UEA Akan Investasi Rp5,6 Triliun di Pelabuhan Belawan Medan | Foto: Riswat Prima Chandra |
Medan, INDOSATU.ID - Kabar menggembirakan bagi warga sekitar Pelabuhan Belawan Medan, pasalnya Rp 5,6 triliun akan diinvestasikan di wilayah pelabuhan terbesar di pulau Sumatera ini.
Dikutip dari laman detikcom, adalah negara Uni Emirat Arab (UEA) yang disebut akan mengucurkan investasi sebesar US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,96 triliun.
Pada pelaksanaannya, rencana investasi ini merupakan hasil kerjasama Indonesia Investment Authority (INA) dengan UEA.
Informasi yang dirangkum dari sumber terpercaya, investasi ini akan digunakan untuk peningkatan kapasitas Pelabuhan Belawan.
Pelabuhan Belawan Medan | Foto: Google |
Nantinya Pelabuhan Belawan Medan bakal mampu mengerjakan jadi 1,4 juta TEUS (twenty-foot equivalent unit).
Terobosan ini akan dilakukan setelah PT Pelindo melakukan kerjasama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) Dubai Ports (DP World).
Arif Suhartono, selaku Direktur Utama Pelindo, mengatakan bahwa pihaknya dan DP World akan menjalin kerjasama dalam mengoperasikan terminal kontainer di Belawan selama 50 tahun.
Pada kerjasama itu akan dilakukan secara bertahap. Dikatakannya, DP World juga akan ikut melakukan pengembangan terminal kontainer yang tadinya hanya berkapasitas 700 ribu TEUS akan menjadi 1,4 juta TEUS.
UEA Akan Investasi Rp5,6 Triliun di Pelabuhan Belawan Medan | Foto: Google |
"Jadi kerja sama antara Pelindo INA dan DP World, adalah untuk operasikan container terminal di Belawan itu yang dikerjasamakan selama 30+20 tahun, kapasitasnya saat ini akan dikembangkan sampai dengan 1,4 juta (TEUS)," jelas Arif di kantor Kementerian BUMN, Jumat (23/6/2023), dilansir dari detikcom, Rabu (5/7/2023).
Dilakukannya ekspansi pelabuhan ini akan memakan waktu sekitar 8-9 tahun. Walaupun begitu, Arief belum dapat merinci, kapan proses ekspansi akan dilakukan.
Baca Juga: Tri Dukung Acara Huru Hara Fest di Jambi
"Kemungkinan 8-9 tahun saja," tuturnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan kerja sama Pelindo dan DP World sangat dibutuhkan Indonesia karena mampu membuat biaya logistik Indonesia makin efektif dan murah.
"Ini menjadi bagian connecting, sangat dibutuhkan tidak hanya barang tapi manusia. Kalau tidak bisa menyelesaikan isu pembangunan ekosistem logistik ini, kita akan less competitive karena logistik jadi bagian terbesar yang kita hadapi dan sangat challenging ke depan," ungkap Menteri BUMN Erick. (Red)