Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor (Kiri) bersama Hardo Hutasoit (Kanan) | Foto: Trendy/indosatu.id |
HUMBAHAS, INDOSATU.ID - Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Dosmar Banjarnahor lakukan kegiatan panen jagung bersama anggota Kelompok Tani Pea Sigaol di Desa Hutasoit 2, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbahas.
Dalam kegiatan tersebut, Dosmar meminta kepada Masyarakat agar serius dalam bertani jagung, karena kata Dosmar, sudah banyak masyarakat yang sukses dan merasakan nikmat bertani jagung terutama di Kabupaten Humbahas.
"Kalau memang mau bertani jagung, seriuslah dirawat, karena pemerintah sudah membantu mulai dari alat pengolahan lahan sampai pada benih, sudah dibantu jangan disia-siakan, agar masyarakat menikmati dan tidak berdosa karena menyia-nyiakan bantuan dari pemerintah," ujar Dosmar, Rabu (11/1/2023).
Terlihat, Dosmar sangat puas atas hasil panen yang dilakukan di lahan Ketua Kelompok Tani Pea Sigaol, Hardo Sihombing. Menurutnya dilahan yang hanya seluas kurang lebih 15 rante, hasil jagung yang dipanen sudah maksimal.
"Ini sudah hebat ini, selamat lah untuk Pak Hardo, sudah lumayan ni hasilnya, untuk lahan segini (15 rante) hasil yang didapat sudah sangat memuaskan," sanjung Dosmar.
Foto Bersama Bupati Humbahas dan Masyarakat Petani Jagung | Foto: Trendy Purba/indosatu.id |
Orang nomor 1 di Humbahas itu juga menginstruksikan kepada jajarannya melalui Dinas Pertanian dan Pemerintah Desa agar selalu melakukan sosialisasi pada para petani tentang bertanam jagung yang baik, guna menghindari kegagalan dalam panen jagung.
"Dinas Pertanian, Kepala Desa bersama Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS), tolong untuk selalu melakukan sosialisasi pada para petani, ajari mereka, dampingi mereka supaya tidak terjadi gagal panen," seru Dosmar.
Terpisah, Hardo Sihombing selaku pemilik lahan jagung dan ketua Kelompok Tani Pea Sigaol desa Hutasoit 2 mengaku sangat beruntung dapat menikmati hasil dari program jagung Bupati Humbahas.
Hardo mengaku, hasil bertani jagung sangat membantu untuk kebutuhan rumah tangganya, bahkan diakuinya bahwa anak-anaknya dapat bersekolah sampai jenjang perguruan tinggi berkat dari bertani jagung.
"Oh jelas sangat terbantu (perekonomian), anak saya bisa sekolah sampai perguruan tinggi dari hasil bertanam jagung, dan memang program Pak Bupati ini sangat mengena pada masyarakat," ujar Hardo.
Dirinya menambahkan bahwa dari 1 hektar lahan jagung, bisa menghasilkan lebih dari 10 ton, dengan harga antara 3.500 sampai 3.800 rupiah perkilogramnya, sementara biaya dan tenaga perawatan yang terbilang minim dibandingkan dengan tanaman muda lainnya seperti tomat dan cabai.
"Dari panen yang lalu dilahan saya sekitar 2 hektar hasilnya sangat memuaskan, bisa mencapai lebih dari 10 ton per hektarnya, dengan harga 3.500 sampai 3.800 rupiah perkilogramnya, jadi dari sekali panen bisa menghasilkan 35 sampai 38 juta rupiah" terang Hardo.
Berkat program jagung dari Bupati Dosmar, Hardo mengatakan bahwa masyarakat jadi lebih giat untuk bertani serta menghidupkan kembali lahan-lahan tidur yang sebelumnya ada di daerahnya.
"Masyarakat disini terutama sangat berterimakasih atas Program Pak Bupati, berkat itu masyarakat jadi lebih giat dan tidak malas-malasan untuk bertani, apalagi ada bantuan pengolahan lahan berupa traktor untuk kelompok tani, jadi untuk mengolah lahan tidur sudah gampang," kata Hardo.
Hanya saja, tutur Hardo, kendala yang dihadapi para petani seperti dirinya saat ini adalah bibit yang cenderung langka dan mahal. Hardo berharap Pemerintah kedepannya dapat menambah kuota pengadaan bibit jagung untuk para kelompok tani yang benar-benar serius ingin bertani jagung.
Pewarta: Trendy Purba
Editor: Admin