Peringati HUT Kota Medan ke-433 Tahun, Bobby Nasution Ingin Berantas Begal |
Medan, INDOSATU.ID - Usia Kota Medan yang telah menginjak 433 tahun bukanlah waktu yang sedikit.
Hal ini diungkapkan Walikota Medan Bobby Nasution pada saat menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Medan yang ke-433 tahun.
Bobby mengatakan, 443 tahun menjadi usia yang sangat matang dalam hal pengalaman.
Ia menambahkan, sudah cukup banyak kejadian dan peristiwa yang telah dilalui, sehingga dapat dijadikan sebagai dorongan dan acuan untuk berupaya memajukan dan membangun Kota Medan ke arah yang lebih baik.
Pada momen ke-433 tahun ini, Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengangkat tema 'Bergerak dan Berkolaborasi'. Harapannya, semua pihak dapat bekerjasama demi Kota Medan.
"Saya mengajak kita semua agar upacara peringatan ini dijadikan sebagai momentum untuk terus bergerak bersama dan memperkuat kolaborasi, guna mempercepat pembangunan Kota Medan," tutur Bobby," Senin (3/7/2023).
"Kami juga meminta agar masyarakat mengaktifkan kembali siskamling di wilayahnya masing-masing. Karena, situasi kita semakin kurang kondusif akibat maraknya pembegalan dan geng motor," pinta Bobby.
"Jika tidak bisa diubah melalui pendekatan persuasif, maka kami meminta aparat penegak hukum untuk berani mengambil tindakan tegas dan terukur," tandasnya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Kota Medan digegerkan dengan video yang mempertontonkan konvoi geng motor sambil membawa senjata tajam (sajam) jenis cerulit dan sabit.
Video tentang konvoi geng motor yang diduga kelompok kriminal begal ini juga tak hanya 1 (satu) kelompok, diduga terdapat beberapa kelompok yang sering bertikai, sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Tidak sampai di situ, beberapa cctv warga di Kota Medan juga sempat menangkap tayangan tindakan kriminal yang dilakukan kelompok begal.
Untuk meredam pergerakan kelompok begal, pihak kepolisian dari Polrestabes Medan dan Polda Sumut melakukan gerakan 24 jam dengan tujuan menangkap kelompok begal yang sering menimbulkan keresahan masyarakat.
Hasilnya, Tim Tawon dan Tim Anti Begal bentukan Polrestabes Medan beberapa kali telah menangkap para pelaku kriminal jalanan itu.
Tak tanggung-tanggung, beberapa timah panas juga terpaksa dikeluarkan personil kepolisian karena para pelaku berusaha kabur ketika hendak ditangkap.
Selain itu, pihak kepolisian melalui tim yang sudah dibentuk melakukan patroli 24 jam di sekitar jalan-jalan yang ditarget rawan, pasalnya para pelaku kejahatan jalanan ini sering melancarkan aksinya di tempat yang sunyi.
Di tempat terpisah, salah satu warga Kota Medan saat dimintai pendapat mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung kepolisian memberantas begal yang berkelompok geng motor.
Ia juga menyampaikan bila pelaku begal melakukan perlawanan, pantas dijatuhkan dengan timah panas.
"Daripada masyarakat yang jadi korban, lebih baik mereka (begal_red) ditembak aja kakinya. Satu, dua peluru gak masalah kurasa," sebut Ari, pegawai swasta yang sering pulang malam karena lembur di kantor. (Lian/Red)