-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Ketua Facebookers Sumut, Sabar Sihite Dukung Pemberantasan Debt Kolektor Ala Premanisme

    Redaksi
    25 Februari 2023, 00:02 WIB Last Updated 2023-02-24T17:51:20Z
    Banner IDwebhost

    Sabar Sihite, Ketua Facebookers Sumut | Foto: ist

    Medan, INDOSATU.ID - Tindak kekerasan yang dilakukan oknum debt kolektor menjadi topik perbincangan masyarakat, pasca video viral oknum debt kolektor di Jakarta, beberapa waktu lalu.

    Hal ini pun membuat Ketua Facebookers Sumut, Sabar Sihite angkat bicara. Dirinya menyatakan dukungan terhadap kepolisian.


    Demikian disampaikan Sabar Sihite dalam siaran persnya yang diterima awak media melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (23/2/2023).

    Ia pun menanggapi info viral di media sosial tentang kasus penarikan paksa mobil selebgram Clara Shinta oleh para debt kolektor bergaya preman yang sama sekali tidak menghormati, bahkan membentak aparat hukum kepolisian.


    "Jika aparat kepolisian pun mereka bentak-bentak, bagaimana lagi nasib masyarakat sipil yang tidak punya pengetahuan hukum?," ujar Sabar Sihite.

    Dalam menjalankan tugas, semuanya harus tunduk pada aturan hukum yang berlaku, bukan semena-mena melakukan penyitaan dengan cara premanisme.


    Sabar juga meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan intruksi kepada semua Kapolda di seluruh Indonesia, untuk memberantas tindakan premanisme yang dilakukan oknum debt kolektor.

    Dalam kesempatan ini, Sabar mengapresiasi dan mendukung penuh tindakan Polda Metro Jaya (PMJ) yang berhasil menangkap pelaku oknum debt kolektor yang bertugas dengan tindakan kekerasan.


    Selain itu, Ketua Facebookers Sumut itu menyarankan setiap Kapolda supaya membuat layanan pengaduan masyarakat, sehingga masyarakat dapat menyampaikan secara langsung tindakan premanisme yang dialaminya.

    "Kita dukung tindakan Kapolda Metro Jaya, sekaligus mendesak Kapolri segera memerintahkan seluruh Kapolda agar membuka layanan khusus 'pengaduan' demi menjamin ketenangan di masyarakat," tuturnya.


    Sebelumnya, sebuah video sempat viral di media sosial (medsos). Dalam video itu, tampak seseorang debt kolektor sedang berdebat dengan istri nasabah peminjam uang.

    Clara Shinta, dalam sebuah acara televisi mengatakan bahwa yang meminjam uang adalah mantan suaminya.


    Dalam peminjaman uang tersebut, mobil milik Clara dijadikan jaminan oleh mantan suaminya, sementara Clara tidak mengetahui hal itu sama sekali.

    Menurut keterangan Clara, mantan suaminya meminjam uang sebesar Rp 200 juta. Namun, diduga pinjaman itu belum dilunasi, sehingga pihak kreditur (pemberi pinjaman_red) menugaskan debt kolektor untuk menagih atau menarik jaminan pinjaman tersebut.


    Merasa tidak bersalah dan diintimidasi, Clara yang juga selebgram itu langsung menyiarkan kronologi tindakan debt kolektor tersebut di akun medsosnya.

    Dilansir dari video viral itu, tampak seorang petugas bhabinkamtibmas dari kepolisian yang bertugas di wilayah tersebut mencoba untuk menengahi dan memediasi.


    Namun, personil bhabinkamtibmas tersebut malah menerima tindakan yang tidak patut ditiru.

    Oknum debt kolektor itu tampak memaki-maki personil bhabinkamtibmas di kediaman Clara Shinta, karena turut campur dan mencoba memediasi.


    Alhasil, video tersebut pun viral hingga membuat Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadli angkat bicara.

    Berdasarkan video viral itu, Fadli meminta Sat Reskrim di wilayah hukum PMJ untuk tidak ragu-ragu mengambil tindakan terhadap arogansi tindakan kekerasan yang dilakukan debt kolektor. (Naek/Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini