Ratusan mahasiswa gelar aksi solidaritas untuk kematian salah satu mahasiswi USU di Medan | Foto: ist |
Medan, INDOSATU.ID - Ratusan mahasiswa-mahasiswi melakukan aksi solidaritas atas kematian salah satu mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) bernama Mahira Dinabila, Jum'at (9/6/2023).
Pada acara aksi tersebut, ratusan mahasiswa mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian mahasiswi USU itu. Pasalnya, mereka menilai bahwa kematian temannya dirasa tidak wajar.
Tidak hanya mahasiswa, pihak keluarga pun turut ikut dalam barisan aksi solidaritas yang dilaksanakan di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, tepatnya di depan Polda Sumut.
Salah satu mahasiswa yang bernama Dimas Aditya Syailendra yang juga merupakan Presiden Mahasiswa (Presma) USU, pada kesempatan itu mengatakan, aksi yang dilakukan mereka sebagai bentuk desakan kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Hasil autopsi Mahira Dinabila harus disampaikan. Sudah 47 hari sejak kematian tapi tidak diinformasikan kepada pihak keluarga," tutur Dimas.
Tidak adanya informasi hasil, kata Dimas, membuat mereka merasa kecewa. Untuk itu, aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk kekecewaan.
"Jika ada yang perlu dicopot, ya dicopot. Semua pihak yang seharusnya bertanggung jawab adalah orang-orang yang bergerak hari ini, termasuk kami mahasiswa," katanya.
Masih kata Dimas, bila tuntutan yang mereka sampaikan dalam aksi ini tidak ditindaklanjuti, maka gerakan ini akan berlanjut hingga kasus tuntas.
Baca Juga: Jual Sabu ke Polisi, Warga Kampung Sawah Sigambal Diciduk Satres Narkoba Polres Labuhanbatu
"Gerakan selanjutnya dalam mengawal secara maksimal. Hari ini kami melihat kasus Mahira tidak dikawal dengan maksimal. Kita melihat hasil autopsi tidak ada, padahal sudah bergulir sebulan lebih," ujarnya.
Oleh karena itu, mahasiswa meminta pihak kepolisian untuk menyampaikan hasil autopsi secepatnya.
"Kita ingin aparat negara dapat mengawal kemanusiaan ini dengan baik. Kalau tidak mampu mengawal, mundur. Biarkan orang-orang yang berpotensi maju, sehingga apa yang menjadi kejanggalan-kejanggalan bisa dicerahkan. Pihak keluarga korban juga dapat menerima dengan lapang dada," sebutnya.
Ibu kandung Mahira Dinabila, Nur Afni, meminta keadilan dan kebenaran. Menurutnya, kematian anaknya sudah sebulan lebih, dan juga tidak ada kejelasan dari pihak kepolisian.
"Tolong kami, kemana keadilan. Saya orang tua dari Mahira, enggak ada kepastian," ucapnya.
Nur Afni menilai kematian anaknya tidak wajar. Apalagi setelah sebulan lebih menunggu, tidak ada juga kepastian dari kepolisian untuk menuntaskan kasus ini.
"Saya menunggu sebulan lebih, kalian tak ada menuntaskan," sebutnya.
Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, AKP Madianta Ginting menjelaskan, kasus ini telah ditangani Satreskrim Polrestabes Medan, yang sebelumnya ditangani di Polsek Patumbak.
"Untuk penanganan kasus, kami sangat atensi dan kami maksimal di dalam penanganan ini. Tetapi saat ini kita masih sama-sama menunggu hasil autopsi," ucapnya.
Dikatakan Madianta, untuk hasil autopsi, pihaknya juga tidak bisa memastikan dari penyidik berapa lama hasilnya, tetapi pihaknya tetap berkoordinasi dengan rumah sakit yang melakukan autopsi.
"Agar secepatnya dapat kita terima hasilnya,” ujarnya.
Berdasarkan hasil koordinasi yang dilakukan pihak kepolisian dengan rumah sakit, masih ada hasil pemeriksaan yang belum keluar. Sehingga hasil autopsi ini belum disampaikan kepada penyidik.
"Kita sama-sama menunggu dan berharap semoga hasilnya cepat selesai, kami juga dapat menentukan langkah apa yang dilakukan selanjutnya setelah hasil autopsi keluar," bebernya.
"Kami mohon bersabar kepada seluruh keluarga dan adik-adik. Sama-sama kita menunggu," sambungnya.
Mahasiswi USU, Mahira Dinabila, ditemukan tewas di rumah orang tua angkatnya, di Kompleks Riviera, Kecamatan Medan Amplas. Mayat wanita ini ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh pihak keluarga pada Rabu, 3 Mei 2023.
Polsek Patumbak turun ke lokasi dan melakukan penyelidikan. Muncul dugaan, korban dibunuh orang terdekat. Diduga meninggal tidak wajar, Polsek Patumbak membongkar kuburan Mahira Dinabila untuk dilakukan proses autopsi. (Red)