Ganjar Pranowo, Capres Tanpa Bandar Politik |
Penulis: Sutrisno Pangaribuan
Medan, 18 Mei 2023
Berdasarkan tahapan dan jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024, pencalonan presiden dan wakil presiden akan berlangsung 19 Oktober - 25 November 2023.
Hingga saat ini, Parpol sudah mulai memperkenalkan Capres yang diyakini akan bertarung di Pilpres 2024.
Adapun nama-nama Capres yang sudah muncul yakni Airlangga Hartarto (Golkar), Anies Rasyid Baswedan (Nasdem, Demokrat, PKS), Ganjar Pranowo (PDIP, PPP), dan Prabowo Subianto (Gerindra).
Keempat tokoh tersebut telah melakukan berbagai kegiatan sosialisasi untuk memperkenalkan diri sebagai Capres. Bahkan ada Capres yang menggunakan pesawat pribadi saat mengunjungi sejumlah tempat.
Untuk menghadapi Pilpres 2024, tentu dibutuhkan dana dan logistik yang besar. Maka Capres harus memiliki dukungan dari berbagai pihak agar mampu berkompetisi.
Airlangga Hartarto, pengusaha, Menko Perekonomian RI, Ketum Partai Golkar yang didukung oleh pengusaha dan politisi partai Golkar.
Baca Juga: Mengejutkan, Striker Andalan Klub Sepakbola Liga Belanda Ini Minat Gabung Timnas Indonesia
Anies Rasyid Baswedan, Mantan Menteri Pendidikan, Mantan Gubernur DKI Jakarta. Didukung oleh trio pengusaha besar yang juga politisi kawakan, Jusuf Kalla, Surya Paloh, dan Soesilo Bambag Yudhoyono.
Adapun Prabowo Subianto adalah purnawiran, pengusaha, Ketum Partai Gerindra, Menteri Pertahanan RI. Beliau didukung adik kandungannya, Hashim Djojohadikoesoemo, pengusaha kelas kakap.
Prabowo juga didukung sejumlah purnawirawan pengusaha. Bahkan sekalipun telah berpisah dari Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto (putri mantan Presiden Soeharto), Prabowo Subianto akan didukung oleh keluarga Cendana.
Baca Juga: Rektor UHN Medan Richard Napitupulu Lantik 4 Wakil Rektor Periode 2023-2027
Sementara itu, Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah Periode 2013 - 2023, satu-satunya Capres yang tidak memiliki dukungan dari pengusaha.
Hingga saat ini, seluruh aktivitas politik Ganjar Pranowo dilakukan secara mandiri tanpa dukungan bandar politik. Gerakan rekan juang politik, relawan, simpatisan, dan pendukung Ganjar Pranowo, semuanya dilakukan dengan gotong royong.
Posisi Ganjar Pranowo saat ini persis sama dengan Joko Widodo di Pilpres 2014. Jokowi juga mengandalkan gerakan rakyat secara partisipatif.
Baca Juga: Bantai Thailand Dengan Skor 5-2, Garuda Muda Juara Sea Games Sepakbola
Terjadi aksi gotong royong rakyat mengumpulkan dana dan logistik untuk memenangkan Jokowi. Jokowi mengandalkan bandar rakyat, bukan bandar politik.
Demikian juga dengan Ganjar Pranowo, sebagai satu-satunya Capres yang mirip bahkan identik dengan Jokowi, tentu harus mengandalkan dukungan dari rakyat.
Ganjar Pranowo akan menang Pilpres 2024 jika dan hanya jika bersama rakyat. Dukungan dari bandar rakyat itu lebih jujur, tulus, dan tidak memiliki "vested interest" seperti bandar politik.
Baca Juga: Diduga Memeras, Jaksa EKT Dicopot dan Ditarik ke Kejati Sumut Untuk Pemeriksaan
Rakyat membutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian, kejujuran, dan kesetiaan. Rakyat tidak membutuhkan kompensasi jabatan, proyek, konsesi lahan seperti yang diharapkan oleh bandar politik.
Rakyat membutuhkan Capres yang mampu mewujudkan kesamaan kata dengan laku. Capres yang mampu memimpin Indonesia semakin dekat ke tujuan dan cita-cita bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
[Penulis adalah Presidium Kongres Rakyat Nasional (Kornas), dan juga Presidium Bandar Rakyat (Bandara)]