-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kapolda Aceh Jawab Keresahan Masyarakat Terkait Pengungsi Rohingya

    Redaksi
    23 Desember 2023, 22:31 WIB Last Updated 2023-12-23T15:31:47Z
    Banner IDwebhost

    Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko diabadikan usai menggelar "Jumat Curhat" | Foto: Rahmat Ritonga

    Banda Aceh, INDOSATU.ID - Irjen Pol Achmad Kartiko menjawab keresahan masyarakat terkait kedatangan para pengungsi Rohingya ke Provinsi Aceh.

    Hal itu disampaikan Achmad pada saat acara "Jumat Curhat". Achmad Kartiko saat itu didampingi Wakapolda Aceh Brigjen Armia Fahmi dan Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi Irwan Ramli.

    Achmad Kartiko mengatakan bahwa seiring masuknya sejumlah kapal berisi pengungsi Rohingya ke Aceh, dirinya telah memerintahkan Kapolres di jajarannya untuk melakukan pemantauan secara komprehensif di wilayah hukum masing-masing, Jum'at (22/12/2023) kemarin.

    Ia menjelaskan, dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya selama ini diketahui bahwa pengungsi Rohingya yang masuk ke Aceh tidak semua dari Myanmar.


    Ditambahkannya, beberapa pengungsi Rohingya juga berasal dari tempat pengungsian Camp Cox's Bazar di Bangladesh.

    Masih kata orang nomor satu di Polda Aceh itu, awalnya mereka yang datang dianggap sebagai pengungsi yang notabene pencari suaka dan perlindungan.

    Namun kemudian ditemukan beberapa kasus yang telah terungkap, dimana kedatangan mereka berkaitan dengan penyelundupan manusia atau perdagangan orang, sehingga perlu didalami.

    "Dari sejumlah kasus yang terungkap diketahui bahwa kedatangan pengungsi Rohingya ini terkoordinir," terangnya.


    "Pengungsi Rohingya ini dipungut biaya sekitar Rp3-15 juta per orangnya sebelum berlayar dari Bangladesh menuju negara tujuan," tutur Achmad Kartiko menjelaskan.

    Ia pun membeberkan hasil temuan dari beberapa kasus yang ditangani pihaknya terungkap, bahwa modus pengungsi Rohingya Masuk ke Aceh itu sama. Mereka masuk tanpa surat resmi, tetapi memegang kartu UNHCR.

    "Mereka berlayar dari Bangladesh sana dan kapalnya rusak, serta masuk ke Aceh. Modusnya sama," ucapnya.

    "Sehingga menimbulkan tanda tanya, kenapa mereka bisa keluar dari tempat pengungsian Camp Cox's Bazar Bangladesh? Ini yang sejatinya yang perlu diusut," ujarnya merasa heran.


    Alumni Akabri 1991 itu juga menyampaikan, bahwa terkait pengamanan dan penanganan pengungsi Rohingya, dirinya bersama Pangdam IM dan Pj Gubernur telah bersurat ke Pemerintah Pusat perihal ketidaksanggupan Aceh dalam menampung pengungsi Rohingya.

    Terkait hal itu, Achmad Kartiko telah memerintahkan kepada para Kapolres di Aceh untuk terus memitigasi dan mencegah terjadinya konflik antara masyarakat dengan pengungsi Rohingya.

    Di tempat yang sama, Ketua Forum Keuchik Kuta Alam Alta Zaini, dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasihnya kepada Kapolda Aceh yang bersedia mengajak masyarakat untuk berdiskusi dan menyampaikan keluh kesahnya secara langsung melalui program "Jumat Curhat".

    Selain itu, Keuchik Desa Lampulo juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian dan seluruh stakeholder yang selama ini telah melakukan baik penanganan maupun pengamanan terhadap pengungsi Rohingya.


    "Terima kasih Kapolda Aceh dan jajaran yang sudah maksimal dalam penanganan Rohingya. Apalagi baru-baru ini Kapolda Aceh telah melaksanakan patroli udara dan turun langsung ke wilayah untuk melihat langsung situasi perairan Aceh. Ini adalah upaya yang patut diapresiasi," ujar Alta Zaini.

    Selanjutnya, sesuai pertanyaan masyarakat dalam Jumat Curhat itu, Achmad Kartiko juga menjelaskan terkait kesiapan Polda Aceh dalam mengamankan Pemilu 2024.

    Sejauh ini, katanya, situasi di Aceh umumnya sangat kondusif. Polda Aceh juga sedang menggelar Operasi Mantap Brata Seulawah 2023-2024 yang fokus untuk mengamankan pemilu.

    Dirinya juga menegaskan, bahwa sesuai arahan dari Mabes, personel polri akan tetap menjaga netralitas.


    "Sesuai arahan dari Mabes, personel Polri wajib menjaga netralitas dalam pemilu. Semua sudah ada petunjuk dan arahan terkait netralitas, termasuk tidak boleh berfoto dengan gestur yang mengarah pada dukungan terhadap paslon tertentu," ungkapnya.

    Terakhir, orang nomor satu di Polda Aceh itu mengajak masyarakat dan stakeholder lainnya untuk ikut menjaga kamtibmas agar Pemilu 2024 terlaksana dengan sukses, aman, dan damai.

    Keresahan lainnya yang disampaikan masyarakat dalam "Jumat Curhat" itu adalah terkait penegakan syariat Islam, larangan bereuforia dalam menyambut tahun baru, dan maraknya peredaran narkotika.

    Semua bentuk keresahan tersebut dijawab tuntas oleh Kapolda Aceh Irjen Achmad kartiko hingga acara berakhir dengan baik.

    Kontributor: Rahmat Ritonga
    Editor: Dika
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini