Kepala Dinas Peternak Kabupaten Sukabumi Dituntut Mundur Dari Jabatan, Ini Penjelasannya |
Sukabumi, INDOSATU.ID - Sekolompok mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Asal Sukabumi (Himasi Prima) melakukan demo di depan Kantor Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi di Jalan Raya Bojongkokosan RT 03/06 Desa Bojong Kokosan Kecamatan Parungkuda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (01/03/2023).
Dalam orasinya, mahasiswa meminta memperhatikan dampak yang terjadi terhadap lingkungan yang digunakan dalam pengolahan peternakan di perusahaan di wilayah Sukabumi, khusunya di wilayah Cireunghas.
Kepala Dinas Peternak Kabupaten Sukabumi Dituntut Mundur Dari Jabatan, Ini Penjelasannya |
Di mana banyaknya perusahaan peternakan yang tidak mengantongi izin dan juga perusahaan besar yang secara dokumennya tidak lengkap.
Selain itu, tidak sesuai dengan perizinan yang diberikan oleh Dinas Peternakan di Kabupaten Sukabumi.
Mahasiswa meminta Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi lebih selektif dalam memberikan perizinan dan kegiatan usaha peternakan yang terkait dengan seluruh dokumen dan lokasi wilayah dan perizinan.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menuntut Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi untuk segera:
1. Mengawasi perusahaan peternakan yang ada di Kabupaten Sukabumi agar sesuai dengan perundang-undangan.
2.Menindak perusahaan peternakan yang tidak memiliki perizinan secara lengkap yang meliputi seluruh peternakan rakyat maupun peternakan perusahaan.
3. Mengevaluasi dan memberikan sanksi kepada seluruh perusahaan peternakan di wilayah Kabupaten Sukabumi yang cacat akan perizinan yang tidak sesuai dengan perundang-undangan.
4. Menuntut Dinas peternakan segera menertibkan peternakan di wilayah Cireunghas yang tidak sesuai dengan undang-undang yang merugikan masyarakat dan negara.
5. Mendorong Dinas peternakan Kabupaten Sukabumi untuk menutup keluar masuknya hewan ternak karena semakin tidak terkendalinya penyebaran penyakit atau virus yang ditimbulkan.
6. Menuntut Kepala Dinas peternakan kabupaten Sukabumi mundur dari jabatannya jika tidak menyelesaikan persoalannya.
Saat ditemui awak media, Ketua Himasi Prima, mengatakan,aksi itu berdasar atas aduan masyarakat kepada mereka. Atas dasar aduan tersebut, mereka kemudian turun ke lapangan memastikan informasi yang diterima.
"Berawal dari aduan masyarakat khususnya masyarakat Cireunghas, ada dua perusahan peternakan yang besar, akan tetapi masyarakat menilai kontribusi terhadap masyarakat tidak ada, terus setelah kami kroscek secara administratif perijinan pun belum sepenuhnya utuh lengkap," ucapnya.
"Atas dasar aduan dari masyarakat dan temuan, kami sudah mencoba lakukan komunikasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi. Karena komunikasi terputus, dan dinas peternakan pun tidak membuka ruang, pada akhirnya kami mengadakan aksi hari ini sebagai jalan terakhir. Dan apabila sampai hari Jum'at tidak ada jawaban pekan depan, kita akan datang lagi," terangnya.
"Kami menuntut Kadis mundur dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Peternakan, kasihan pak Marwan, katanya melanjutkan kebaikan, visi misinya di mana-mana, tapi kalau kadisnya leha-leha dan cuman diam kantor mengurus administrasi saja, ya kasian juga tidak ada yang namanya melanjutkan kebaikan. Yang ada hanya mengotori kebaikan yang dilakukan oleh pak Marwan," sambungnya.
Lanjut lanjut, Ketua Himasi menambahkan, pengawasan yang dilakukan Dinas Peternakan nol besar, kenapa?, sebab pengawasan yang dilakukan Dinas Peternakan ketika ada aduan saja, salah satu cabang Dinas Peternakan itu ada di Sukalarang dekat dengan Cireunghas, jelas dia di hadapan awak media.
Masih kata dia, "Di Sukalarang ada peternakan sapi yang membuang limbahnya ke sumber mata air, itu kan menjadi salah satu tanda Dinas Peternakan tidak bekerja, sebenarnya mereka hanya fokus terhadap kertas dan kertas," pungkas Daniel Fadilah.
Penulis berita: Rab Ripaldo
Editor: Arif/Kabiro Sukabumi Raya