-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Warga Sei Tampang Labuhanbatu Lakukan Unjuk Rasa di Depan PT HSJ Terkait Jalan Rusak

    Redaksi
    07 Juni 2023, 12:30 WIB Last Updated 2023-06-07T05:30:00Z
    Banner IDwebhost

    Koordinator aksi Rimba Sianturi di hadapan massa menyampaikan orasinya | Foto: ist


    Medan, INDOSATU.ID - Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi meninjau jalan rusak di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).


    Pada kunjungan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu Raya (Labura, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan) mendapatkan perhatian serius dari Presiden Jokowi.


    Baca Juga: Aksi Damai Warga Sumut: Jokowi Cawe-cawe dan Pemilu Proporsional Tertutup


    Jokowi menyetujui pengalokasian dana yang bersumber dari APBN untuk perbaikan jalan rusak di kabupaten yang ditinjaunya.


    Kita ketahui bersama bahwa saat itu Presiden Jokowi bersama rombongan melakukan peninjauan langsung ke titik jalan rusak parah di Kabupaten Labuhanbatu Raya.


    Kala itu, Presiden 2 periode itu tidak mampu melewati jalan rusak sesuai yang telah direncanakan akibat jalan rusak yang dilalui sangat parah dan tidak layak untuk dilalui mobil plat merah RI 1 yang dikawal ketat pasukan pengamanan presiden (Paspampres).


    Baca Juga: Warga Sei Tampang Labuhanbatu Minta PT HSJ Bertanggungjawab Atas Kerusakan Jalan


    Sementara itu, beberapa hari lalu, warga Desa Sei Tampang Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu melakukan aksi damai di depan PT HSJ, salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan buah sawit.


    Dari informasi yang diterima dari warga, aksi tersebut sebagai bentuk protes masyarakat atas tonase truk milik PT HSJ yang bermuatan berlebihan, sehingga mempercepat kerusakan jalan di sekitar lingkungan masyarakat Desa Sei Tampang.


    Koordinator aksi, Rimba Sianturi, kepada indosatu.id, mengatakan, "Kerusakan parah di jalan raya menuju areal Pabrik Kelapa Sawit (PKS) itu diketahui berstatus bukan jalan milik perusahaan tetapi jalan raya milik pemerintah," jelasnya.


    Baca Juga: Ketua SPM Minta Pemerintah Mencabut Izin SPBU Sei Kanan di Kabupaten Labusel


    Masih katanya, ia menuturkan bahwa warga sekitar sudah merasa resah akibat kerusakan parah di jalan tersebut.


    Menurutnya, kerusakan parah jalan yang dimaksud disebabkan truk yang membawa buah sawit milik PT HSJ. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah menertibkan kegiatan operasional truk milik perusahaan swasta itu.


    "Trus lah kami makan abu bang. Jalan hancur truk lewat, abu dari jalan berterbangan ke rumah kami. Udah pernah kami tegur tapi seolah tak diterge (digubris)," terang Rimba ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (5/6/2023).


    Warga Sei Tampang Labuhanbatu Lakukan Unjuk Rasa di Depan PT HSJ Terkait Jalan Rusak

    "Kalau hujan jalan berubah bagai kubangan kerbo, berlumpur. Parah kali lah bang," sebutnya.

    Warga sekitar jalan yang tinggal di sepanjang pinggir jalan rusak parah itu pun mulai angkat bicara, mereka melakukan aksi damai menyampaikan pendapat di jalan rusak dan di depan pintu masuk PT HSJ.


    "Hari ini (5/6/2023), kami masyarakat yang terdampak abu menyampaikan aspira kami sebagai masyarakat. Kami ingin truk tidak melintas sebelum jalan diperbaiki. Karena jika terus begini, masyarakat berpotensi mengidap penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), penyakit paru, asma, dan penyakit lain," tutur Rimba.

    Selain itu, masyarakat juga meminta perbaikan dari pihak pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Perhubungan, serta dinas lain yang terkait.


    Kejadian kerusakan parah jalan yang dimaksud, lanjut Rimba, sudah berlangsung lama.

    Ia menduga bahwa kerusakan parah jalan tersebut diduga disebabkan truk pembawa buah sawit yang over tonase, sehingga jalan tidak mampu menahan beban kendaraan yang melintas.


    "Kami juga meminta pemerintah untuk menertibkan truk yang over tonase, saya rasa setiap ruas jalan memiliki speknya masing-masing, batas maksimal beban yang boleh melewati," jelasnya.

    Warga yang merupakan masyarakat Desa Sei Tampang Kecamatan Bilah Hilir itu pun berharap mendapat respon yang baik dari pihak PT HSJ dan pemerintah, sehingga warga sekitar jalan raya yang rusak terhindar dari penyakit infeksi pernafasan.


    Hingga berita ini dipublikasikan, tim media masih berusaha menghubungi pihak perusahaan PT HSJ untuk memintai tanggapannya. (Naek/Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini