 |
| Audiensi Dengan Kapoldasu, LIPPI Sumut Dukung Sumut Kondusif Jelang Pemilu 2024 |
Medan, indosatu.id - Jajaran Pengurus DPW LIPPI Sumut mendatangi Mapoldasu pada Rabu (11/10/2023) siang kemarin.
Kedatangan rombongan LIPPI Sumut itu diketahui untuk menghadiri audiensi yang sebelumnya dilayangkan Pengurus DPW LIPPI Sumut.
Bertempat di ruang audiensi lantai dua Mapolda Sumut, Muhammad Roni Alhadi mengungkapkan bahwa tujuan didirikannya LIPPI Sumut merupakan tujuan yang baik
Di mana tujuan LIPPI Sumut, kata Roni, turut mengkawal jalannya demokrasi di Sumut, sehingga kondusifitas tetap terjaga di tengah masyarakat Sumatera Utara.
"Menganut sistem pemerintahan yang demokrasi, Indonesia sangat rentan diterpa berbagai isu, termasuk isu yang tidak benar, namun sengaja dimunculkan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," ujar Roni.
Dengan berhimpun yang didominasi kaum pemuda, LIPPI Sumut menjadi benteng melawan isu tersebut demi terciptanya kondusifitas masyarakat.
"Terkadang oknum-oknum sengaja memunculkan isu yang tidak enak didengar padahal tidak sesuai fakta. Hal ini dapat memicu kericuhan, baik daring maupun di kehidupan masyarakat. Kita sebagai pemuda tidak menginginkan itu, apalagi menjelang Pemilu serentak," kata Roni.
Sekjen LIPPI Sumut, Manaor Sabar Limbong, mengatakan bahwa LIPPI Sumut sebagai perwakilan dari DPP LIPPI Pusat di Jakarta akan bergerak tegak lurus dengan visi dan misi Pengurus Pusat.
Sementara itu, Rahudman Harahap selaku Ketua Pembina DPW LIPPI Sumut yang turut hadir pada kesempatan menggunakan apresiasinya terhadap Kapolda Sumut yang telah menjaga kondusifitas masyarakat Sumut menjelang Pemilu 2024.
Ia juga mengatakan bahwa para pemuda dan kaum milenial harus dirangkul untuk mewujudkan Sumut yang tetap kondusif.
Tentu hal ini, lanjut mantan Walikota Medan itu perlu menjalin kerjasama dan berkolaborasi dengan pihak kepolisian, dalam hal ini Polda Sumut.
Di tempat yang sama, Bendahara LIPPI Sumut Sastrawan Sembiring turut menyampaikan visi misi LIPPI Sumut yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai ketimuran dalam menyikapi perbedaan pendapat.
Perbedaan pandangan politik, kata Sastra, merupakan hal yang wajar. Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat tidak terpecah belah hanya karena beda pandangan politik. (Red)
