Rochy Melkiano Putiray, Legenda Timnas Indonesia yang menjebol gawang AC Milan saat bermain bersama Kitchee SC di China | Foto: google |
INDOSATU.ID - Kualitas Timnas Indonesia di kancah dunia memang tidak begitu baik. Saat ini Indonesia hanya mampu berada di peringkat 147 FIFA.
Walaupun begitu, bukan berarti tidak ada nama pesepakbola tanah air yang go internasional dan menjadi pemain terbaik di klubnya di luar negeri.
Dikutip dari laman wikipedia, pria kelahiran Situbondo bernama Rochy Putiray merupakan salah satu pemain Timnas Indonesia yang pernah memperkuat salah satu klub di China.
Pria dengan nama lengkap Rochy Melkiano Putiray ini tercatat pernah berkarir di klub Kitchee SC, salah satu klub papan atas di China.
Ia menjadi pemain Indonesia yang sukses di liga asing. Sebelum gabung Kitchee SC, Rochy bermain di liga Hongkong bersama klub Instant Dict.
Pada tahun 2001, dirinya telah melakoni 15 pertandingan. Pria asal Situbondo ini mampu mencetak 20 gol, lebih banyak dari jumlah laga yang dilakoninya.
Rochy Melkiano Putiray | Foto: google |
20 gol yang dicetaknya merupakan semua gol yang diciptakan dari seluruh laga yang dijalaninya, baik resmi maupun ujicoba (non resmi).
Keluar dari Instant Dict, Rochy berlabuh ke klub Kitchee SC pada musim 2002 hingga 2004.
Seolah kualitasnya tak menurun, ia mampu mencetak 41 gol dari 20 laga yang dijalaninya. Sebagai striker, prestasi ini sungguh sangat di luar dugaan.
Apalagi nama besar Indonesia tidak begitu diperhitungkan di bidang sepakbola dunia, namun Rochy mampu membawa nama baik Indonesia di bidang sepakbola Asia.
Pria kelahiran 26 Juni 1970 ini memulai karir sepakbolanya di Arseto Solo sejak 1987.
Kemudian ia sempat dipinjamkan ke salah satu klub Liga Ceko bernama Dukla Prague (FK Dukla Prag) di tahun 1990-1991.
FK Dukla Prague adalah klub sepak bola asosiasi Ceko yang terletak di daerah Dejvice Praha. Saat ini bermain di Liga Sepak Bola Nasional Ceko.
Pemain Timnas Indonesia dengan gaya rambut nyentrik ini kembali ke tanah air usai dipinjamkan.
Kembali ke klub asalnya Arseto Solo, ia kemudian bergabung ke klub Persija Jakarta pada tahun 1999 hingga 2000, tercatat hanya satu musim.
Pada musim 2000/2001 Rochy kembali berkarir di luar negeri. Tercatat ia bergabung dengan klub Instant Dict FC, salah satu klub sepakbola di Liga Hongkong.
Keluar dari Instant Dict FC, ia kemudian bergabung ke Happy Valley. Lagi-lagi, ia mencetak 17 gol dari 25 laga.
Pemain sepakbola yang dijuluki striker haus gol ini selanjutnya masuk ke dalam skuad South China AA, salah satu klub di negara itu pada di musim 2002/2003.
Dari 32 pertandingan laga yang dilakoninya, Rochy mencetak 42 gol, namanya pun tidak lagi asing di telinga masyarakat negara itu.
Rochy hanya bermain satu musim di Kitchee SC, tepatnya di musim 2003/2004. Kemudian ia kembali ke tanah air.
Di musim 2004/2005, ia direkrut klub sepakbola asal Pekanbaru, PSPS. Ia menyumbangkan 14 gol dari 26 laga.
Hanya bermain semusim, ia kemudian bergabung ke PSS Sleman. Tercatat juga hanya semusim dengan torehan 15 laga dan 8 gol.
Tercatat sebagai pemain Timnas Indonesia, striker asal Situbondo ini mampu menyumbangkan 17 gol bagi Timnas negaranya.
17 gol yang dicetaknya dilakukan dari 41 laga yang dilakoninya bersama Timnas Indonesia sejak tahun 1991 hingga 2004.
Menjebol Gawang AC Milan
Striker asal Indonesia ini ternyata pernah menjebol gawang AC Milan yang dijaga legenda Dida.
Saat itu, nama besar AC Milan bahkan terdengar ke seluruh dunia hingga Indonesia. Namun nama besar AC Milan tidak membuat Rochy minder.
Dengan kecepatan dan kelincahan serta keahliannya, ia membobol gawang Dida saat laga uji coba antara Kitchee SC dengan AC Milan.
Waktu itu AC Milan sedang dalam melakukan Tour Asia usai liga Italia menghelat istirahat pra musim.
Rochy tidak masuk sebagai starter line up oleh pelatih Kitchee SC, ia masuk lapangan sebagai pemain pengganti.
Tak tanggung-tanggung, legenda Timnas Indonesia ini berhasil memasukkan bola ke gawang AC Milan sebanyak 2 kali.
Padahal AC Milan turun dengan kekuatan penuh, ada legenda Paolo Maldini dan kawan-kawan sebagai benteng kokoh lini pertahanan AC Milan.
Ada pula nama besar Shevchenko dan Kaka yang turut dibawa AC Milan pada Tour Asia kala itu.
Tertinggal 0-1 dari AC Milan, Rochy yang masuk di babak kedua langsung tancap gas, pelatih seolah mengetahui Rochy akan mencetak gol.
Baca Juga: Mengejutkan, Striker Andalan Klub Sepakbola Liga Belanda Ini Minat Gabung Timnas Indonesia
Sebagai striker, ia sangat memiliki insting mencetak gol. Hal itu pun terjadi, 2 gol dicetaknya ke gawang AC Milan.
Hingga laga usai, Kitchee SC menang usai comeback 2-1 lewat gol yang diciptakan striker Timnas Indonesia itu.
Dilansir dari berbagai sumber, legenda sepakbola Indonesia ini mengakhiri karier sepakbolanya di PSS Sleman pada tahun 2006 silam.
Penulis: Lian
Editor: Admin