-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kisah Kematian Vina Diangkat ke Film Bioskop, Begini Pengakuan Orangtuanya

    Redaksi
    16 Mei 2024, 08:15 WIB Last Updated 2024-05-27T06:50:33Z
    Banner IDwebhost

    Kiri-kanan: Kakak Vina, Ibu Vina, Ayah Vina, saat hadir di Podcast Denny Sumargo Reels | Foto: Akun Facebook Denny Sumargo Reels

    INDOSATU.ID - Film bioskop berjudul "Vina" merupakan film layar lebar yang diangkat dari kisah nyata.

    Film yang disutradarai Anggy Umbara ini, mengikuti kronologi cerita kematian Vina, seorang wanita belia berumur 16 tahun.

    Terjadi pada tahun 2016, nyawa Vina berujung di tangan komplotan geng motor di malam hari sekitar pukul 22.00 WIB.

    Pengakuan Ayah dan Kakak Vina

    Vina menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Sabtu, 27 Agustus 2016 tepat malam minggu. Saat kejadian ia sedang bersama pacarnya bernama Muhammad Rizky.

    Kakak Vina mengatakan, awalnya ada pria yang datang ke rumah ke rumah Vina. Orang tersebut mengatakan bahwa Vina mengalami kecelakaan dan sedang dibawa ke rumah sakit.

    Flyer Film Vina: Sebelum 7 Hari (ist.)

    "Jadi awalnya ada yang datang, dia bilang Vina mengalami kecelakaan dan sudah dibawa ke rumah sakit," tutur kakak Vina, dilansir dari video Podcast Denny Sumargo Reels, Rabu (15/5/2024).

    Saat itu kakak korban tidak tau bahwa pria tersebut adalah salah satu pelaku yang membunuh Vina.

    Ia baru tau orang tersebut pelaku pembunuhan setelah diungkap kepolisian pada saat itu, 2016.

    Setelah mendapat kabar itu, ayah Vina langsung bergegas ke rumah sakit yang dimaksud.

    Setiba di rumah sakit, ayah korban kembali mencari tau apa yang terjadi terhadap putrinya yang tidak sudah koma dan tidak bisa diajak ngobrol.

    Ayah Vina mengaku, saat di rumah sakit, ia bertanya kepada salah satu personil polisi. Personil tersebut juga mengatakan bahwa putrinya mengalami kecelakaan tunggal, menabrak trotoar.

    Setelah mendapat informasi dari personil polisi terkait lokasi kecelakaan, ayah Vina langsung menuju lokasi kejadian.

    "Saya bertanya kepada polisi di situ. Beliau memberi tahu lokasi kecelakaan. Saya langsung mengecek ke situ," kata ayah Vina.

    Setelah tiba di lokasi kejadian, ayah Vina merasa ada yang janggal sebab ia tidak menemukan jalan yang berbekas kecelakaan lalulintas, bekas trotoar yang ditabrak juga tidak ditemukan ayah Vina.

    Ayah Vina pun kembali menemui personil polisi yang memberi tahu lokasi kejadian dan menanyakan unit sepeda motor yang dikendarai Vina.

    Ia melihat keadaan sepeda motor hanya lecet. Ditimpali kakak Vina, lecet itu sudah ada sebelum kejadian.

    "Saya lihat sepeda motornya, cuma lecet," terang ayah Vina.

    "Kalau lecet itu sudah ada sebelumnya," tambah kakak Vina.

    "Sepeda motor itu gak remuk, gak pecah, HP adik saya juga gak pecah gak retak," tambah kakak Vina lagi.

    Setelah melihat kondisi sepeda motor anaknya, ayah Vina tidak banyak bertanya kepada personil tersebut, ia pun kembali pulang ke rumah.

    Pembunuhan Vina Terungkap

    3 (hari) kemudian, di saat tengah malam, kakak Vina mendapat telepon dari keluarga teman Vina. Kakak Vina mendapat kabar kalau teman adiknya mengalami kerasukan.

    Keluarga teman adiknya meminta agar kakak Vina datang ke rumah teman adiknya karena arwah Vina merasuki temannya dan ingin menyampaikan sesuatu.

    Setelah mendapat telepon, saat itu sekitar jam 1 malam, kakak Vina dan ayahnya berangkat ke rumah teman adiknya, karena memang arwah Vina tidak mau keluar dari tubuh temannya.

    "Saya ke sana sama bapak, jam 1 malam. Saat itu, apa yang disampaikan Vina lewat tubuh temannya saya rekam, videonya sempat viral. Setelah Vina menyampaikan pesan lewat tubuh temannya, dianya keluar sendiri," ujar kakak Vina.

    Ayah Vina menuturkan bahwa saat teman anaknya kesurupan (kerasukan), temannya itu langsung memeluk tubuh ayah Vina. Hal itu membuat ayah Vina yakin bahwa yang merasuki tubuh temannya Vina adalah benar-benar putrinya Vina.

    "Dia peluk saya, saya peluk juga. Dia panggil, bapak, bapak," kata ayah Vina menirukan saat temannya Vina kesurupan.

    Kemudian kakak Vina membawa rekaman kesurupan tersebut beserta foto kendaraan, foto jenasah dan menjelaskan ke pihak kepolisian bahwa adiknya meninggal karena dibunuh bukan karena kecelakaan tunggal.

    Setelah mendapat berbagai bukti dari kakak Vina, kepolisian setempat langsung melakukan penyelidikan ke lokasi kejadian.

    Polisi mendapat informasi dari seorang penjual sate yang berani bersaksi dan menceritakan apa yang dilihatnya.

    Penjual sate menyebutkan bahwa pada saat itu di malam minggu yang sesuai dengan waktu kejadian, ia melihat sekelompok geng motor melakukan konvoi dan melukai orang lain.

    Dari keterangan penjual sate itu, polisi pun mendapat titik terang dan mengembangkan kasus tersebut.

    Kemudian, kakak Vina mendapat kabar dari pihak kepolisian bahwa pelaku pembunuhan adiknya telah ditangkap.

    "Saya mendapat telepon, pembunuh adik saya sudah ditangkap dan ditahan, ada 7 (tujuh) orang yang ditangkap," jelas kakak Vina.

    "Jadi, tukang sate ini mengasitau markas orang itu (geng motor) di situ, gitu," kata kakak Vina.

    Mendapat informasi tersebut, polisi melakukan penggerebekan ke tempat yang disebut penjual sate.

    Kakak Vina mengatakan, saat penggerebekan, polisi langsung menyergap gerombolan geng motor itu yang kebetulan sedang pesta miras.

    Polisi pun langsung menyita semua HP milik gerombolan geng motor tersebut. Dari pengungkapan itu, 7 orang ditangkap dan ada 1 orang masih di bawah umur.

    Ketika diinterogasi di kantor polisi, anak yang masih di bawah umur memberi tahu masih ada 1 orang lagi temannya yang ikut.

    Polisi pun langsung menyemput orang yang disebutkan anak di bawah umur tersebut yang juga ikut dalam aksi pembunuhan Vina.

    Kronologi Kejadian

    Menurut penjelasan keluarga Vina di Podcast Denny Sumargo Reels, pelaku utama pembunuhan Vina bernama Egi.

    Hal itu dipastikan setelah pengakuan dari para pelaku yang sudah ditangkap polisi. Para pelaku menyebutkan otak pembunuhan Vina adalah Egi.

    Kakak Vina menyebutkan, adiknya sempat menolak cintanya Egi, sehingga Egi berniat mencelakai Vina dengan memperkosa adiknya.

    "Awalnya Egi ingin memperkosa adik saya, pacar adik saya meninggal di tempat. Kami menduga pacarnya ingin membela adik saya, sehingga dia yang duluan dihabisi," kata kakak Vina.

    "Adik saya masih bernyawa, kemudian adik saya dibawa dari tempat semula ke arah jembatan di sana," lanjut kakak Vina.

    "Saat dibuang di jembatan, adik saya masih bernyawa, dia masih merangkak naik ke jembatan. Adik saya meninggal di rumah sakit," lanjut kakak Vina lagi.

    "Saat saya dikabari kecelakaan, anak saya sudah di rumah sakit. Di rumah sakit saya masih lihat anak saya hidup tapi sudah cengap-cengap," jelas ayah Vina.

    "Saya pegangi kepala anak saya, di bagian kepalanya sudah lunak, mata tidak terbuka, lebam, semua tubuhnya dilumuri darah," kata ayah Vina.

    Ibu Vina Kembali Dari Malaysia

    Ibunda Vina merupakan salah satu tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia. Saat mendengar kematian Vina, Ibu Vina jatuh sakit di Malaysia.

    Kondisi sakit membuat bos kerjanya tidak merasa khawatir sehingga tidak mengijinkan Ibu Vina kembali ke Cirebon, Indonesia, seorang diri.

    Setelah sembuh dari sakit, Ibu Vina pun kembali ke Cirebon, dan ikut dalam acara tahlilan memperingati dan mendoakan Vina di hari ke-40 sejak meninggal.

    Ketika Ibu Vina tiba di rumah Cirebon, keluarga teman Vina kembali menelpon kakak Vina.

    Kakak Vina dikabari bahwa teman Vina kembali kesurupan arwah Vina, dan ingin bertemu dengan ibunya.

    "Waktu itu saya ditelpon, ibu kamu pulang ya, kata mereka keluarga teman adik saya. Saya bilang, kok tau. Iya, ini Linda (teman Vina) kesurupan lagi sama adik kamu, katanya begitu," terang kakak Vina menceritakan.

    Baru tiba di rumah, kakak Vina membawa Ibu Vina berangkat ke rumah teman Vina bernama Linda.

    Belum masuk ke rumah teman Vina, Linda yang kesurupan arwah Vina memanggil-manggil ibunya. Saat itu air mata Ibu Vina menetes mendengar panggilan anaknya.

    "Mana-mana, maafin Vina. Vina belum bisa buat ibu bahagia, begitu katanya," ucap Ibu Vina, menceritakan pertemuan dengan arwah Vina saat itu melalui tubuh Linda.

    Saat kesurupan itu, melalui tubuh Linda, Vina meminta agar pelaku bernama Egi ditangkap. Vina mengatakan Egi kabur ke Jakarta.

    "Dia kabur ke Jakarta mbak, kalau polisi tidak bisa menangkap biar saya yang mendatangi, begitu kata Vina memakai tubuh Linda," ujar kakak Vina.

    Kakak Vina pun meminta agar arwah Vina tidak memakai tubuh Linda untuk mendatangi pelaku di Jakarta.

    "Saya bilang, jangan loh. Kan kasihan Linda, bisa Linda yang celaka," kata kakak Vina menceritakan pertemuan dengan arwah Vina saat itu ketika ibunya pulang dari Malaysia.

    Ibu Vina menambahkan, saat Linda kesurupan, Vina berulang kali meminta agar Egi ditangkap.

    "Tolong ma, tolong tangkap dia, tolong ma, kata Vina begitu (melalui tubuh Linda), sambil gerak-gerak seolah merasakan sakit di badannya," tutur Ibu Vina.

    3 Pelaku Hingga Kini Belum Ditangkap Polisi

    Peristiwa keji yang menimpa Vina sontak menjadi sorotan publik nasional. Publik dikejutkan dengan tidak tertangkapnya 3 pelaku yang diduga melarikan diri.

    Dari penuturan kakak Vina, ketika 8 orang pertama ditangkap (2016), para pelaku sempat menyebutkan nama ketiga pelaku yang belum ditangkap.

    Namun kemudian, kata kakak Vina, saat 8 orang pelaku tersebut dijatuhi vonis di dan dipenjara, mereka tidak lagi mau bersuara.

    Kakak Vina bahkan pernah mendatangi 8 pelaku di penjara untuk menanyakan ketiga pelaku yang belum ditangkap, namun kedelapan pelaku yang dipenjara tidak mau buka mulut.

    Hingga saat ini, kakak Vina dan keluarganya sama sekali tidak mengenali wajah ketiga pelaku yang belum ditangkap.

    Kakak Vina hanya mengetahui nama Egi dari Vina. Kakak Vina menuturkan, saat masih hidup, Vina pernah cerita ke kakaknya kalau dirinya menolak cintanya Egi.

    Saat kasus ini ditangani kepolisian pada tahun 2016, Kapolres Cirebon Kota dijabat oleh AKBP Indra Jafar. Kala itu beliau masih berpangkat AKBP.

    Saat ini Indra Jafar menjabat sebagai Kabagproggar Rojianstrasops Polri. Dirinya baru saja pecah bintang dengan pangkat Brigadir Jenderal Polisi (Brigjend Pol).

    Pecah bintang Brigjend Pol Indra Jafar, SH., SIK., M.Si., ini tertuang dalam Telegram Kapolri dengan Nomor: ST/171/I/KEP./2024 Tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polri.

    Polda Jawa Barat Akan Menangkap 3 Pelaku Yang Masih Buron

    Film Vina yang disutradarai Anggy Umbara membuat keluarga sedikit lega. Pasalnya film tersebut sontak menjadi sorotan publik.

    Kekecewaan orang tua Vina karena otak pelaku pembunuh anaknya belum ditangkap semakin terobati.

    Diketahui bahwa 3 orang pelaku yang turut ikut memperkosa dan membunuh Vina masih bebas dan tidak berhasil ditangkap kepolisian sejak kasus ini terjadi pada tahun 2016.

    Ketiga pelaku tersebut bernama Egi alias Pegi alias Perong, Dani, dan Andi.

    Sementara itu, Direktur Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan mengaku hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus tersebut dan mengejar tiga pelaku yang menjadi buron.

    "Masih kita lakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap ketiga pelaku," terang Suwaran, Senin (13/5/2024), dikutip dari Kompas.com.

    Dirinya memastikan bahwa kasus pemerkosaan dan pembunuhan itu tidak akan dihentikan.

    Masih kata Surawan, pihaknya akan melakukan segala upaya maksimal hingga semua pelaku ditangkap, termasuk 3 orang yang masih buron.

    "Secepatnya kita akan upayakan penangkapan," ujarnya.

    Sumber: dirangkum dari berbagai sumber terpercaya
    Editor: Lian
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini