-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Petani Ria Bersinar Akui Raup Omzet Rp 9 Juta Sebulan Setelah Ikuti Program Food Estate di Humbahas

    Redaksi
    11 Maret 2023, 12:01 WIB Last Updated 2023-03-11T05:01:37Z
    Banner IDwebhost

    Ketua Kelompok Tani Ria Bersinar, Haposan Siregar (Pakai Topi Caping/Petani) saat diwawancarai wartawan, disela panen kentang dilokasi Food Estate Desa Riaria Kecamatan Pollung | Foto: Trendy Purba/indosatu.id


    Humbahas, INDOSATU.ID - Kelompok Tani (Koptan) Ria Bersinar Desa Riaria Kecamatan Pollung, mengaku setelah memanfaatkan program Food Estate yang merupakan program strategis nasional 2020-2024 untuk menjaga ketahanan pangan dalam negeri, dari kegiatan usaha budi daya tanaman ini pendapatan mereka semakin meningkat.

    Mereka mengaku, pendapatannya meningkat naik menjadi Rp 8 sampai 9 juta perbulan.

    Baca Juga: Seluas 700 Hektar Perkebunan di Labura Diduga Tidak Kantongi Izin Usaha Perkebunan

    Pengakuan kelompok tani ini dikutip dari Ketua Kelompok Tani Ria Bersinar Haposan Siregar, disela panen kentang dilokasi Food Estate Desa Riaria, belum lama ini.

    Dijelaskannya, ia mengikuti bersama kelompok taninya pada program food estate ini dikarenakan menjanjikan.

    Lantaran, dalam program ini, pemerintah menyediakan perusahaan yang mau kerjasama dengan pihak petani, salah satunya, PT Parna Raya.

    Baca Juga: Pengadaan Barang dan Jasa Produk Dalam Negeri Jadi Pembahasan Jaksa Daring Kejati Sumut

    Dari kerjasama, mereka melakukan usaha budi daya tanaman, mulai menanam bawang merah, bawang putih, jagung hingga kentang.

    Dari budi daya ini, perusahaan memberikan mereka permodalan, mulai pupuk, membayar pekerja, hingga pasaran.

    Masih dikatakan, ketua kelompok ini, dalam kerjasama itu tadi, petani mendapat keuntungan berupa bagi dua dengan pihak perusahaan telah pasca panen.

    Baca Juga: Lama Hidup Tanpa Listrik, Dusun Lae Hundulan Humbahas Kini Terang Benderang

    "Jadi, penghasilan ini dari pertanaman yang sejak kami lakukan dengan bekerjasama pihak PT Parna Raya, mulai hasil bawang merah, putih, jagung dan kentang," katanya.

    "Jadi, jelas meningkat (penghasilan). Awalnya, penghasilan kami sekitar 1 juta perbulan kotor, itu pun tergantung harga di pasar, kalau sekarang saya pribadi sudah mengantongi penghasilan 8-9 juta perbulan," ungkap Haposan.

    Sementara, Manajer Lapangan PT Parna Raya Harapan Simbolon,  mengaku bahwa perusahaannya bekerjasama dengan petani bukan mencari keuntungan , namun membantu pemerintah dalam program menjaga ketahanan pangan.

    Baca Juga: Formasu Jakarata Dukung Bupati Labusel Membangun Lapas Kota Pinang

    "Kita murni untuk membantu program pemerintah dalam ketahanan pangan nasional. Jadi, kita bekerjasama pada petani dengan membantu mereka semuanya, mulai dari benih, pupuk sampai upah pekerja kita anggarkan semuanya 140 juta rupiah per hektarnya," ungkanya.

    Masih dikatakanya, selama membantu program pemerintah, sudah ada tiga kelompok tani yang bekerjasama dengan pihak perusahaanya dengan luasan lahan 11,5 hektar lahan.

    Dari luas 11,5 hektare itu, menurutnya, varietas pertanian yang digarap, diantaranya pertanian kubis seluas 1 hektar, jagung 5 hektar dan kentang 5,5 hektar.

    Baca Juga: Warga Medan Keluhkan Peredaran Narkoba, Ketua DPRD Sumut Minta Polisi Ambil Tindakan

    "Kita menjalin kerjasama dengan tiga kelompok tani, ada Kelompok tani Ria Kerja, Ria Bersinar dan Kelompok Karejo, jadi luasan lahan mereka ada 11,5 hektar, untuk kubis 1 hektar, jagung 5 hektar dan kentang 5,5 hektar," sebutnya.

    Sebelumnya, kelompok tani ini panen kentang dilahan seluas satu hektare mencapai 18 ton.

    Kualitas dari kentang ini, ternyata berukuran extra jumbo, padahal proses penanaman 100 hari.

    Baca Juga: Buron Satu Bulan, Terduga Pencuri Laptop Puskesmas di Sukabumi Diciduk Polisi

    "Hasilnya sangat bagus. Dari rendom sampling perbatangnya mengeluarkan 0,75 kg kentang perbatang dengan jumlah populasi 24 ribu batang kentang," ungkapnya Haposan dengan raut wajah sumringah.

    Selain dari kualitasnya, ternyata harga rata-rata yang diperoleh dari hasil panen kentang dengan kualitas super berkisar 11-12 ribu per kilogramnya.

    Sedangkan, untuk kualitas lokal 6-7 ribu rupiah, dan untuk kualitas rendang 3-4 ribu per kilogramnya.

    Baca Juga: Di Atas Lahan 0,3 Hektar, Panen Bawang Putih Food Estate Humbahas Hasilkan 2,1 Ton

    "Kalau, kualitas lokalnya akan diolah menjadi benih sehingga tidak lagi membeli dari luar daerah dengan harga yang tinggi," ujar Haposan didampingi manager lapangan PT Parna Raya Harapan Simbolon, dan Kepala Agronom PT Parna Raya Sakinah Lumbangaol.

    Sekaitan sorotan bahwa program lahan food estate banyak yang bilang gagal, dan mangkrak, Haposan mengingatkan jangan menyebarkan berita fitnah.

    Menurutnya, bahwa program holtikultural di Humbahas sudah cukup membuat masyarakat senang. Itu dikarenakan, pendapatan mereka yang sebelumnya hanya kecil dari proses pertanian kini memuaskan.

    Baca Juga: Sepeda Motor Wartawan Deli Serdang Digasak Maling Saat Korban Terlelap Tidur

    "Jadi kalau ada yang bilang gagal, itu sangat bertentangan dengan yang kami rasakan, kalau menyebarkan berita jangan hanya yang gagalnya di sebarkan, lihat juga yang berhasil seperti kami ini, sudah banyak dari kami yang berhasil sampai membeli mobil baru dari hasil pertanian di FE ini," kata Haposan.

    Berkat program Presiden RI Joko Widodo, tambah Haposan, para kelompok taninya jadi lebih giat untuk bertani.

    Baca Juga: Berdayakan Perempuan Pesisir di Pantai Labu, Patimah Raih Gender Champion 2022

    "Masyarakat di sini terutama sangat berterimakasih atas program bapak Presiden. Berkat itu petani pada kelompok tani masyarakat jadi lebih giat dan tidak malas-malasan untuk bertani. Apalagi , ada bantuan dengan bekerjasama ke pihak perusahaan," tambahnya.

    Pewarta: Trendy Purba
    Editor: Lian

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini