-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Dukung Konservasi Hutan di Jatim, PT Heinz ABC Indonesia Kembali Tanam 1.000 Pohon

    Redaksi
    25 Mei 2024, 09:05 WIB Last Updated 2024-05-25T02:05:00Z
    Banner IDwebhost

    Dukung Konservasi Hutan di Jatim, PT Heinz ABC Indonesia Kembali Tanam 1.000 Pohon | Foto: dokumentasi

    Pasuruan, INDOSATU.ID - PT Heinz ABC Indonesia (ABC) kembali melanjutkan program penanaman 1.000 (seribu) pohon untuk mendukung kegiatan Konservasi Hutan dan Daerah Tangkapan Air (KHDTA), khususnya di wilayah Jawa Timur.

    Kegiatan program penanaman 1.000 pohon ini dilakukan bersama dengan Yayasan Cempaka yang dipusatkan di daerah tangkapan air Curah Tangkil, Desa Dayurejo Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

    Program ini merupakan bagian dari bentuk pelaksanaan tanggung jawab pihak perusahaan terhadap lingkungan hidup.

    Setidaknya sejak tahun 2018 lalu, ABC telah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Forum Daerah Aliran Sungai Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, untuk menanam lebih kurang 4.000 pohon di berbagai kawasan Daerah Tangkapan Air untuk mendukung konservasi hutan dan mata air.

    Pasuruan Plant Manager Kraft Heinz Indonesia, Hendry Pranadjaya Oeswadi, mengatakan bahwa sejak awal beroperasi di tahun 1996, Pabrik Heinz ABC di Pasuruan berkomitmen untuk menghadirkan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

    "Bersama-sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, tahun ini kami meneruskan program penanaman 1.000 pohon, sebagai bagian dari upaya bersama memelihara sumber mata air bagi masyarakat," ujarnya melalui siaran pers yang diterima redaksi indosatu.id, Jum'at (25/5/2024) kemarin.

    "Kami berkomitmen untuk melakukan penanaman pohon ini secara berkala hingga setidaknya sepuluh tahun ke depan. Semoga upaya kolektif ini dapat menghadirkan dampak baik, tidak hanya bagi konservasi lingkungan, tapi juga bagi para petani dan kehidupan masyarakat setempat," tambah Hendry Pranadjaya Oeswadi.

    Di tempat yang sama, Sarifudin Lathif, selaku Direktur Yayasan Cempaka menjelaskan bahwa ada 1.000 bibit tanaman yang akan ditanami untuk tahun ini.

    "Kami bersama ABC akan menanam 1.000 bibit pohon, di mana sebagaian besar merupakan jenis tanaman buah, ada Alpukat, Durian, Kopi, Kayu Manis, dan tanaman lokal seperti Pohon Sintok," tuturnya.

    "Selain untuk tujuan konservasi area resapan air, kegiatan ini juga diharapkan akan turut meningkatkan perekonomi petani dan masyarakat dengan sistem agroforestri," kata Sarifudin Lathif.

    Pada teknis pelaksanaannya, kegiatan penanaman dilaksanakan dalam bentuk kolaborasi multi-pihak, melibatkan berbagai sektor, mulai dari ABC sebagai pelaku usaha, sekaligus pemrakarsa dan kontributor pendanaan, Yayasan Campaka sebagai LSM Lingkungan dan Pemberdayaan Sosial sebagai mitra pelaksana utama, serta disupervisi langsung dibawah koordinasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan.

    Kegiatan ini juga melibatkan Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Pasuruan, yang akan terlibat langsung dalam penentuan lokasi konservasi, monitoring, dan evaluasi program.

    Selain itu, penanaman bibit pohon ini juga melibatkan Kelompok Petani Pengelola Hutan Desa yang akan membantu pelaksanaan di lapangan, mulai dari pengadaan bibit, penanaman, perawatan, serta penjagaan pohon yang ditanam.

    Ketua Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa Lokajaya Binangun di Desa Dayurejo, Sugito, menyambut baik program kegiatan tersebut.

    "Kami mengapresiasi kolaborasi yang terjalin baik. Keterlibatan para pemangku kepentingan, khususnya kelompok masyarakat setempat merupakan hal yang sangat penting," ucapnya.

    "Masyarakat tidak hanya dapat menikmati manfaat dari hasil panen untuk peningkatan kesejahteraan, tapi mereka juga ikut aktif memelihara pertumbuhan pohon-pohon ini secara optimal," tuturnya.

    Sementara itu, Muhamad Muhsin, perwakilan Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Pasuruan, menjelaskan, hasil monitoring didapati bahwa kegiatan rutin penananam pohon di daerah tangkapan air Curah Tangkil ini telah berkontribusi terhadap kestabilan debit mata air Curah Tangkil.

    "Dulunya sumber mata air hanya mengalir pada saat musim hujan. Setelah dilakukan konservasi, debit mata air mengalir hingga 60 liter/ menit di musim hujan, dan terus mengalir hingga 18 liter/ menit pada saat musim kemarau," ungkapnya.

    "Kondisi ini sangat berarti bagi setidaknya 86 petani hutan setempat yang menggunakan sumber mata air Curah Tangkil sebagai sumber air bagi irigasi,  dan ternak mereka di Desa Dayurejo," sebut Muhamad Muhsin.

    Untuk memastikan kondisi pohon tetap terpantau dengan baik, mereka melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dua tahap setiap tahunnya.

    Monitoring tahap pertama dilakukan pada saat paska penanaman berupa pendataan dan pemasangan label tanam. Monitoring tahap kedua, yakni 6 bulan paska penanaman untuk menghitung tingkat pertumbuhan pohon.

    Seluruh kegiatan pendataan dan pengukuran dilakukan menggunakan teknologi aplikasi digital  (Aplikasi BumiBaik), yang akan memberikan informasi label pohon, foto pohon, titik koordinat penanaman, hingga pertumbuhan pohon dalam bentuk laporan dan peta (maps) digital. (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini