-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Peringati Tsunami Aceh ke-19, Pemkab Nagan Raya Gelar Acara Doa Bersama

    Redaksi
    29 Desember 2023, 17:20 WIB Last Updated 2023-12-30T16:37:23Z
    Banner IDwebhost

    Peringati Tsunami Aceh ke-19, Pemkab Nagan Raya Gelar Acara Doa Bersama | Foto: Rahmat Ritonga

    Suka Makmue, INDOSATU.ID - Pemerintah Kabupaten Nagan Raya melalui Dinas Syari'at Islam melakukan zikir dan do'a bersama dalam rangka memperingati Bencana Gempa dan Tsunami Aceh ke-19.

    Kegiatan zikir dan do'a bersama mengenang peristiwa tanggal 26 Desember 2004 silam itu, dipusatkan di Masjid Babul Huda, Gampong Cot Mue, Kecamatan Tadu Raya, kabupaten setempat, Senin (26/12/2023)

    Kegiatan yang mengusung tema "Munajat Kubra Untuk Para Syuhada Tsunami Aceh" itu dihadiri oleh Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas, AP. S.Sos., M.Si., yang diwakili Sekretaris Daerah Ir. H. Ardimarha.


    Pada kesempatan itu, Sekda Ardimartha menyampaikan, bencana alam gempa bumi dan tsunami yang meluluh lantakkan Aceh dan sebagian negara tetangga pada tanggal 26 Desember 2004 silam, benar-benar membuat semua orang tersentak dan sangat berduka.

    Ardimartha mengungkapkan, sebagai seorang muslim, pada saat melihat musibah yang terjadi pada tahun 2004 silam, kita dilarang berprasangka buruk kepada Allah yang mengatur bumi dan alam semesta ini.

    "Kita yakin semua peristiwa baik kenikmatan maupun bencana yang ada di dunia merupakan ketentuan Allah dan tentunya terkandung banyak hikmah dibalik itu semua," tuturnya.


    "Oleh karenanya, bersikaplah positif ketika menghadapi masalah dan musibah bencana alam, betapapun besarnya musibah kita harus bersikap baik, arif, bijaksana dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," sambungnya.

    Dikatakan, disamping tsunami 19 tahun lalu, menurutnya ada tsunami yang jauh lebih dahsyat menimpa Aceh saat ini yaitu tsunami moral yang telah menggeser moral anak-anak putra putri Aceh seperti penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas.

    "Ini merupakan tanggung jawab kita bersama dalam rangka menegakkan syariat islam untuk mendekatkan diri kepada Allah yang maha kuasa," ujarnya.


    "Sebagai muslim tidak boleh lupa bahwa resiko bencana akan terhindar dengan jalan memperbaiki perilaku, memelihara alam, dan menjaga kedamaian sesama manusia," ucap Ardimartha.

    Sebelumnya, Kepala Dinas Syari'at Islam Nagan Raya, H. Wahidin, SE., dalam laporannya mengucapkan terima kasih kepada para undangan yang telah berhadir pada acara peringatan 19 tahun tragedi gempa dan tsunami Aceh Kabupaten Nagan Raya tahun 1445 H/2023 M dan seluruh panitia pelaksana yang telah bekerja sehingga acara ini dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.

    "Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Camat Tadu Raya, Imum Mukim Kuala Tadu dan Keuchik Gampong Cot Mue serta masyarakat Gampong Cot Mue yang sudah menyediakan tempat pelaksanaan peringatan 19 tahun tsunami Aceh Kabupaten Nagan Raya tahun 2023 ini," ucap Wahidin.


    Selain itu, Kadis Syariat Islam juga menuturkan, tsunami merupakan bentuk teguran dari sang pemilik alam semesta agar manusia bersahabat dengan alam dalam segala perilakunya dan juga sebagai teguran agar manusia senantiasa selalu ingat kepada sang penguasa alam yaitu Allah SWT.

    "Tsunami bukanlah bencana alam yang terjadi begitu saja dengan sendirinya melainkan sudah kehendak Allah SWT dan merupakan peringatan dari Allah SWT bahwa manusia itu tidak berdaya dan tidak ada pelindung selain kepada Nya," ucap Wahidin 

    Sementara itu, Camat Tadu Raya, Bustami, S.Pd.,M.Pd, pada kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih kepada Pj. Bupati Nagan Raya yang telah menunjuk Gampong Cot Mue untuk diselenggarakan kegiatan ini.


    Ia menyampaikan, peringatan tragedi gempa dan tsunami sudah kali kedua dilaksanakan di Kecamatan Tadu Raya, yaitu pada tahun 2021 lalu di Gampong Cot Mee dan kali ini di Gampong Cot Mue tepatnya di Masjid Babul Huda.

    "Alasan kita memilih tempat ini, karena Masjid Babul Huda merupakan masjid yang sangat bersejarah dengan ketinggian air ketika bencana itu terjadi sejajar plafon," ujar Bustami.

    Selain itu, Bustami juga memaparkan di Kecamatan Tadu Raya sendiri pada peristiwa 26 Desember 2004 tersebut ada tiga gampong yang terkena musibah tsunami yaitu Gampong Cot Mue, Gampong Kuala Tadu dan Gampong Cot Mee.


    "Dimana korban meninggal pada Gampong Cot Mue berjumlah 84 jiwa, Gampong Kuala Tadu dengan korban meninggal berjumlah 205 jiwa, sedangkan Gampong Cot Mee tidak ada korban jiwa," kata Bustami.

    Selain doa dan zikir bersama, kegiatan itu juga diisi tausiah oleh Dr. Tgk.Syahminan, S.Ag.,M.Ag., merupakan Dosen UIN Ar Raniry Banda Aceh.

    Turut hadir dalam kegiatan itu, para Forkopimda, Staf Ahli Bupati, para Asisten Sekda, Kepala SKPK, Kakan Kemenag, Ketua MPU, MAA, MPD, TP PKK dan DWP Nagan Raya, para camat, aparatur gampong serta masyarakat sekitar.

    Kontributor: Rahmat Ritonga
    Editor: Dika
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini