-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Menjelang Ramadan, Kemah Indonesia Dorong Semua Pihak Menjaga Hutan dan Lingkungan

    Redaksi
    10 Maret 2024, 22:15 WIB Last Updated 2024-03-10T15:15:00Z
    Banner IDwebhost

    Menjelang Ramadan, Kemah Indonesia Dorong Semua Pihak Menjaga Hutan dan Lingkungan (istimewa)

    Jakarta, INDOSATU.ID - KEMAH indonesia menggelar silaturahmi menjelang bulan ramadan 1445 H.

    Kegiatan yang bertajuk "Kolaborasi Menjaga Hutan dan Lingkungan" ini dilaksanakan di salah satu resto di wilayah Kota Bekasi, Minggu (10/3/2024).

    Kordinator Kemah Indonesia, Heru Purwoko ketika ditemui di resto tersebut mengatakan  bahwa bulan ramadan merupakan bulan  mulia yang paling dinantikan umat muslim untuk menjalankan ibadah.

    Masih kata Heru, bulan ini adalah bulan yang berlimpah pahala dan penuh ampunan. "Di bulan ramadan ini, mari kita jadikan momentum untuk menjaga hutan dan lingkungan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

    "Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengantisipasi potensi karhutla menjelang Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Heru.

    "Kewaspadaan akan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada ramadan dan Idul Fitri tahun ini telah menjadi arahan Presiden RI Joko Widodo," tegasnya.

    Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, lanjut Heru, menyebutkan bahwa salah satu upaya pengendalian karhutla yaitu operasi Teknologi Modifikasi cuaca (TMC).

    "Mulai tahun 2019 dimana situasi sangat sulit, TMC menjadi hal baru sekaligus penting yang dapat dijadikan sebagai percontohan aksi pencegahan karhutla di luar negeri," terang Heru 

    "Operasi TMC di Indonesia tidak hanya dilaksanakan untuk pengendalian karhutla, tetapi pada beberapa momen kenegaraan dapat dilaksanakan untuk mengantisipasi hujan," sambungnya.

    Dalam rangka pencegahan karhutla, rencana TMC dilaksanakan mulai bulan Februari kemarin hingga nanti Oktober tahun 2024.

    Selain melalui TMC, pencegahan karhutla berupa patroli dan penyadartahuan sebagai antisipasi pengendalian karhutla pada bulan ramadan.

    Heru menjelaskan, KLHK mencatat hingga Februari 2024 telah terjadi karhutla di sebagian wilayah Sumatera Utara (Sumut) dan Riau.

    Hal ini, katanya, terjadi karena pada wilayah tersebut sudah mulai memasuki musim kering periode pertama.

    "Ini menjadi penting untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian karhutla di daerah rawan," ujar Heru.

    Heru Purwoko berpendapat, hutan merupakan salah satu aset paling berharga di bumi, hutan semakin berperan penting dalam mengurangi efek pemanasan global dengan menyerap karbondioksida.

    Sementara itu, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2022, luas hutan mencapai 125,76 juta hektar atau setara dengan 62,2% dari luas daratan Indonesia.

    Kemah Indonesia pun menekankan perlunya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, Perguruan Tinggi, dan para pelaku usaha swasta begitu pula stakeholder lainnya dalam menjaga hutan serta kelangsungan mahluk hidup yang ada di dalamnya.

    Pemerintah melalui KLHK terus menunjukkan komitmen dan konsistensinya dalam melakukan penegakan hukum lingkungan hidup dan kehutanan.

    Hal ini dalam rangka mewujudkan hak-hak konstitusi masyarakat terhadap lingkungan hidup yang baik dan sehat.

    Heru menilai bahwa upaya tersebut akan semakin efektif jika didukung oleh kolaborasi  berbagai pihak, dan bukan hanya pemerintah semata.

    Koordinator KEMAH Indonesia itu juga mengatakan bahwa di tahun 2023 lalu merupakan tahun kebaikan bagi program perhutanan sosial dalam suasana keterbatasan.

    Saat ini, lanjutnya, program perhutanan sosial telah mencapai akses kelola sebesar 6.371.773,42 hektar, melibatkan 9.642 unit Surat Keputusan (SK) dan memberikan manfaat langsung bagi 1.287.710 Kepala Keluarga.

    Selain itu, penetapan hutan adat seluas 250.971 hektar, melibatkan 131 Unit SK, memberikan kontribusi positif bagi 75.785 Kepala Keluarga.

    Program perhutanan sosial merupakan sebuah inisiatif pemerintah yang menjadi program prioritas nasional, terus menjadi fokus utama dalam upaya pemanfaatan hutan lestari demi kesejahteraan rakyat.

    Sesuai pernyataan Presiden Joko Widodo mengenai jaminan hak dan akses tanah melalui perhutanan sosial, menjadi landasan bagi program ini untuk menyelesaikan permasalahan penguasaan lahan melalui legalisasi akses kelola hutan oleh masyarakat.

    Menurut Heru Purwoko selaku Koordinator Kemah Indonesia, diterbitkannya Perpres 28 Tahun 2023 tentang Perencanaan Terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial telah mendorong "Hutan Sosial" dilakukan dengan kolaborasi.

    Memasuki bulan ramadan, Kemah Indonesia pun menghimbau masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungan dengan tidak  membuang sampah secara sembarangan, baik itu di kali, sungai atau fasilitas umum lainnya agar tidak merusak lingkungan yang dapat mencegah terjadinya banjir. (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini