Pertemuan Mantan Aktivis Mahasiswa di Medan Lahirkan JALA 2000 |
Medan, INDOSATU.ID - Beberapa aktivis angkatan tahun 2000-an mengadakan pertemuan sekaligus silahturahmi.
Bertempat di Coriz Cafe, Kota Medan, Jum'at (5/5/2023), beberapa aktivis yang berkumpul ini merupakan aktivis mahasiswa di tahun 2000-an pasca reformasi.
Mereka mengaku terlibat dalam pergerakan dan dinamika politik di era 2000-an setelah tumbangnya orde baru.
Dalam kesempatan pertemuan tersebut, akhirnya disepakati melahirkan JALA 2000 (Jaringan Aktivis Lintas Angkatan 20000).
Para aktivis ini pun membicarakan tentang berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi generasi 2000-an di era digitalisasi saat ini.
Beranjak dari kesepahaman dalam membaca gejolak politik nasional dan internasional, aktivis generasi 2000-an merasa perlu untuk terlibat dalam menyikapi berbagai tantangan di tengah kehidupan masyarakat.
Mereka yang terlibat mengatakan, sebagai tokoh muda yang akan mengisi gagasan di dalam ruang-ruang berbangsa dan bernegara, perlu mengambil sikap, terutama dalam menyongsong era Indonesia Emas di tahun 2045 nanti.
JALA 2000 merupakan wadah yang dibentuk melalui hasil kesepakatan bersama sebagai saluran komunikasi dan pertukaran ide atau gagasan di antara para aktivis 2000 untuk menjalin solidaritas yang kuat.
Salah satu penggagas, Andi Junianto Barus atau yang biasa dipanggil Bung Barus, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal bagi para aktivis yang punya daya kritis dan terbilang militan dalam perjuangan-perjuangan rakyat.
Ia mengatakan, dengan lahirnya JALA 2000, diharapkan akan melahirkan calon-calon pemimpin muda yang akan membawa bangsa ini menjadi poros dunia.
"Perkembangan teknologi harus bisa menjadi sumber pengetahuan, bahkan sumber ekonomi, dengan kata lain generasi era 2000-an harus didorong untuk pemanfaatan teknologi tepat sasaran dalam mengelola potensi sumber daya yang ada," tutur Bung Barus.
Diketahui kemudian, dalam forum ini, nantinya panita persiapan menuju deklarasi JALA 2000 akan bergerak menghimpun simpul-simpul jaringan aktivis di berbagai daerah untuk menyatukan dan bergabung dalam wadah ini.
Sementara itu, Ronal Syafriansah Nasution yang berlatar belakang sebagai praktisi hukum, mengungkapkan bahwa generasi 2000-an memiliki kemampuan dengan latar belakang organisasi yang berbeda.
"Kita punya potensi dan kemampuan, dengan latar belakang organisasi yang berbeda, tapi di sini kita punya semangat yang sama untuk mengawal demokrasi agar tidak dibajak oleh oligarki," ujarnya.
"Untuk itulah kita berkumpul sekaligus mengajak kawan-kawan aktivis untuk bergabung dalam JALA 2000, agar bisa merumuskan bersama arah juang ke depan," ungkap Ronal.
Semasa aktif di bangku kuliah, Ronal cukup sering terjun dan mengadvokasi masyarakat. Pria asal Tapanuli Selatan ini juga sangat aktif memperjuangkan hak-hak petani.
Di tempat yang sama, aktivis JALA 2000 ini meyakini, forum tersebut dapat menjadi inspirasi bagi generasi era 2000-an, untuk bisa melahirkan tokoh-tokoh muda yang berkualitas, produktif dan inovatif demi pembangunan Indonesia yang lebih baik di masa depan. (Lian/Red)