Ratusan pelajar SMP Bintang Laut antusias mengikuti penjelasan Mafindo | Foto: ist |
Solo, INDOSATU.ID - Sekitar tiga ratusan siswa SMP Bintang Laut Solo mendapat pelatihan Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Solo tentang cakap digital, mengenal hoaks, dan diajarkan cek fakta sederhana menggunakan Kalimasada.
Harapannya, melalui kegiatan ini siswa bisa cek fakta dan menjadi duta anti hoaks.
Baca Juga: Kejati Sumut dan Ombusman RI : Pelayanan Publik Bagian Dari Pencegahan Korupsi
"Adik-adik lahir di jaman teknologi sudah maju, semua sudah terhubung ke internet. Banyak informasi hoaks berseliweran di media sosial maupun grup whatsapp. Maka, siswa harus cakap dalam penggunaan handphone," tutur Cosmas Gunharjo Leksono, Wakil Ketua Mafindo Solo, Selasa (13/06/2023), di aula SMP Bintang Laut Solo.
"Cakap bermedia digital artinya mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak untuk hal–hal yang positif, sehingga dapat membantu kegiatan belajar mengajar," katanya.
Baca Juga: Pekerjakan Karyawan Yang Sudah Pensiun, PT PIM Aceh Utara Diprotes Masyarakat
Cosmas menganjurkan siswa menggunakan mesin pencarian, misalnya google, untuk menambah ilmu pengetahuan, dengan mengetikkan kata kunci saja.
Untuk aplikasi percakapan, sebaiknya siswa berkomentar yang positif, tidak mengandung ujaran kebencian, bully kepada sesama.
Sebab, semua unggahan di medsos, foto, video, komentar, akan menjadi jejak digital yang tidak bisa dihapus begitu saja.
Baca Juga: Pendapat Hukum Pada Kasus PT RPR Dengan Warga Singkuang di Madina Sumut
Menurut Cosmas, jejak digital adalah informasi yang ditinggalkan seseorang saat menggunakan internet. Netizen mengunggah data pribadi, komentar di unggahan orang lain, jejak pencarian dan sebagainya.
"Jejak digital penting, sebab dapat menentukan reputasi digital seseorang yang dianggap sama pentingnya dengan reputasi offline," ucap Cosmas.
Untuk mengetahui tentang jejak digital, Mafindo menayangkan video dari Sejiwa, tema seorang remaja yang sudah sukses menjalani test wawancara, dan dianggap lolos, bisa bersiap ke Amerika untuk melanjutkan study.
Baca Juga: HMI Deliserdang Angkat Bicara Terkait Dugaan Cacat Hukum Pelantikan Kepala Sekolah
Tetapi, remaja tersebut harus sabar menunggu, sebab tim akan mengecek jejak digital yang dipunyai, kalau lolos akan lanjut, kalau tidak akan dianggap gagal atau failed.
Ternyata, setelah dicek jejak digitalnya, telah melakukan ujaran yang jauh dari etiket di dunia digital, sehingga sang remaja pun batal study ke Amerika.
Pada kesempatan yang sama, Putri Lestari, Ketua Mafindo Solo, mengajarkan cek fakta sederhana menggunakan WhatsApp Kalimasada, melalui nomor berikut 0859-2160-0500.
Setelah tersimpan, siswa bisa periksa fakta dengan mengetik angka 1, cek fakta terbaru dengan mengetik angka 2 dan mendapatkan tips dan trik melawan hoaks dengan mengetik angka 3.
"Nah, sekarang adik-adik bisa cek fakta menggunakan Kalimasada. Jadi, kalau ada informasi hoaks, langsung dicek dulu kebenarannya, jangan langsung dishare,” terang Putri.
Hasilnya mengejutkan, beberapa siswa sudah bisa cek fakta menggunakan WhatsApp Kalimasada, untuk mengetahui misalnya tentang hoaks penculikan anak, hoaks kesehatan misalnya tentang penyakit jantung, dan sebagainya.
Sementara Guntur Wahyu Nugroho, lebih banyak mengenalkan tentang etiket berinternet. Menurutnya, etiket berinternet adalah tata krama dalam menggunakan internet.
Baca Juga: Masuknya Investor Ke Aceh Sangat Ditentukan Oleh Keamanan
"Gunakan internet untuk kegiatan positif. Jangan saling membully. Mari kita perlakukan orang lain dengan baik, kalau ada aksi bully, ya dilaporkan ke guru dan orang tua, jangan hanya diam saja," jelas Guntur.
Kepala Sekolah SMP Bintang Laut Bruder Yustinus Tri Haryadi, mengatakan siap berkolaborasi lebih lanjut dengan Mafindo Solo.
Baca Juga: Nihil Kecelakaan Kerja, PT Socfindo Seunagan Terima Penghargaan K3 dari Kemenaker RI
Harapannya, kedepannya siswa dan guru-guru harus cakap dalam bermedia digital sehingga terhindar dari pengaruh-pengaruh berita hoaks alias bohong yang berniat memprovokasi.
"Saya berharap kolaborasi dengan Mafindo terus terjalin, agar sekolah turut menjadi duta anti hoaks," ungkap Y. Tri Haryadi, selaku Kepala Sekolah.
Sumber: Mafindo
Editor: Dika