-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Membangun Ekosistem Agribisnis Melalui Peternakan Berkelanjutan

    Redaksi
    29 Januari 2024, 17:05 WIB Last Updated 2024-01-31T08:50:38Z
    Banner IDwebhost

    Membangun Ekosistem Agribisnis Melalui Peternakan Berkelanjutan | Foto: ist

    INDOSATU.ID - Arie Triyono, pengusaha agribisnis nasional, bertekad mengubah cara pandang tentang peternakan di Indonesia. Ia yakin peternakan yang maju akan menciptakan dampak signifikan pada stabilisasi harga bahan pokok dan penciptaan lapangan kerja.

    Di dunia agribisnis Indonesia, nama Arie Triyono telah menjadi sinonim dengan inovasi dan kemajuan. Ia telah merintis tiga lokasi usaha peternakan besar di Desa Mekarsari Ndaru, Tangerang, Mandalika, NTB; dan Kertajati, Jawa Barat.

    "Cita-cita saya membangun ekosistem agribisnis berkelanjutan yang bisa memberdayakan masyarakat lokal dan berkontribusi pada ekonomi nasional," kata Arie.


    Di Mekarsari Ndaru, Arie mengelola peternakan yang memelihara 3.500 ekor sapi. Sementara di Mandalika, ia mengembangkan peternakan dengan populasi 5.000 ekor sapi, yang dilengkapi dengan Rumah Potong Hewan (RPH).

    Terakhir, Arie sedang merintis peternakan di atas lahan seluas 117 hektar di Kertajati, Jawa Barat. Peternakan dengan populasi 50.000 ekor kambing dan domba yang akan diintegrasikan dengan taman edukasi (education park) agribisnis.

    Jaringan Pabrik Pakan Ternak

    Menyokong visi besar yang telah dijalankannya itu, Arie bercita-cita membangun jaringan pabrik pakan ternak sapi dan kambing/domba di setiap kabupaten sentra ternak di Indonesia. Hal ini merupakan respons atas kendala yang dihadapi para peternak akibat mahalnya harga pakan ternak konsentrat.


    "Selama ini yang menjadi kendala para peternak sapi, kambing, dan domba adalah dari pakan ternak konsentrat yang mahal, harganya kerap tidak masuk akal," ungkapnya.

    Arie pun memaparkan terobosan dalam produksi pakan ternak untuk menjawab persoalan mahalnya harga pakan ternak tersebut.

    "Saat ini kami melakukan olah racikan pakan sendiri. Hasilnya ADG (Average Daily Gain) atau pertambahan bobot harian sapi bisa mencapai 1.8 kg/hari dengan rendemen atau proporsi berat daging yang bisa dipanen dari seekor hewan ternak mencapai 58%," jelas Arie.


    Menurut Arie, pencapaian ini akan membantu terwujudnya biaya pakan ternak yang terjangkau dan pencapaian ADG secara nasional dapat mencapai 1.5 kg/hari dan rendemen daging 54 %.

    "Kuncinya adalah di produksi pakan ternak," ujarnya.

    Untuk merealisasikan cita-citanya ini, Arie telah menyiapkan skema Kelompok Tani Ternak Tanggung Renteng. Dengan sistem ini Arie yakin dapat mewujudkan swasembada daging nasional dalam waktu 3 tahun. 

    Inisiatif ini, masih menurut Arie, selaras dengan program yang digulirkan pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang nilainya mencapai Rp. 460 Triliun. Dimana 25% dari total dana itu diperuntukkan bagi Kredit Petani Ternak Nasional.


    "Sistem yang telah saya siapkan dengan pola Kelompok Tani Ternak Tanggung Renteng maka 1000% kredit dari KUR aman dan harapannya petani semakin makmur. Perusahaan kami, yaitu PT Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ) posisinya sebagai offtaker-nya," tambah Arie.

    Kertajati Family Farm & Education Park

    Mengenai usahanya di Kertajati, Arie berkata, "Kami berkomitmen tidak hanya dalam menghasilkan, tapi juga dalam mengedukasi. Kami ingin peternakan kami menjadi tempat di mana pertanian bertemu dengan inovasi dan pendidikan."

    Seperti diketahui, saat ini Arie sedang membangun Kertajati Family Farm & Education Park. "Pusat Studi Pengembangan, Penelitian, dan Kajian Peternakan yang terintegrasi dengan Education Park," terangnya.


    Di atas areal lahan 117 hektar yang telah disiapkan, kini dibangun kandang kambing serta domba berkapasitas sebanyak 50.000 ekor.

    Selain itu, masih melalui PT Lembu Setia Abadi Jaya, Arie juga membangun Pusat Pelatihan Peternakan Nasional & Sertifikasi di Desa Mekarsari Ndaru, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.

    Stabilisasi Harga & Ketahanan Pangan Nasional

    Inisiatif Arie dalam agribisnis tidak hanya membuka peluang ekonomi baru tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap stabilisasi harga bahan pokok di Indonesia.


    "Dengan meningkatkan produksi daging lokal, kami berusaha untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor, yang pada akhirnya stabilkan harga pasar," ucap Arie. 

    Selain fokus pada produksi, Arie Triyono juga menekankan pentingnya hilirisasi dalam bisnis peternakannya. "Kami tidak hanya berhenti di produksi hewan ternak, tetapi juga melibatkan diri dalam pengolahan lanjutan produk-produk peternakan," ungkapnya.

    Inisiatif hilirisasi ini termasuk pengolahan daging, dan produk turunan lainnya, yang tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk tetapi juga diversifikasi pasar dan sumber pendapatan.


    Tak hanya peningkatan nilai tambah, adanya hilirisasi juga akan membuka lapangan kerja di sektor peternakan yang mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

    Dengan pengalaman luas di bidang agribisnis, Arie menerapkan pendekatan modern dan berkelanjutan dalam pengelolaan peternakan. "Setiap tantangan adalah peluang untuk belajar dan tumbuh. Kami selalu berupaya untuk mengadopsi metode terbaru dan terbaik dalam agribisnis," katanya.


    Pencapaian Arie dalam agribisnis menandakan langkah maju bagi Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan.

    "Tujuan kami adalah untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga untuk memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam pasar agribisnis global," tuturnya, menandai tekadnya memajukan sektor peternakan di Indonesia. (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini