 |
| Sempat Diberitakan, Ternyata Tidak Ada Galian C di Desa Durin Tonggal Deliserdang |
Deliserdang, INDOSATU.ID - Usai mendapat kabar dari salah satu media online yang mengatakan adanya lokasi galian C di Desa Durin Tonggal Kecamatan Pancurbatu Kabupaten Deliserdang, hal itu membuat muspika langsung turun ke lokasi yang disebutkan untuk melakukan pengecekan.
Dipimpin Staf Kasi Trantib Kecamatan Pancurbatu, Juna Gurusinga bersama Kanit Intel Polsek Pancurbatu AKP A Girsang dan Kepala Desa Durin Tonggal Jakup Sembiring turun ke lokasi yang dikatakan dalam berita media online tadi.
Setibanya di lokasi, tim muspika Kecamatan Pancurbatu tidak mendapati dan tidak melihat lokasi galian C yang dikatakan dalam berita.
 |
| Sempat Diberitakan, Ternyata Tidak Ada Galian C di Desa Durin Tonggal Deliserdang |
Tim muspika Kecamatan Pancurbatu hanya melihat lokasi galian C yang berada di wilayah Kecamatan Namorambe Kabupaten Deliserdang atas nama CV Sinuhaji Jaya Mandiri, sesuai dengan izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal bernomor 1792.
Camat Pancurbatu Sandra Dewi, S.STP., M.Si., melalui Staf Kasi Trantib Kecamatan Pancurbatu Juna Gurusinga didampingi Kanit Intel Polsek Pancurbatu dan Kepala Desa Durin Tonggal yang dikonfirmasi wartawan di lapangan menjelaskan, mereka melakukan pengecekan ke lokasi namun tidak menemukan galian C.
"Kami sudah melakukan cek langsung ke lokasi yang dimaksud dan yang disebutkan dalam berita salah satu media online," tuturnya.
"Namun saat kami tinjau, tidak benar ada lokasi galian C di Desa Durin Tonggal," ujar Juna Gurusinga.
Lanjut dikatakan mantan sekdes Desa Namosimpur ini, pihaknya ada melihat lokasi galian C di Desa Batu Penjemuran Kecamatan Namorambe yang memiliki izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal bernomor 1792 atas nama CV Sinuhaji Jaya Mandiri.
Sementara itu, Kepala Desa Durin Tonggal Kecamatan Pancurbatu Jakup Sembiring yang dikonfirmasi mengatakan, ia sangat menyayangkan atas berita salah satu media online yang mengatakan kalau di wilayahnya ada lokasi galian C ilegal.
Untuk itu, ia meminta kepala wartawan salah satu media online yang telah membuat berita tersebut segera meralatnya.
Menurut Kepala Desa, berita tersebut adalah Hoax dan dapat memecah belah ia dan masyarakatnya," terang Jakup. (**)
