-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Tulis Berita Tentang Narkoba, Wartawan di Panai Tengah Labuhanbatu Diancam Dibunuh

    Redaksi
    26 Januari 2023, 12:02 WIB Last Updated 2023-01-26T05:39:09Z
    Banner IDwebhost

    Para awak media (wartawan/jurnalis) lakukan unjuk rasa desak pemerintah lindungi kehidupan pers | Foto: ilustrasi

    Labuhanbatu, INDOSATU.ID - Tindakan pengancaman, teror dan aksi tindak kekerasan kerap terjadi terhadap wartawan ketika melakukan peliputan.

    Selain saat peliputan di lapangan, tulisan-tulisan wartawan yang mengungkap fakta ke dalam pemberitaan terkadang mendapat intimidasi dalam bentuk menakut-nakuti.


    Baru-baru ini, salah satu wartawan di Kabupaten Labuhanbatu mengalami intimidasi dalam bentuk pengancaman yang diduga dilakukan orang yang merasa dirugikan.

    Adalah wartawan media online Mega Posnews Com, Nasaruddin Nasution (NN). Dirinya mendapat ancaman terkait pemberitaannya tentang maraknya narkoba di Dusun 1 Desa Bagan Bilah, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu. 

    "Ancaman pertama lewat telepon Pak, saya ditanya siapa yang menyuruh saya memberitakan soal marak narkoba di desa itu," kata Nasaruddin, Senin (23/01/2023), dikutip dari salah satu sumber terpercaya. 

    Menurut Nasaruddin, tulisan dalam pemberitaan itu berdasarkan fakta di lapangan.

    Dirinya mendapat informasi dari masyarakat sekitar di lokasi yang diduga marak peredaran narkoba.

    Ia pun menuliskan keluhan warga setempat dalam pemberitaannya, pasalnya warga meminta agar dugaan peredaran narkoba di desa itu diberitakan. 

    NN mengatakan, ia mendapat telepon dari salah seorang tidak dikenal, si penelpon meminta pemberitaan yang dimuat NN dihapus.

    Saat menyampaikan hal itu, si penelpon bahkan mengancam NN dengan kata 'akan menghabisi' (nyawa) NN.


    "Lalu si penelepon menyuruh saya menghapus berita itu dan mengatakan jangan maju kali kau, habis nanti kau kami buat!. Kau hapus beritamu itu !," sebut NN, menirukan ucapan si penelepon kepadanya. 

    Merasa tidak kenal NN mencoba bertanya tentang identitas si penelepon, namun tidak mau menyebutkan.

    Nasaruddin pun mengaku tidak kenal dengan si penelepon, saat ia tanyakan, si penelepon tidak mau menyebutkan identitasnya. 

    Kemarin, lanjutnya, saat ia melintas di dusun tersebut bersama saudara sepupunya, beberapa sekelompok pemuda melihat dirinya dan langsung berteriak kepada sesama rekannya mengajak untuk mengkeroyok dirinya. 

    "Salah seorang pemuda itu menunjuk saya dan mengatakan, itu dia !. Woy itu dia, kita pukuli saja di sini !,"tetapi salah seorang temannya menahannya," tutur NN.

    "Mungkin karena saya berdua Pak, takut mereka ada saksi," tuturnya lagi.

    Ditanya apa ia kenal dengan orang yang memberikan instruksi untuk memukuli dirinya, Nasaruddin mengaku kenal wajah tetapi tidak tahu namanya. 


    Dirinya pun merasa terancam atas kejadian tersebut. Apalagi katanya, ia sering melintasi jalan dusun itu.

    "Ya merasa terancam Pak, karena saya selalu melintasi dusun itu, tetapi saya belum membuat laporan ke polisi," jelasnya.

    Terpisah, Ketua PAC Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kecamatan Panai Tengah, Nuriadi, saat dihubungi awak media ini mengatakan siap turun tangan jika ada aksi kekerasan terhadap Nasaruddin. 

    "Pemberitaan yang dibuat oleh Nasaruddin sangat saya dukung, karena itu fakta. Resah masyarakat gara - gara maraknya narkoba, pencurian pun meningkat," jelas Nuriadi. 


    Masih lanjutnya, peredaran narkoba bukan hanya di Desa Bagan Bilah, tetapi di semua desa yang ada di Kecamatan Panai Tengah. 

    "Kalau ada aksi kekerasan terhadap wartawan yang memberitakan soal maraknya narkoba, kita siap turun tangan," ungkapnya.

    "Apalagi Nasaruddin juga anggota IPK, tidak akan kita biarkan jika dia diusik soal pemberitaan tentang narkoba," ungkapnya lagi.

    Di tempat terpisah, Sekretaris Persatuan Aktivis Wartawan Pantai Timur-(PAWAPATI), Andi Tuah, meminta Kapolsek Panai Tengah AKP Rusdi Koto, SH., agar lebih serius menjalankan tupoksinya memberantas narkoba di wilayah itu. 


    "Kalau mau duel jangan sama wartawan yang badannya kecil begitu, sama aku kalau mau fight!! Jangan dikira wartawan gak bisa berkelahi," ujarnya kesal.

    Salah satu pemuda pesisir Labuhanbatu, Edi Syahputra Ritonga S, Pd., menimpali apa yang disampaikan Andi Tuah.

    Edi mengatakan, "Berani lakukan aksi kekerasan terhadap wartawan, ke lubang semut pun kita kejar," ucap Edi. (**/Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini