semangat Bunda Jati, bahkan bisa semakin membuat sehat dan bugar.

    Kecuali itu, Bunda Wati Imhar juga memberi arahan bila fokus aksi dan unjuk rasa yang akan dilakukan Aspirasi adalah penolakan terhadap LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Trangender) yang hendak diberi kebebasan berkembang di Indonesia.

    "LGBT itu sangat berbahaya bagi generasi muda kita", tandas Bunda Wati. 

    "Sebab dengan begitu akan menggerus dan menghancurkan  keyakinan beragama anak cucu kita di masa mwndatang," imbuhnya.

    Bunda Jati sendiri merasa sangat suprise atas acara ngeprang yang dilakukan  kawan-kawan Aspirasi untuk milad dirinya. 

    Maisyaroh, Ida, Salwita, Nina dan bisa disebut  hampir semua anggota Aspirasi yang ada di Pengurus Pusat Aspirasi Indonesia tampak hadir memeriahkan hari kebahagiaan itu.

    Peran Pak Soleh mensukseskan acara ngeprang ini, tidak kalah penting, bahkan ikut terlibat dalam menskenario cerita gede ini.

    Bunda Jati sendiri tampak sangat terharu sambil menceritakan KSA -- suatu wadah usaha ekonomi bersama seluruh anggota Aspirasi yang kini telah memiliki legalitas formal sebagai bentuk usaha.

    Sehingga kiprahnya dalam usaha bagi anggota bisa semakin leluasa mengembangkan usahanya masing-masing melalui wadah koperasi ini, kata Bunda Jatiningsih.

    Usai acara milad dan pemberian beragam hadiah, Bunda Wati mengkreasi acara itu dengan menghadirkan juga sejumlah tokoh seperti Ketua Alumni Usakti, Chairul, Ketua Forum Pejuang Bangsa Hendra Jhon, Serta dari MUI Muhamad Tamim dan Fahri Lubis mengisi diskusi hingga menjelang maqrib.

    Angrid dari alumni Usakti berjanji akan aktif bersama Aspirasi, karena baru menahami dan menyadari bila perlakuan terhadap suaminya Muhamad Rahmad yang telah bekerja lebih dari 20 tahun di sebuah televisi swasta di Jakarta, telah menjadi korban Omnibus Law, yang kemudian disahkan menjadi UU Cipta Kerja oleh pemerintah.

    Suaminya yang sudah bekerja lebih dari 20 tahun pada sebuah televisi swasta di Jakarta, hanya akan menerima dana pensiun sekitar 60 juta. 

    Padahal, dari kalkukasinya bersama karyawan lainnya  dari tekevisi tersebut, setidaknya bisa mendapatkan dana pensiun 300 juta rupiah.

    Kalkulasi nilai dana pensiun yang kacau itu, konon ceritanya akibat langsung dari UU Omnibus Law yang kemudian disebut UU Cipta Kerja itu.

    Pendek kata, acara diskusi di Markas Aspirasi ini semakin sore jadi semakin gayeng dengan menukil sejumlah pengalaman.

    Untuk semakin menegarkan daya juang Emak-emak Aspirasi guna terus berkiprah dalam berbagai aktivitas serta kegiatan ke depan, demi dan untuk bangsa serta membaiknya kondisi negara dalam tata kelolanya yang kini sangat mengkhawatirkan.

    Begitulah acara ngeprang dalam budaya Aspirasi Indonesia akan dijadikan semacan tradisi untuk membuat acara dan melakukan diskusi pendalaman untuk berbagai hal guna memompa semangat juang Emak-emak bersama sejumlah tokoh dengan topik kekacauan tata kelola negeri ini.

    Hingga masalah dana pensiun dari televisi swasta di Indonesia sebagai akibat langsung dari UU Omnibus Law yang kemudian disebut UU Cipta Kerja yang dampaknya sangat menggacaukan bagi pekerja di Indonesia. 

    Karena semua UU yang dibuat rezim hari ini dominan tidak berpihak pada rakyat.
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini