-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Petani Tidak Setuju Anggapan Food Estate Humbahas Proyek Gagal

    Redaksi
    20 Januari 2023, 11:13 WIB Last Updated 2023-01-25T20:31:58Z
    Banner IDwebhost

    Petani Food Estate melakukan Panen, Jum'at (20/1/2023) | Foto: Trendy Purba

    HUMBAHAS, INDOSATU.ID – Food Estate baru-baru ini menjadi trending topik yang hangat diperbincangkan di jagat media sosial Humbang Hasundutan (Humbahas).

    Hal itu dilihat dari postingan dan komentar-komentar netizen di laman grup Facebook bernama Kabar-kabari Humbang Hasundutan.


    Pasalnya, pasca kunjungan Wakil Bupati Humbahas sekaligus Ketua DPC PDIP Kabupaten Humbahas, Oloan Paniaran Nababan ke lokasi Food Estate di daerah itu yang viral dengan memainkan bibit bawang putih seperti permainan lato-lato.

    Video itu diunggah di grup Facebook ‘Kabar Kabari Humbang Hasundutan’ pada tanggal 15 Januari 2023 sekitar pukul 15.13 WIB, dengan narasi, ‘Baiknya kita main Lato-lato, Humbangku sayang, Food Estate nya malang’.

    Setelah viralnya video tersebut, banyak anggapan bahwa program food estate di humbahas telah gagal, anggapan tersebut langsung dibantah oleh para petani yang sehari-hari bekerja di lokasi Food Estate tersebut.

    Pertanian di Food Estate | Foto: Trendy Purba

    Menanggapi hal tersebut, Ketua Kelompok Tani Ria Kerja, A. Lumbangaol kepada awak media, Kamis (19/1/2023) di lokasi menegaskan bahwa candaan Wakil Bupati Humbahas itu merupakan pelecehan bagi para petani.

    Lumbangaol mengatakan, pihaknya sebagai petani merasa tersinggung, khususnya anggota Kelompok Tani Ria Kerja.

    “Candaan Wabup ini adalah pelecehan bagi kami petani di Food Estate ini, khususnya anggota Kelompok Tani Ria Kerja, yang kebetulan bekerjasama dengan PT. Parna Raya komoditi bawang putih, bawang merah, jagung, dan Poktan ini merasa tersinggung,” kata A. Lumbangaol.

    Ia juga menjelaskan, bawang putih itu adalah sisa sortiran panen bawang putih 2 tahun lalu milik PT. Parna Raya, jadi menurutnya sangat wajar busuk karena petani yang meminta sisa sortiran bawang putih tidak jadi menanam.

    “Apalagi beliau menggunakan bawang putih yang telah busuk menjadi mainan Lato-lato di lokasi Poktan Sehati. Wajarlah busuk karena petani yang meminta sisa sortiran bawang putih tidak jadi menanamnya,” ujarnya.

    Hal senada diutarakan, Y. M Lumbangaol yang sehari-hari bertani di lokasi Food Estate turut meluapkan rasa kesal dan kekecewaannya atas candaan dari Wakil Bupati Humbahas tersebut.

    “Saya pribadi sangat kecewa menyikapi kehadiran rombongan tersebut, yang katanya kunker pada hari Minggu kemarin. Menurut informasi yang saya dapat katanya ada beberapa anggota DPRD Humbahas yang ikut ke FE ini,” pungkasnya.

    YM Lumbangaol juga meminta agar jangan lagi menambah beban pikiran para masyarakat petani dengan ulah-ulah yang tidak tepat. Karena para petani sudah bersusah payah, hingga meminjam ke KUR demi mengelola lahan supaya tidak terbengkalai.

    “Janganlah menambahi beban pikiran kami petani ini, kami sudah sangat bersusah payah yang bertani ini, sampai-sampai kami telah meminjam dari KUR untuk mengelola lahan kami ini agar tidak terbengkalai, kalau tidak bisa membantu kami yang bertani, setidaknya jangan menjadikan hasil pertanian kami jadi bahan candaan,” bebernya.

    Ketua Kelompok Tani Karejo R. Siregar mengungkapkan, hadirnya Food Estate (FE) di Humbang Hasundutan sudah banyak membantu masyarakat yang bertani. Petani sudah merasakan manfaat program pusat tersebut.

    “Saya pribadi sudah hampir 3 tahun mendapatkan hasil panen yang memadai, sampai saat ini contohnya setiap minggunya bisa panen cabai merah 700-800 Kg,” tandasnya.

    Siregar tidak setuju jika disebut program FE gagal. “Saya kurang setuju, banyak hasil panen pertanian keluar dari kawasan FE ini, semisal bawang merah, kentang, kol, cabai, dan jagung. Contohnya sekarang hasil panen cabai merah perminggunya bisa mencapai 5 ton/minggu,” kata mantan Kades itu.

    Wakil Bupati Humbahas, Oloan Paniaran Nababan lalu melakukan klarifikasi kepada wartawan, Kamis (19/1/2023) malam atas video dirinya viral di media sosial Facebook.

    Oloan menerangkan, bawang putih yang digunakan mainan mirip Lato-lato itu merupakan bibit bawang putih yang sudah busuk dan keropos. Ketika itu ditemukan sedang menumpuk di sebuah gubuk dilahan Food Estate Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung.


    Ia juga membenarkan, pada saat itu sedang kunjungan kerja bersama Ketua DPRD Humbahas, Ramses Lumbangaol dan Fraksi PDIP DPRD Humbang Hasundutan pada Minggu (15/1/2023) lalu.

    Kata Oloan, kejadian itu terjadi secara spontan karena rombongan terkejut melihat tumpukan bibit bawang putih tidak ditanam.

    Pengakuan dari pemilik bibit, bibit tersebut sudah rusak dan busuk sehingga tidak mereka tanam. Selain itu, menurut mereka tanaman bawang putih sangat tidak cocok ditanam di daerah itu.

    Mendengar pengakuan itu, lanjut Oloan, sebagian dari rombongan penasaran kondisi bawang itu, dan mengambil beberapa biji serta mengatakan sangat mirip dengan mainan lato-lato. Sehingga dirinya ikut memperagakan mainan mirip Lato-lato.

    Ia juga menyampaikan, kehadiran dirinya di lahan Food Estate Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung bukan sebagai Wakil Bupati Humbahas, akan tetapi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Humbang Hasundutan.

    “Kami perlu luruskan, bahwa beritanya bukan seperti itu. Itu bukan bawang putih tetapi barang busuk atau bibit yang sudah keropos yang tidak ditanam disekitar lokasi food estate tersebut. Dan satu lagi, kehadiran kami di sana bukan sebagai Wakil Bupati Humbang Hasundutan, melainkan Ketua DPC PDI Perjuangan Humbang Hasundutan,” katanya.

    Pewarta: Trendy Purba
    Editor: Admin
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini