-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Pesona Kiswah Ka'bah di Graha Begawan Nusantara, Ridwan Kamil dan Buya Yahya Beri Apresiasi

    Redaksi
    16 Mei 2024, 19:40 WIB Last Updated 2024-05-16T12:40:00Z
    Banner IDwebhost

    Ridwan Kamil saat memandangi Pesona Kiswah Ka'bah di Graha Begawan Nusantara | Foto: istimewa

    Jakarta, INDOSATU.ID - Salah satu simbol religius dari tanah suci Mekah kini berada di ibukota Jakarta.

    Benda itu adalah kain hitam penutup Ka’bah di Masjidil Haram yang biasa disebut kiswah, sekarang bisa dilihat di Graha Begawan Nusantara, Jakarta Selatan.

    Seperti diketahui, kain penutup Ka’bah atau kiswah ini diganti setiap tahun. Kain hitam yang lama dilepas untuk kemudian diganti dengan yang baru.

    Salah satu kiswah itu diperoleh oleh pendiri Graha Begawan Nusantara, Arie Triyono, dari Arab Saudi, pertengahan Maret 2014.

    Kiswah tersebut kemudian terpasang megah di dalam ruangan berdinding kaca.

    Keagungan kiswah ini diapresiasi oleh arsitek Ridwan Kamil dan ulama kharismatik sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya.

    Keduanya diundang secara khusus ke Graha Begawan Nusantara. Usai sholat berjamaah di depan kiswah, Ridwan Kamil dan Buya Yahya dipandu oleh Arie melihat-lihat kiswah dari dekat.

    Menurut Buya Yahya, kiswah lebih dari sekadar penutup untuk bangunan fisik, namun melambangkan kesucian dan keagungan Kabah.

    "Dengan jahitan emas yang mengilustrasikan kaligrafi Arab yang indah, kiswah menjadi perwujudan dari keindahan seni Islam," tutur Buya Yahya, dalam siaran pers yang diterima redaksi indosatu.id, Kamis (16/5/2024).

    Ridwan Kamil menambahkan pandangannya sebagai seorang arsitek. Tidak hanya elemen dekoratif, kiswah adalah simbol religius yang kuat.

    Sebagai penutup bangunan suci, kiswah memperkuat identitas religius dan kehadiran spiritual Kabah," terang Kang Emil.

    Memaknai Kiswah Arie Triyono mengatakan bahwa dirinya mengundang Buya Yahya sebagai ulama.

    Sementara Ridwan Kamil, ia nilai punya perhatian dan kepedulian pada dakwah dan pengembangan arsitektur bernuansa Islam.

    "Kita tahu Kang Emil itu kepeduliannya sangat tinggi pada umat Islam. Ia merancang banyak masjid, bahkan sampai di Gaza," lanjut Arie.

    "Oleh karena itulah Kang Emil saya undang khusus kesini untuk memberi saran dan masukan pada tempat dimana kiswah kami simpan dengan baik," katanya.

    Untuk diketahui, Ridwan Kamil telah merancang sejumlah masjid yang tersebar di Indonesia dan luar negeri. Mulai dari Masjid Al- Irsyad (Kabupaten Bandung Barat), Masjid Al-Mumtadz (Kabupaten Bandung), Masjid Raya Asmaul Husna (Tangerang), Masjid Al- Safar (Rest Area KM 88 Tol Purbaleunyi).

    Selain itu, Masjid Raya Al-Azhar (Summarecon, Bekasi), Masjid Jami'e Darussalam, (Tanah Abang), Masjid Al-Kamil (Kabupaten Sumedang), Masjid Baiturrahman (Yogyakarta), Masjid Kubah 99 Asmaul Husna (Kota Makassar), Masjid Syaikh Ajlin (Palestina).

    Di akhir pertemuan, Arie mengatakan bahwa kiswah adalah pengingat akan sejarah dan tradisi Islam. Setiap pergantian kiswah mengingatkan umat Islam akan peran penting dalam perkembangan agama mereka.

    "Kiswah bukan hanya sebuah penutup kain, tetapi lambang suci yang menghubungkan hati umat Islam dengan Allah SWT," tambah Arie.

    Penghormatan terhadap kiswah, masih menurut Arie, adalah penghormatan terhadap Islam itu sendiri.

    "Dalam setiap jahitan, dalam setiap serat kain, tersemat nilai-nilai kebersamaan, kesucian, dan kekaguman yang memperkuat ikatan umat Islam dengan ajaran agama mereka," tutup Arie.

    Kiswah Ka’bah diganti setiap 1 Muharram. Penggantian kiswah Ka’bah pada 1 Muharram ini adalah perintah dari Raja Salman.

    Sementara untuk pencucian Ka’bah, dilakukan pada 15 Muharram. (Dika/Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini