Saat Dimintai Konfirmasi, Oknum Kades Kutajaya Diduga Bersikap Arogan, Cek Faktanya |
SUKABUMI || INDOSATU.ID - Sebagai pejabat publik sudah seharusnya bisa memberikan contoh, baik etika maupun sopan santun.
Karena pejabat publik selaku abdi masyarakat seharusnya dapat memberikan tauladan untuk masyarakat dan tidak melakukan tindakan arogansi dan menghalangi kinerja jurnalistik.
Sementara sikap arogansi diduga dilakukan oleh salah satu oknum Kepala Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi terhadap seorang wartawan, Selasa (24/01/2023).
Hal ini bermula saat salah seorang wartawan menemui Kades Kutajaya guna mengkonfirmasi terkait jalan desa yang dikeluhkan oleh masyarakat dan bertahun-tahun rusak parah tanpa ada perbaikan.
Baca Juga: Tak Kunjung Selesai, Bupati Humbahas Marah Saat Tinjau Pembangunan MPP
"Saya datang ke kantornya dengan baik baik dengan mengucapkan salam, ketika saya tiba yang bersangkutan terlihat sedang makan siang, kemudian saya langsung di arahkan ke Sekretaris Desa pada waktu itu," ujarnya.
Lanjutnya, "Ketika saya sedang berbincang-bincang dengan Sekdes Ahmad Nawawi, datang Kades bertanya kepada saya dengan nada tinggi sambil berjalan, Siapa warga yang melapor? kenapa tidak langsung tanya ke saya, malah tanya soal jalan ke media, begitu yang saya ingat ucapan kades," tutur awak media, menirukan ucapan Kades Kutajaya.
"Setelah perbincangan tersebut, saya pun memutuskan untuk pergi, karena kedatangan saya bukan untuk mencari masalah membuat keributan," ucap awak media itu lagi.
"Tiba-tiba pada saat itu datang salah seorang staff desa tanpa alasan yang jelas menarik baju dengan cara kasar dan menyuruh untuk pergi. Bukannya mendapatkan konfirmasi, saya malah mendapatkan sikap arogan dari staf desa tersebut," pungkasnya awak media yang menerima perlakuan kasar tersebut.
Terkait kejadian tersebut, beberapa awak media mendatangi Kantor Desa untuk konfirmasi, saat dikonfirmasi, Kades Kutajaya Udin Suherman yang didampingi oleh beberapa orang dari salah satu Ormas, beberapa wartawan, Babinsa dan Perangkat Desa mengatakan tidak ada masalah.
"Sebetulnya tidak ada masalah, kalo memang kita bisa mengkaji, bisa meneliti, kalau memang mau bertanya kronologisnya seperti apa, jangan sampai ujung-ujungnya nanti jadi adu renyoh," sebut Udin Suherman.
Baca Juga: LPSHRI Minta Kapoldasu Turun tangan Berantas Peredaran Narkoba di Labuhanbatu
"Kami pun disini tidak mengharapkan terjadi masalah, harus saling-menghargai, tapi ketika memang dia datang ke Kantor Desa tiba-tiba, apakah dia unjuk/mengucapkan salam apakah dia juga bersalaman dengan satu sama lain kan tidak seperti itu," sebut Udin lagi.
"Iya wajar lah yang namanya media memang seperti itu, kami juga bisa memaklumi. Tapi keberadaan media kami anggap saudara, karena media merupakan mitra bagi kami," ujar Udin.
Lanjut Kades, "Apa sih yang harus dipermasalahkan, dia bilang katanya, saya ini berkata dengan nada tinggi (berkata nyereng) gimana?," ujar Udin lagi.
"Kalo toh memang ada salah dari ucap dan tindakan saya termasuk staf Desa yang kurang berkenan, saya mohon maaf. Kalo memang saya ada salah, memang suasananya pada saat itu mungkin kurang begitu nyaman saja," katanya.
Pewarta: Rab Ripaldo
Editor: Arif/Kabiro Sukabumi Raya