Komisioner BMK Nagan Raya Aceh Monitoring Pembangunan Rumah Layak Huni | Foto: Rahmat Ritonga |
Suka Makmue, INDOSATU.ID - Komisioner Badan Baitul Mal Nagan Raya, Hamidi dan Baharuddin melakukan monitoring terhadap progres pembangunan rumah layak huni di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Nagan Raya pada 25 - 26 Oktober 2023 lalu.
Pada waktu yang bersamaan, selain Hamidi dan Baharuddin, tiga Komisioner BMK lainnya masing-masing, M Saleh, Syakiran dan Firdaus, juga ikut melakukan monitoring di kecamatan lainnya dalam Kabupaten Nagan Raya untuk melihat langsung tahapan pembangunannya.
Ratna Dewi (48 tahun) salah seorang penerima rumah layak huni dari baitul mal kabupaten (BMK) di Gampong Gunong Pungki, Kecamatan Tadu Raya mengatakan, ia telah lama menanti rumah layak huni dari pemerintah, apalagi saat ini ia menjadi tulang punggung keluarganya setelah kepergian suami menghadap Ilahi belasan tahun lalu.
"Alhamdulillah, baru tahun ini bisa memiliki rumah yang dibantu oleh Baitul Mal Nagan Raya," ucap Ibu tiga anak tersebut.
Wanita yang sehari-hari bekerja secara serabutan itu mengenang, bahwa rumah yang ia duduki saat ini dengan ukuran 5x5 ini dibangunnya sekitar tahun 2013 lalu. Sebelumnya ia hidup dari satu rumah ke rumah lainnya secara berpindah-pindah.
"Dulu, saat suami meninggal anak-anak masih kecil-kecil, yang bungsu bahkan belum masuk sekolah," ujarnya sambil mengenang masa lalu.
Sementara itu, Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Gampong Gunong Pungki, Abdul Fatah (34) mengucapkan terimakasih kepada para Muzakki yang sudah menyalurkan zakatnya di Baitul Mal Nagan Raya, sehingga warga miskin ikut terbantu dengan zakat tersebut.
"Alhamdulillah, dengan zakat yang disalurkan melalui Baitul Mal Nagan Raya sudah membantu salah seorang warga kami untuk mendapatkan rumah layak huni ini," tuturnya.
Selain ibu Ratna, nasib yang sama juga dialami oleh puluhan penerima rumah layak huni lainnya di Kabupaten Nagan Raya. Dimana, saat musim hujan tiba atap rumahnya bocor dan air membasahi hampir seluruh isi rumah.
Selain atap yang bocor, dinding rumah juga terbuat dari anyaman bambu. Yang lebih ironisnya lagi, berdasarkan pantauan media ini di lapangan, sebagian dinding rumahnya sudah lapuk dan banyak lubang, sehingga harus dilapisi dengan plastik dan bekas karung pupuk dan sebagainya.
Hal itu dilakukan oleh pemilik rumah supaya air hujan tidak masuk ke dalam.
"Ini lah keadaan yang sesungguhnya yang dialami oleh masyarakat miskin selama ini," ungkap Ketua BMK Nagan Raya, Hamidi yang didampingi Tgk Baharuddin pada saat kunjungannya ke Kecamatan Tadu Raya, Rabu (25/10/2023) lalu.
Pada saat monitoring, Hamidi dan Komisioner lainya tak henti-hentinya mengingatkan Ketua Pokmas agar bekerja semaksimal mungkin untuk mengawasi proses pembangunan rumah layak huni ini.
"Ini yang kita pakai dana umat, tolong diawasi sebaik mungkin. Jangan diterima bila ada material yang tidak standar dan kualitas pembangunan nya asal-asalan dilakukan oleh tukangnya," jelas Hamidi kepada Ketua Pokmas.
Kontributor: Rahmat Ritonga
Editor: Lian