-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pemuda Lintas Agama Sikapi Kasus Pembubaran Doa Rosario, Pemuda Katolik: Kita Percayakan Kepada Kepolisian

    Redaksi
    11 Mei 2024, 14:01 WIB Last Updated 2024-05-11T07:01:00Z
    Banner IDwebhost

    Para pengurus organisasi pemuda lintas agama diabadikan pada pertemuan tersebut | Foto: pemudakatolik.or.id

    Tangsel, INDOSATU.ID - Pemuda lintas agama di Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar pertemuan dan membuat sebuah pernyataan sikap mengecam keras kasus pembubaran paksa doa Rosario yang dilakukan terhadap mahasiswa Universitas Pamulang di Setu, Pamulang, beberapa waktu lalu.

    Pembubaran paksa itu juga sempat direkam seseorang yang kemudian viral di media sosial (medsos).

    Dalam acara yang digelar di Chara Nepri Café Tangerang Selatan pada Rabu (9/5/2024), berbagai organisasi pemuda lintas agama sepakat untuk mengecam tindakan intoleran tersebut.

    Beberapa organisasi pemuda yang turut hadir, di antaranya: Pemuda Katolik Komcab Tangsel, DPC GAMKI Tangsel, GP Ansor Tangsel, PAKIN Tangsel, Pemuda Muhammadiyah Tangsel, KPSHD Tangsel, dan Gemabudhi Tangsel.

    Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan (OKK) Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Tangsel, Steve Elu menegaskan bahwa mereka sangat menyayangkan peristiwa itu bisa terjadi. Saat ini pun kasus tersebut telah ditangani pihak kepolisian.

    "Mari kita percayakan penyelesaian kasus ini kepada pihak kepolisian. Kami akan terus mengkawal kasus ini agar bisa diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.

    Steve Elu menambahkan, mereka akan mendampingi mahasiswa yang menjadi korban mental dari peristiwa tersebut.

    "Kondisi psikologis mereka harus dipulihkan. Kondisi sosial mereka di lingkungan tempat mereka tinggal juga harus kembali kondusif. Relasi sosial itu harus dibangun lagi dengan pendekatan-pendekatan harmonis, sehingga peristiwa intoleran ini tidak terulang kembali," katanya sembari berharap kejadian serupa tidak terulang.

    Di tempat yang sama, Ketua GAMKI Tangsel, Adi Saputra Simanulang, menegaskan bahwa saat ini kasus itu menjadi perhatian pemuda lintas agama.

    Menurutnya, pernyataan sikap pemuda lintas agama itu adalah cermin sikap pemuda di Tangsel untuk mengecam aksi kekerasan yang menimpa mahasiswa Katolik yang sedang beribadah.

    "Peristiwa yang terjadi kemarin memotivasi kita semua untuk terus membangun keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama yang ada di Tangsel. Kasus ini harus kita kawal agar bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk saling menghormati," tutur Adi.

    Sementara itu, Wakil Ketua Muhammadiyah Tangsel, Rindang Panuntun, mengingatkan agar hubungan komunikasi dengan orang-orang di sekitar juga harus dijaga dengan baik.

    "Terkait kasus yang terjadi di Pamulang, tidak bisa dibenarkan. Sebab itu, proses hukum yang sedang berjalan, harus kita hargai. Kita serahkan kepada polisi untuk menyelesaikan kasus ini," ucapnya.

    Secara umum, ada lima point yang kemudian dibacakan sebagai sikap bersama Pemuda Tangsel pada kesempatan pertemuan lintas agama itu, dalam menyikapi kasus yang terjadi di Pamulang, yaitu:
    1. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel meminta pemerintah Kota Tangsel dan jajarannya harus memiliki peranan membangun keharmonisan dan moderasi beragama demi membangun kerukunan antar umat beragama.
    2. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel meminta Pemerintah KotaTangsel dan jajarannya bersikap adil, dengan memberikan ruang kebebasan melaksanakan ibadah kepada setiap umat beragama di kota tangsel, tanpa perlakuan diskriminasi.
    3. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel meminta Pemerintah Kota Tangsel dan jajarannya untuk lebih aktif dalam pembinaan toleransi dan keberagaman di masyarakat agar tercipta kerukunan antar umat beragama.
    4. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah, aparat keamanan, FKUB, lembaga masyarakat dan agama di kota tangsel yang bergerak cepat mencegah terjadinya konflik, serta meminta seluruh elemen masyarakat untuk dapat menahan diri, tidak memprovokasi keadaan, serta menjaga ketenangan.
    5. Kami Organisasi Kepemudaan Lintas Agama Kota Tangsel berkomitmen memperkuat gerakan nilai-nilai moderasi beragama, toleransi dan interaksi sosial antar suku, agama, dan golongan.

    Saat ini Pemuda Katolik Tangsel masih terus berkomunikasi secara intens dengan Paroki Barnabas Pamulang melalui Seksi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan (HAAK), sebagai perpanjangan tangan informasi ke pihak Gereja yang sejak awal ikut memantau kasus tersebut.

    Untuk diketahui, bahwa bagi umat Katolik, bulan Mei dan Oktober menjadi bulan penghormatan khusus kepada Bunda Maria, salah satunya dilakukan dengan Doa Rosario secara bergilir dari rumah ke rumah dalam satu wilayah teritorial terkecil.

    Sumber: pemudakatolik.or.id
    Editor: admin
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini