-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Gelar Kompetisi Film Pendek SOS 2023, Indosat Kampanyekan Anti Hate Speech

    Redaksi
    09 November 2023, 18:59 WIB Last Updated 2023-11-09T12:10:09Z
    Banner IDwebhost

    Gelar Kompetisi Film Pendek SOS 2023, Indosat Kampanyekan Anti Hate Speech | Foto: ist
     
    Medan, indosatu.id - Perusahaan provider telekomunikasi terkemuka di Indonesia, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) semakin menampakkan kepeduliannya terhadap kemajuan Indonesia, hal ini tampak dari gelaran kompetisi dan festival film pendek dengan tujuan melawan ujaran kebencian (hate speech) yang bertebaran di sosial media (Sosmed).

    Pada kompetisi dan festival film pendek yang memfokuskan sosmed ini, Indosat ingin melindungi masyarakat dari hate speech di sosmed. Kompetisi bertujuan menginspirasi anak muda Indonesia terutama kaum milenial agar bijak dalam menggunakan media sosial.


    Kompetisi dan Festival Film Pendek Save Our Sosmed (SOS) 2023 ini mengampanyekan anti hate speech dengan tema "Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi". Festival yang penuh dengan kreatifitas ini dapat diikuti sejak 26 Oktober 2023 hingga pengumuman pemenang di bulan Februari 2024 tahun mendatang.
     
    SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, mengatakan bahwa sosmed harus digunakan sebagai tempat berkarya yang nyaman, bukan malah digunakan sebagai tempat menabur kebencian (hate speech). Steve mengajak para kaum milenial menggunakan media sosial sebagai tempat menyampaikan karya yang bermanfaat bagi orang lain dengan penuh perdamaian.

    (kiri-kanan) Writer & Banker Ika Natassa, Creative Concept & CCO Narasi TV Jovial da Lopez, SVP Head of Corporate Communications IOH Steve Saerang dan Direktur Musik, Film dan Animasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mohammad Amin saat Launching Festival Film Pendek Save Our Socmed  2023 (SOS), saat diabadikan pada Kamis (26/10/2023) di Jakarta | Foto: dok

    "Media sosial merupakan rumah dari berbagai karya dan tempat kita berkolaborasi bersama. Media sosial, harusnya jadi tempat yang nyaman untuk kita, bukan tempat menebar kebencian. Melalui kampanye ini, Indosat mengajak generasi muda untuk #BijakBerkreasiTanpaBatas, di mana kekuatan cerita dan visual dapat menyebarkan pesan perdamaian, kesetaraan, dan toleransi. Dengan dukungan teknologi dan digitalisasi, kita dapat mengubah dunia serta membangun masyarakat yang lebih inklusif dan peduli dengan sesama," kata Steve, Rabu (8/11/2023) kemarin.

    Menggandeng Narasi tv, Indosat benar-benar sangat serius terkait fenomena hate speech yang terjadi pada milenium saat ini di media sosial (medsos). Sementara medsos sangat bermanfaat positif bagi kehidupan masyarakat jika digunakan secara positif pula.


    Menimpali apa yang disampaikan Steve, Najwa Shihab selaku pendiri Narasi sangat mengapresiasi Indosat yang telah menggelar kompetisi ini. Jurnalis sekaligus presenter yang sangat dikenal kaum milenial ini mengatakan bahwa mereka juga memiliki tujuan yang sama dengan Indosat dalam memerangi ujaran kebencian di medsos.

    "Inisiatif Indosat menyelenggarakan Festival Film Pendek SOS 2023 patut didukung. Sebagai kawan kolaborasi, kami punya semangat serupa, melawan penyebaran ujaran kebencian. Apalagi, kita sudah memasuki hari-hari jelang pesta demokrasi yang rentan menjadi lahan subur ulah tingkah informasi yang memecah belah," ujar Najwa.

    "Lewat film-film pendek ini, kami berharap dapat memberikan suara dan gagasan yang dibutuhkan tentang kesetaraan, toleransi, dan perdamaian," tambahnya.


    Sebagai tanggung jawab sosial (CSR) di pilar pendidikan digital, Indosat merangkai kegiatan ini mulai dari roadshow ke berbagai kampus, sosialisasi, workshop pelatihan, seleksi penjurian, dan acara pengumuman pemenangnya.

    Program yang terbilang sukses ini pun akan menyajikan lokakarya online dengan menghadirkan para pakar perfilman untuk meningkatkan keterampilan para peserta. 

    Kegiatan roadshow ke kampus-kampus diselenggarakan di 4 (empat) kota, mulai dari Medan,Jember, Pontianak, dan Makassar. Sementara untuk kegiatan sosialisasi juga akan dilakukan di 6 (enam) kota lainnya, seperti Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, dan Mataram.


    Masyarakat yang berada di kota lainnya juga tetap bisa mengikuti kompetisi tersebut dengan cara mengirimkan karyanya secara online. Nantinya, hasil karya dari pemenang kompetisi akan ditampilkan dalam acara Anugerah Karya Festival Film Pendek SOS tahun 2024 mendatang.

    "Ujaran kebencian dapat menjadi awal terjadinya polarisasi. Hal ini menjadi pendorong kami untuk berkontribusi menyampaikan narasi positif di dunia digital melalui pendekatan kreatif," ungkap Steve lagi.


    "Harapannya, kampanye program Festival Film Pendek SOS ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk bergotong royong menciptakan media sosial sebagai tempat yang lebih bermakna, nyaman dan aman untuk berekspresi," jelasnya.

    Tantangan Digital dan Media Sosial di Indonesia

    Sebagai negara dengan jumlah penduduk sekitar 276 juta jiwa, Indonesia tentu sangat rawan jika hate speech terus dibiarkan bertumbuh di medsos. Dari 276 juta jiwa, 167 juta jiwa diketahui telah menggunakan medsos, hal inilah yang membuat Indosat menggalakkan perlawanan terhadap hate speech (ujaran kebencian).

    Indosat juga meliris beberapa tantangan digital di Indonesia, di antanya adalah penyebaran hoaks, judi, pinjol (pinjaman online) ilegal, keamanan data pribadi hingga dilema AI (Artificial Intelligence ; kecerdasan buatan).


    Selain itu, dari sekitar 1.895 siswa yang diteliti, 45,3 persen dikategorikan sebagai korban hate speech, dan 38,4 adalah pelaku, sisanya bersikap netral dan positif. Hate speech juga dinilai dapat mengganggu, memicu asumsi negatif, ketidakstabilan emosi, bahkan menimbulkan faktor bullying.

    Syarat dan Ketentuan Kompetisi Film Pendek SOS 2023

    Untuk mengikuti kompetisi festival film pendek ini, peserta harus benar-benar memahami persyaratan yang dibuat Indosat. Siapapun dapat mengikuti termasuk mahasiswa dan masyarakat umum. Dapat juga diikuti secara berkelompok, dan yang terpenting adalah wajib mengikuti rangkaian seleksi.

    Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah penggunaan musik dalam video pendek yang dibuat tidak melanggar hak cipta. Juga tidak mengandung sara, kekerasan, dan pornografi.


    Video juga harus berdurasi 5 hingga 10 menit tidak lebih, dan memakai rasio 16:9, minimal HD dengan resolusi 1280 x 720. Untuk kapasitas video yang diikutkan dalam kompetisi ini harus memiliki kapasitas tidak lebih dari 1 GB (giga byte) serta disimpan dalam format MP4 dan sound (suara) format stereo.

    Bagi yang berhasil memenangkan kompetisi ini tentu akan mendapatkan hadiah dan suprise dari Indosat dengan total hadiah senilai Rp500 juta dan akan diumumkan pada Februari 2024 tahun mendatang. (Lian/Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini