-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Mahasiswa Labuhanbatu Menilai Pendataan Stunting di Negerilama Tidak Becus

    Redaksi
    17 Agustus 2023, 17:56 WIB Last Updated 2023-08-17T14:29:28Z
    Banner IDwebhost

    Gedung Puskesmas Negeri Lama Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu, Sumut | Foto: ist

    Labuhanbatu, indosatu .id - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa (IPEPMA) Labuhanbatu Raya sesalkan petugas pendataan stunting di Kecamatan Bilah Hilir Puskesmas Negeri Lama diduga tidak mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang semestinya.

    "Kami melihat, proses pendataan seorang anak balita perempuan yang di Lingkungan Bangun Sari I Kelurahan Negeri Lama, tidak dilakukan pendataan dan pemeriksaan secara 'normal'. Padahal jika ditelusuri dengaan seksama terdapat beberapa balita yang memang seharusnya masuk dalam pendataan, namun tidak terdata," ucap Assuriyadi Ritonga selaku ketua Ipepma (16/8/2023).

    Lanjutnya, "Berdasarkan temuan kami di lapangan, sikap petugas pendataan stunting yang terkesan asal-asalan ini menjadi kerugian secara moril bagi keluarga balita dan menjadi perilaku yang tidak menyenangkan, dikarenakan kegiatan tahapan pengecekan petugas kesehatan Puskesmas Negeri Lama sebanyak 3 kali kunjungan belum sesuai dengan keadaannya," ungkapnya.


    Akibat, sambung dia, dari ulah petugas pendataan ini juga disinyalir bisa merugikan keuangan negara yang menyerap anggaran APBN untuk menekan turunnya angka stunting.

    "Seharusnya petugas pendataan stunting ini melihat berbagai aspek tentang, kecakapan anak dalam berbicara, pertumbuhan gigi yang tidak merata, sakit sakitan, dan atau kedekatan orang tua terhadap anak nya, ini seharusnya menjadi tolak ukur, apakah si balita menderita gejala stunting atau bukan," jelasnya.

    "Pelaksanaan pendataan ini, juga diduga tidak mendapat kontrol serius dari pelaksana program stunting. Untuk itu demi mendukung program pemerintah terkait penurunan angka stunting, kami memohon  kepada Bupati Labuhanbatu melalui Dinas Kesehatan untuk melakukaan evaluasi jajaran Puskesmas Negeri Lama terkait dengan kinerja, kode etik pendataaan anak stunting, serta pengawalan serius terkait penyerapan anggaran stunting untuk anak atau balita agar tepat sasaran," tutup Dedi. 


    Saat dikonfirmasi awak media, Kepala Puskesmas (Kapus) Negeri Lama menjelaskan bahwa ada 22 orang mengalami stunting di tahun 2022. Sementara untuk data tahun 2023 belum dapat disimpulkan.

    "Data stunting di 2022 ada 22 orang, pendataan 2023 masih dilakukan oleh kader KPM bekerjasma dengan Polsek. Untuk data seluruhnya belom dipastikan, karena masih ada di beberapa desa yang belum selesai, ucap Kapus melalui pesan WhatsApp (16/8/2023).

    Ia juga membantah tudingan tentang petugas pendataan stunting yang tidak profesional dan tidak sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).


    "Tidak professional bagaimana maksudnya pak. Di setiap pendataan jelas ada petugas yang mendampingi, terutama bidan desa, dan tetap dikontrol oleh PJ Gizi Puskesmas," tuturnya.

    Ketika disinggung tentang pendataan dimulai dari tanggal berapa dan sampai sampai kapan selesai, Kapus mengatakan belum dapat ditentukan.

    "Tidak ditentukan tanggalnya pak, kapan kadernya siap untuk turun, mereka turun bersama kader KPM dan bides (bidan desa), dan kader mendata sesuai jumlah sasaran balita di posyandu masing-masing," jelasnya.


    Ia juga tidak bisa memastikan data stunting sementara yang sudah terdata, "Blom bisa dipastikan, sebagian masih didata ulang, kita usahakan minggu ini selesai pak," sebutnya.

    "Blom tau juga pak karena kami dan Polsek masih terus turun untuk memastikan data yang 2022, apakah balitanya sudah membaik atau blom. Kemudian mendata kembali yang dicurigai termasuk kategori BGM atau stunting. Itulah yang didata ulang lagi pak, sekaligus penjaringan yang baru," tutupnya melalui pesan WhatsApp. (Red).
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini