-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Sebentar Lagi Aceh Akan Memilih Pemimpin Baru, Kemana Aceh Hendak Menuju?

    Redaksi
    13 Maret 2023, 11:34 WIB Last Updated 2023-03-13T04:34:36Z
    Banner IDwebhost

    Foto: acehprov.go.id


    Penulis: Usman Cut Raja
    Aceh, 12 Marert 2023

    Sebentar lagi Aceh akan memilih pemimpin atau gubernur baru. Pengalaman dari banyak gubernur yang pernah memimpin Aceh, siapa yang paling berhasil dan siapa yang gagal tergantung kepada masing masing yang menilainya. Namun yang pasti mareka mareka yang pernah memimpin Aceh tentu orang orang pilihan pada zamannnya.

    Uniknya banyak gubernur di Aceh sebelumnya dengan masa bakti cuma setahun atau dua tahun misalnya, Teuku Nyak Arief (1945-1946), Teuku Daud Syah (1947-1948),Tgk. Daud Beureueh (1948-1951), Danu Broto (1951-1952), Teuku Sulaiman Daud (1952-1953),  Abdul Wahab (1953-1955), Abdul Razak (1955-1956), Nyak Adam Kamil (1964-1966), H. Hasbi Wahidi (1966-1967).

    Baca Juga: Wina Armada Sukardi: KUHP Yang Disahkan DPR RI Tidak Berlaku Untuk Kegiatan Pers

    Sementara yang dinilai lama masing-masing, Prof Ali Hasymy (1957-1964), Prof. Dr. Ibrahim Hasan (1986- 1993), Prof Dr Syamsuddin, Mahmud (1993-2000), dan A. Muzakkir Walad (1967-1978).

    Kemudian Prof. Dr. A. Madjid Ibrahim (1978-1981), H. Hadi Thayeb (1981-1986), Abdullah Puteh (2000- 2004) Irwandi Yusuf (2007- 2011), 2 periode yakni 2007–2012 dan 2017–2018. Lalu dr Zaini Abdullah (2012-2017).

    Baca Juga: Dominasi Pemilih Muda dan Media Sosial Jelang Pemilu 2024 | Oleh: Muhammad Al-Hadi

    Ada juga sebagai penjabat (Pj), seperti Eddy Sabhara (1981), Ramli Ridwan, (Juni-November 2000), Azwar Abubakar (2004- 2005) dan Mustafa Abubakar. (2005- 2007), Sekarang PJ Achmad Marzuki (2022-2024).

    Diantara semua mareka yang pernah memimpin Aceh semua baik dan berhasil, namun ada beberapa yang lebih berhasil diantaranya Prof Ali Hasymy, A Muzakkir Walad, Prof Dr A Madjid Ibrahim, Prof Dr Ibrahim Hasan, Prof Dr Syamsuddin Mahmud, Hadi Thayeb mungkin termasuk Irwandi Yusuf.

    Baca Juga: Program Bangun 100 Mesjid dan Musholah, Ketum LRPPN BI Bangun Mesjid Ke-2

    Keberhasilan yang dicapai karena mareka, memiliki  tugas dan tanggung jawab tersendiri. Memiliki mental yang kreatif  untuk menempatkan pikiran kearah  kemajuan daerah.

    Mereka, terus bergerak menuju kepada perubahan. Selain itu memiliki gagasan-gagasan, ide cerdas dalam menyusun program.

    Keberhasilan yang dicapai misalnya mampu menutupi terhadap kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Misalnya dalam hal pelayanan publik seperti pendidikan dan kesehatan yang menuntut biaya mahal mampu ditekan bahkan terbebas dari segala biaya.

    Baca Juga: Melacak Kemiskinan di Aceh, Pemimpin dan Rakyat Berkongsi Sama Malas

    Semua ini tidak terlepas dari peran seorang gubernur untuk berani menampilkan sesuatu yang baru melalui program yang inovatif.

    Siapapun dan bagaimanapun seorang gubernur Aceh pada masanya semua dicintai oleh rakyat, karena behaviour dan karakternya tidak jauh berbeda dari karakter sebagian besar orang Aceh sendiri.

    Karenanya pula jika hari ini kekayaan alam Aceh bila diplotkan dengan aspek historis sosio-economi masyarakat Aceh yang mencitrakan ketidakmapanan dan sudah berlangsung lama, maka kesimpulan yang umum dan paling logis untuk dilontarkan adalah, 'itu semua akibat implikasi komulatif dari ketidakmampuan individu pemimpin di Aceh selama ini dalam mengelola daerah'.

    Baca Juga: Masuknya Investor Ke Aceh Sangat Ditentukan Oleh Keamana

    Namun kesimpulan ini tidak semua benar, tapi sangat berdasar manakala kita mencermati otoritas signifikan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam menentukan arah perjalanan pembangunan daerah.

    Dengan kata lain kualitas kolektif individual seorang pemimpin merupakan parameter mutlak terwujudnya kesejahteraan, keadilan yang merata bagi semua rakyat Aceh.

    Melihat kondisi Aceh sekarang ini yang mengalami perubahan yang sangat radikal hampir disegala lini kehidupan. Budaya, sosial, ekonomi dan politik seakan-akan sudah terputus dengan sejarah masa lalu. Bahkan nilai-nilai Islami yang menjadi way of life orang Aceh telah kian memudar.

    Baca Juga: Dewan Pers: Media Bisa Kerjasama Dengan Pemerintah, Meski Tak Terdaftar di Dewan Pers

    Ditambah lagi dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, dalam era globalisasi, teknologi dan pengaruh narkotika membuat moral anak bangsa Aceh sekarang ini semakin hancur.

    Ranah sosial dan budaya yang sudah tidak lagi memahami adat. Lalu kemudahan teknologi yang salah mempergunakannya telah membuat kondisi pergaulan silaturrahmi orang Aceh semakin renggang.

    Kondisi seperti ini telah memicu masyarakat untuk bertindak anarkis dalam menampakkan anti sosial dan anti kemapanan.

    Baca Juga: Olah Raga, Olah Pikir dan Olah Bathin Untuk Menyibak Jalan Menemui Tuhan

    Para pejabat seperti berlomba menumpuk kekayaan. Para pengadil yang diadili, serta para politisi dan elit kekuasaan yang tidak peduli dengan etika berpolitik dan nasib rakyatnya yang diterpa sengsara.

    Kondisi ini merupakan cerminan situasi Aceh sekarang ini yang hampir tidak lagi bermoral.

    Sebagai contoh, dalam kehidupan bermasyarakat para generasi muda sudah tidak lagi menghormati dan menghargai orang tua. Semua ini merupakan tanda-tanda kecacatan etika dan moral.

    Baca Juga: Harga Beras Melambung Tinggi, Siapa Peduli?

    Untuk kita ketahui, kompleksitas persoalan yang sedang melilit Aceh saat ini, mulai dari kemiskinan, lapangan kerja dan disintegrasi wilayah yang senantiasa dapat mengancam kepada perpecahan dan kerukunan masyarakat Aceh, Kondisi ini hendaknya bisa menjadi bahan renungan semua elemen rakyat Aceh untuk tidak gegabah menentukan sebuah sikap.

    Rakyat Aceh saat ini sedang menunggu sebuah perubahan dan terobosan yang dapat dirasakan dan bermanfaat kepada semua.

    Hom hai, Entah Kiban Aceh Nyo Eunteuk. [Selesai]


    [Penulis merupakan jurnalis senior yang menetap di Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh]

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini