Riki Ramadhani (17) Korban begal saat dirawat di RS Hartati tiga pekan lalu | Foto: Darma Siregar/indosatu.id |
Rantauprapat, INDOSATU.ID - Polres (Kepolisian Resor) Kabupaten Labuhanbatu dianggap tak mampu tangkap pelaku pembegalan terhadap anak yang hampir tewas dengan tiga tusukan.
Hal itu disampaikan orang tua (Ortu) korban begal, Rajali Siregar (44). Keluarga korban pun bakal membuat laporan langsung ke Mapolda Sumatera Utara di Medan.
Niat akan menyampaikan laporan ke Polda Sumut itu dikatakannya kepada awak media, Rabu (11/1/2023) di Rantauprapat.
"Sudah hampir sebulan laporan pembegalan terhadap anak saya, namun belum ada pergerakan pihak Reskrim. Padahal anak saya sudah memberitahukan ciri-ciri pelaku," ucap Rajali Siregar, merasa kesal.
"Lebih parah lagi, salah satu personil unit Reskrim berinisial DM mengaku mengenali terduga pelaku begal yang kebetulan berdomisili di kelurahan yang sama, Kelurahan Aek Paing, tapi kenapa gak ditangkap, ada apa ini, kok lambat kali gerak Reskrim ini," kesal Rajali.
"Jadi gini, waktu anak saya dirawat di rumah sakit, saat itu salah satu personil dari unit Reskrim Polres Labuhanbatu berinisial DM datang ke rumah sakit bersama salah satu wartawan, nah saat itu wartawan itu menunjukkan foto pelaku yang diambil dari profil WhatsAppnya," terang Rajali.
"Melihat foto itu, DM pun langsung mengaku mengenalinya, bahkan tinggal satu kelurahan dengan pelaku. DM juga mengatakan baru saja memukuli pelaku karna satu hal, tapi anehnya kok gak ditangkap ya, ada apa ini," kesalnya lagi.
"Saya menduga ada udang dibalik peyek ini, jika dalam minggu ini pihak Polres Labuhanbatu belum juga dapat mengamankan pelaku, saya akan laporkan langsung ke Mapoldasu," ancam Rajali.
Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki saat dikonfirmasi awak media pada Rabu (11/1/2023) via WhatsApp terkait lambatnya proses penangkapan terduga pelaku, hingga berita ini dikirim ke redaksi, beliau belum juga memberikan penjelasan.
Penulis berita: Darma Siregar
Editor: Lian