Pelaku pengancaman R, saat mencoba menghalau wartawan di lokasi pra rekontruksi, Senin (27/2/2023) | Foto: screenshot video wartawan korban pengancaman |
Medan, INDOSATU.ID - Seolah tak ada habisnya, lagi-lagi terjadi tindak pengancaman yang dialami beberapa wartawan di Kota Medan.
Menurut informasi, saat itu beberapa wartawan sedang melakukan tugasnya meliput kegiatan pra rekontruksi di salah satu tempat hiburan malam di Medan, Senin (27/2/2023).
Saat memainkan kamera, para wartawan yang berada di lokasi pra rekontruksi langsung dihentikan seseorang yang kemudian diketahui berinisial R.
R tidak datang sendiri, ia hadir bersama teman-temannya. Mereka mengaku anggota OKP 4 huruf.
Baca Juga: Reskrim Polsek Pancur Batu Amankan Pengedar Narkotika, Pelaku: Untuk Membeli Kebutuhan Hidup
Saat mengancam, R yang yang mengenakan kaus ungu itu bahkan melempar dan merusak handphone milik salah satu wartawan televisi nasional, Bahana Situmorang.
Selain itu, mereka juga menendang seorang wartawan media online bernama Suryanto, yang turut meliput kegiatan pra rekonstruksi di lokasi.
"Mau ngapain? Enggak boleh ngambil-ngambil gambar di sini," tegur R kepada wartawan di lokasi, Senin (27/2/2023).
"Jangan coba-coba kau rekam ya, kumatikan kau nanti. Enggak kenal kau sama aku," bentak R lagi.
Pelaku R, bersama temannya yang mengaku anggota OKP hadir di lokasi pra rekontruksi |
Di lokasi kejadian, pihak Kepolisian sedang melakukan pra rekonstruksi atas kasus penganiyaan yang dialami salah satu warga bernama Khalid di salah satu tempat hiburan malam di Kota Medan, beberapa waktu lalu.
Diketahui kemudian, Khalid, menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh dua oknum anggota DPRD Medan beberapa waktu lalu.
Ketika pra rekontruksi sedang berlangsung, sejumlah preman yang mengaku sebagai anggota OKP (Organisasi Kepemudaan) datang ke lokasi dan mencoba mengganggu wartawan yang sedang meliput.
Tidak hanya mengganggu alat perekam wartawan, gerombolan preman itu juga mencoba mengancam dengan nada membunuh wartawan yang tidak tunduk dengan ucapannya.
Atas loyalitas yang dilakukan gerombolan preman itu, tersiar dugaan ada kemungkinan mereka dibayar oleh dua anggota DPRD Medan yang terduga pelaku penganiayaan terhadap korban Khalid.
Para gerombolan preman itu seolah tidak ingin pra rekontruksi itu diketahui masyarakat melalui wartawan, sehingga mereka mencoba mengusir wartawan dari lokasi pra rekontruksi.
Baca Juga: Tingkatkan Pengawasan Terhadap Personil, Satres Narkoba Polres Labuhanbatu Gelar Test Urine Mendadak
Belum diketahui apa motif anggota OKP R dan teman-temannya. Dugaan sementara, ia dan gerombolannya diduga telah dibayar oknum untuk melakukan tindakan tersebut.
Usai ricuh, pra rekonstruksi yang dilakukan di Jalan Abdullah Lubis, Kota Medan itu dicoba dihentikan.
Sementara itu, gerombolan preman yang datang ke lokasi masih tetap menghadang awak media, bahkan terdengar ancaman akan menurunkan anggota lebih banyak lagi. (Lim/Red)