Ketua Umum GMRI: Mensosialisasikan Pancasila Idealnya Dimulai Dari Pejabat |
Jakarta, INDOSATU.ID - Pencanangan Tahun Kebangkitan Pancasila dan Pembukaan road show membumikan Pancasila di 44 Kecamatan Provinsi DKI Jakarta, resmi dimulai dari Kecamatan Gambir Jakarta Pusat.
Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional, IOH Kembali Gelar Kelas Coding Bagi Penyandang Disabilitas
Hal itu disampaikan perwakilan GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) pada 2 Maret 2023, melalui siaran persnya yang diterima redaksi indosatu.id.
Tampil sebagai pembicara utama, Sri Eko Sriyanto Galgendu bersama Wardi Jien SH., MH., dan Prof. Yudhie Haryono yang dimoderatori Apek Saiman.
Rahmat Hidayat selaku Kesbangpol Jakarta membuka secara resmi acara Pencanangan Tahun Kebangkitan Pancasila itu untuk memulai acara road show untuk 44 Kecamatan di Provinsi DKI Jakarta bersama 'Gerakan Rakyat Membumikan Pancasila' oleh Majelis Musyawarah Pancasila yang bertema "Langkah Implementatif Mewujudkan Nilai Pancasila di Jakarta".
Atas dasar itu, Camat Gambir, Jakarta Pusat sangat berharap acara ini dapat menjadi model sekaligus pelopor bagi warga masyarakat Pancasila di Jakarta, untuk kemudian dapat degera diikuti oleh Kecamatan lain yang ada di DKI Jakarta, tandasnya.
Baca Juga: Akibat Drainase Jebol, Kemacetan Panjang di Jalur Sukalarang Ke Sukabumi Tak Terhindarkan
Wardi Jien, sebagai konseptor 'Tripalak' sepakat bahwa yang perlu di-Pancasila-kan terlebih dahulu adalah para pejabat yang berada di pemerintahan.
Baru menyusul kemudian warga masyarakat atau rakyat kebanyakan. Sebab yang salah itu menurut Polisi yang juga terbilang sebagai aktivis pergerakan ini adalah sistem yang ada berikut tata pelaksanaan dari Pancasila.
Begitu juga tanggapan dari Sri Eko Sriyanto Galgendu yang menyatakan sepakat, seperti gagasan yang sama dengan program revolusi mental yang pernah digagas Presiden Joko Widodo.
Hal itu, katanya, harus dilakukan terlebih dahulu terhadap mereka yang ada dalam lingkaran Presiden, untuk kemudian bisa terus berlanjut kepada masyarakat atau rakyat, tandas Wali Spiritual dan Ketua Umum GMRI serta penggagas dari Posko Negarawan ini.
Karena itu, usulan kongretnya untuk pemerintah, perlu melaksanakan (1) Pendidikan Pancasila sejak dini, (2) membangun Graha Pancasila, yang dapat dijadikan pusat kajian, pengembangan dan sosialisasi Pancasila.
(3) terus dapat melanjutkan program Majelis Musyawarah Pancasila untuk tetap mensosialisasikan Pancasila, dan (4) mewujudkan ekonomi kerakyatan sebagai implementasi dari ekonomi Pancasila.
Penghayatan, pengamalan dan Pelaksanaan Pancasila itu idealnya, kata Ketua Umum GMRI, serta penggagas Posko Negarawan ini, seharusnya dapat diterapkan terlebih dahulu kepada para pejabat.
"Jadi yang ideal itu lebih mengutamakan para pejabat, baru kemudian Pancasila itu disosialisasikan kepada rakyat," jelasnya.
Baca Juga: Terima Penghargaan, DPP LIPPI: Kapolres Tangsel AKBP Sharly Sollu Sosok Polisi Berprestasi
Karena itu, dia mengingatkan, bahwa pentingnya mengenang sejarah masa lampau sebuah negara.
"Selama bangsa tidak menghargai masa lalu bangsanya sendiri, maka bangsa yang bersangkutan akan terlindas oleh jaman," sebut Sri Eko Sriyanto Galgendu yang mengawali paparannya dengan meneriakkan yel yel 'Api Jiwa Garuda Berhati Putih' yang telah menjadi trade mark GMRI. (Red)