Ketua Komnas WI Deliserdang Tumpal Manik (kiri) | Foto: pribadi |
INDOSATU.ID - Tumpal Manik, SH.,MH., selaku Ketua DPD Komisi Nasional Wartawan Indonesia (Komnas WI) Kabupaten Deliserdang meminta pihak Aparat Penegak Hukum (APH) mengusut tuntas motif kebakaran rumah wartawan Tribrata TV di Tanah Karo.
Kepada awak media indosatu.id, Tumpal menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut.
Apalagi, katanya, dalam peristiwa kebakaran rumah wartawan itu, semua anggota keluarganya turut menjadi korban meninggal dunia.
Ia menyoroti isu yang beredar bahwa dugaan kebakaran tersebut disebabkan oleh OTK (Orang Tak Kenal).
Tumpal pun menyampaikan rasa turut berdukacitanya atas kejadian naas yang memakan 4 orang korban tewas di peristiwa tersebut.
"Semoga almarhum beserta keluarga yang menjadi korban kebakaran ditempatkan di surga. Keluarga yang ditinggalkan semoga tabah dan kuat atas musibah kebakaran itu," ucap Tumpal, Sabtu (29/6/2024).
Sebelumnya, para insan pers dikejutkan atas informasi yang beredar di kalangan wartawan bahwa seorang wartawan bernama Sempurna Pasaribu (SP) meninggal dunia bersama keluarganya di dalam rumahnya sendiri dalam peristiwa kebakaran.
Pantauan awak media indosatu.id pada foto-foto yang beredar di dalam WhatsApp Grup kalangan wartawan menunjukkan bangunan rumah SP tampak hangus dan rata dengan tanah, tidak ada bangunan tersisa.
Peristiwa naas tersebut diketahui terjadi pada Kamis 27 Juni 2024, sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.
SP (47 tahun) ikut terbakar bersama istri dan anaknya. Informasi dari Polres Tanah Karo menyebutkan terdapat 4 korban meninggal dunia pada tragedi tersebut.
Dugaan sementara, kejadian naas itu disebabkan tabung gas yang berada di dalam toko milik istri SP.
Terletak di Jalan Surbakti Ujung Kelurahan Padang Mas Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo, Sumut, istri SP diketahui memiliki usaha toko di rumahnya, tabung gas menjadi salah satu jualan yang dijajakan istrinya.
Di sisi lain, beredar isu bahwa kebakaran rumah wartawan Tribrata TV itu diduga dilakukan OTK.
Pasalnya, rekan SP mengutarakan bahwa korban sudah beberapa hari tidak pulang ke rumahnya untuk mengantisipasi hal negatif yang terjadi pada dirinya pasca menulis artikel berita tentang narkoba, judi, dan ilegal logging.
Dalam WhatsApp Grup para wartawan, rekan korban mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengantar korban pulang ke rumahnya sekitar pukul 24.00 WIB tengah malam.
Beberapa jam kemudian, rekan korban menerima kabar bahwa rumah SP terbakar dan menewaskan 4 korban nyawa.
Damkar (Pemadam Kebakaran) yang tiba di lokasi akhirnya berhasil memadamkan api, namun bangunan rumah korban tidak dapat diselamatkan hingga rata dengan tanah.
Terkait peristiwa naas tersebut, DPD Komnas WI Deliserdang berharap APH dapat mengungkap misteri kebakaran rumah wartawan Tribrata TV itu.
Mereka pun berharap agar dugaan pembakaran rumah wartawan itu dapat diselidiki secara terang benderang.
Sebagai organisasi kewartawanan, Pengurus Komnas WI menyatakan kesiapannya jika pihak kepolisian mengajak wartawan berkolaborasi memberikan informasi yang berkaitan dalam pengungkapan misteri kebakaran tersebut. (Lian/Red)