Ganjar Pranowo - Sandiaga Uno (Gandi), Pasangan Nasionalis dan Religius, Jawa dan Luar Jawa | Foto: ist |
Medan - Ganjar Pranowo telah resmi diumumkan sebagai Calon Presiden (Capres) oleh PDIP, Jumat (21/4/2023). Kemudian disusul oleh Partai Hanura, Sabtu (22/4/2023), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Selasa (25/4/2023).
Begitu juga PSI dan Partai Buruh juga memberi isyarat akan mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sementara itu, Kongres Rakyat Nasional (Kornas) sejak awal telah menyampaikan gagasan agar Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang mendampingi Ganjar Pranowo yang berasal dari Jawa itu adalah tokoh yang mewakili luar Jawa.
Hal itu diungkapkan Presidium Kornas, Sutrisno Pangaribuan. Ia mengatakan bahwa Kornas telah menghimpun sejumlah nama yang diseleksi berdasarkan masukan dari serap aspirasi yang dilakukan oleh Kornas.
Baca Juga: Pemprov Sumut Diduga Membeli Lahan Rp 457 Miliar Disaat Warga Labuhanbatu Berjalan di Atas Lumpur
Beredarnya kabar bahwa Sandiaga Salahudin Uno mundur dari Partai Gerindra dan akan berlabuh ke PPP, menurutnya, tentu menjadi kabar baik.
Tambah Sutrisno, Jika PPP menerima Sandiaga Uno dan bersedia untuk mengajukannya sebagai Cawapres mendampingi Ganjar Pranowo tentu akan semakin dahsyat.
"Sandiaga Uno akan mewakili Partai religius (Partai Islam), sekaligus mewakili tokoh luar Jawa, seperti Bung Hatta (Wapres Bung Karno), Adam Malik, Baharuddin Jusuf Habibie (Wapres Soeharto), Hamzah Haz (Wapres Megawati Soekarno Putri)," jelas Presidium Kornas itu, melalui WhatsApp kepada awak media ini.
"Terutama setelah Pilpres diselenggarakan secara langsung, mulai 2004, di periode pertama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan di periode pertama Joko Widodo megakomodasi Cawapres dari luar Jawa, Jusuf Kalla dan berhasil menang," urainya.
Selain mewakili aspirasi Parpol religius dan luar Jawa, Sandiaga Uno dinilai menjadi Cawapres yang memiliki pengalaman mengikuti Pemilu yang paling komplit.
Sandiaga dikenal pernah berjuang bersama dua Capres yang juga memiliki peluang saat ini, yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Kala itu, Sandiaga menang di Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2018 bersama Anies Baswedan, dan kalah di Pilpres 2019 bersama Prabowo Subianto.
Sutrisno mengatakan, pengalaman bersama kedua Capres yang akan dihadapi oleh Ganjar Pranowo tersebut menjadi kekuatan yang akan menambah amunisi bagi Ganjar Pranowo.
"Sandiaga Uno tentu memahami kekuatan dan kelemahan keduanya, sehingga strategi untuk memenangkan Pilpres juga pasti semakin lengkap," ungkap tokoh masyarakat Sumut itu.
Keberhasilan sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabinet Joko Widodo juga menambah kekuatan dari Sandiaga Uno.
Para pelaku usaha di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif akan antusias memilih Ganjar Pranowo jika berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Lanjutnya, latar belakang Ganjar Pranowo sebagai aktivis politik dan Sandiaga Uno sebagai pengusaha akan membuatnya saling mengisi dan melengkapi.
"Keduanya akan memenangkan Pilpres satu putaran sebagai pasangan nasionalis religius, Jawa dan luar Jawa. Pasangan Ganjar Pranowo Sandiaga Uno (Gandi)," tutup Sutrisno. (Lian/Red)