Tampak unit truk melintas di atas jalan rusak yang menimbulkan abu |
Medan, INDOSATU.ID - Keseriusan Presiden Jokowi untuk memperbaiki jalan rusak parah di Kabupaten Labuhanbatu seolah tidak selaras dengan para investor.
Kita ketahui bersama bahwa beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi bersama rombongan melakukan peninjauan langsung ke titik jalan rusak parah di Kabupaten Labuhanbatu Raya.
Kala itu, Presiden 2 periode itu tidak mampu melewati jalan rusak sesuai yang telah direncanakan akibat jalan rusak yang dilalui sangat parah dan tidak layak untuk dilalui mobil plat merah RI 1 yang dikawal ketat pasukan pengamanan presiden (Paspampres).
Dari informasi yang diterima dari warga Labuhanbatu, ternyata jalan rusak parah cukup banyak ditemukan di Kabupaten tersebut, salah satunya yakni jalan raya di Desa Sei Tampang, Bilah Hilir.
Kerusakan parah di jalan raya menuju areal Pabrik Kelapa Sawit (PKS) itu diketahui berstatus bukan jalan milik perusahaan tetapi jalan raya milik pemerintah.
Warga Sei Tampang Labuhanbatu Minta PT HSJ Bertanggungjawab Atas Kerusakan Jalan |
Hal itu diungkapkan salah satu warga sekitar, Rimba Sianturi. Kepada awak media indosatu.id, Rimba menuturkan bahwa warga sudah merasa resah akibat kerusakan parah di jalan tersebut.
Menurutnya, kerusakan parah jalan yang dimaksud disebabkan truk yang membawa buah sawit milik PT HSJ. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah menerbitkan kegiatan operasional truk milik perusahaan swasta itu.
"Trus lah kami makan abu bang. Jalan hancur truk lewat, abu dari jalan berterbangan ke rumah kami. Udah pernah kami tegur tapi seolah tak diterge (digubris)," terang Rimba ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (5/6/2023).
"Kalau hujan jalan berubah bagai kubangan kerbo, berlumpur. Parah kali lah bang," sebutnya.
Warga sekitar jalan yang tinggal di sepanjang pinggir jalan rusak parah itu pun mulai angkat bicara, mereka melakukan aksi damai menyampaikan pendapat di jalan rusak dan di depan pintu masuk PT HSJ.
"Hari ini (5/6/2023), kami masyarakat yang terdampak abu menyampaikan aspira kami sebagai masyarakat. Kami ingin truk tidak melintas sebelum jalan diperbaiki. Karena jika terus begini, masyarakat berpotensi mengidap penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), penyakit paru, asma, dan penyakit lain," tutur Rimba.
Selain itu, masyarakat juga meminta perbaikan dari pihak pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Perhubungan, serta dinas lain yang terkait.
Kejadian kerusakan parah jalan yang dimaksud, lanjut Rimba, sudah berlangsung lama.
Ia menduga bahwa kerusakan parah jalan tersebut diduga disebabkan truk pembawa buah sawit yang over tonase, sehingga jalan tidak mampu menahan beban kendaraan yang melintas.
"Kami juga meminta pemerintah untuk menertibkan truk yang over tonase, saya rasa setiap ruas jalan memiliki speknya masing-masing, batas maksimal beban yang boleh melewati," jelasnya.
Warga yang merupakan masyarakat Desa Sei Tampang Kecamatan Bilah Hilir itu pun berharap mendapat respon yang baik dari pihak PT HSJ dan pemerintah, sehingga warga sekitar jalan raya yang rusak terhindar dari penyakit infeksi pernafasan.
Hingga berita ini dipublikasikan, tim media masih berusaha menghubungi pihak perusahaan PT HSJ untuk memintai tanggapannya. (Naek/Red)