-->
  • Jelajahi

    Copyright © Media Indosatu - Menuju Indonesia Maju
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Menteri Pertanian Apresiasi Kemitraan Inovatif PT LSAJ di Balaraja Banten

    Redaksi
    10 Juni 2024, 17:39 WIB Last Updated 2024-06-10T10:39:00Z
    Banner IDwebhost

    Dirut PT LSAJ Arie Triyono (Kiri) dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Kanan) | Foto: dokumentasi

    Banten, INDOSATU.ID - Kementerian Pertanian menyoroti dunia agribisnis di salah satu sudut Balaraja, Tangerang, Banten. Lokasi ini tepatnya di peternakan terintegrasi milik Perseroan Terbatas Lembu Setia Abadi Jaya (PT LSAJ) yang baru saja dikunjungi oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

    Pada kesempatan itu dalam kunjungannya, Amran disambut langsung oleh Direktur Utama PT LSAJ, Arie Triyono. Amran meninjau peternakan hewan terintegrasi yang memiliki luas area 22,5 hektare tersebut, Jum'at (7/6/2024) lalu.

    Sejumlah fasilitas pendukung ekosistem peternakan pun ditinjau. Mulai dari pabrik pakan berkapasitas 40 ton per hari, meninjau lokasi akan dibangunnya pabrik pupuk, RPH (Rumah Potong Hewan), pabrik bakso, sosis, nugget, meat shop, serta cold storage. Usai meninjau area peternakan, Amran juga menyempatkan menggelar dialog dengan para petani plasma binaan PT LSAJ.

    "Pak Menteri, ini saya kenalkan dari kelompok tani dari Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang jadi pejuang pertanian. Mereka membentuk kelompok, satu kelompok terdiri dari 25 orang. Kita pakai sistem tanggung renteng," ujar Arie Triyono memberikan pengantar dialog di hadapan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

    "Plasma peternak kita, pakan dari kita, dan petani kita bisa menjamin pakan yang diberikan ke ternak mereka sama dengan pakan untuk ternak di kandang induk kita ini. Dengan pakan berkualitas tinggi, pertumbuhan daging per hari di LSAJ alhamdulillah bisa menciptakan 1,8 kilogram pertumbuhan dagingnya," terang Arie.

    Amran Sulaiman pun menyambut antusias paparan Arie yang mengatakan bahwa pola kemitraan inti-plasma dalam peternakan bisa diterapkan untuk meningkatkan produksi daging yang nantinya berdampak terhadap kesejahteraan peternak di Indonesia.

    "Saya sangat berterimakasih kepada PT LSAJ. Ini sungguh luar biasa bantuannya terhadap pemerintah. Konsepnya luar biasa dan ini akan kita kembangkan di seluruh Indonesia nanti. Kita support dengan kebijakan melalui KUR, izin-izin kita permudah," ucap Amran meyakinkan.

    Amran yakin bahwa konsep kemitraan ini bisa melibatkan lebih banyak peternak lokal yang bekerjasama dengan pengusaha, terkhusus dalam meningkatkan produksi daging di dalam negeri.

    "Saya akan perintahkan kepada direktur, bila perlu antarkan izinnya ke lapangan. Karena konsep ini membantu masyarakat. Plasmanya 90 persen, intinya 10 persen. Ini betul-betul ingin melihat rakyat berkembang, betul-betul ingin melihat rakyat sejahtera. Konsep inilah yang akan kita bangun di Indonesia nantinya," tutur Menteri Pertanian itu.

    Menurut Amran, program PT LSAJ akan membantu negara mewujudkan swasembada daging dengan kekuatan peternak lokal. Ia pun kemudian memberikan ilustrasi agar Indonesia bisa lepas dari ketergantungan impor sapi dan mewujudkan swasembada daging dalam negeri.

    "Coba..!! kita butuh berapa ekor, selalu impor?," tanya Amran ke Dirjen PKH, yang saat itu turut mendampingi.

    "Satu juta ekor, Pak," jawab Dirjen.

    Menteri Pertanian itu kemudian bertanya kepada salah seorang peternak plasma PT LSAJ.

    "Bapak pelihara berapa ekor?," tanya Amran.

    "Sepuluh ekor, Pak," ujar seorang anggota kelompok ternak yang ditanya.

    "Berarti 100 ribu orang petani saja itu sudah 1 juta ekor. Cuma tidak sinkron, nanti kita sinergi uang numpuk di bank, satu sisi pengusaha butuh KUR, petani juga butuh KUR, tapi tidak duduk bersama. Suara petani, suara peternak, suara Tuhan," ucap Amran.

    Lewat pola kemitraan inti-plasma, Amran pun melihat dampak lebih besar untuk masyarakat. "Ini bisa, katakanlah 10 ekor per orang. Kalau 100 ribu dibina, bahkan 200 ribu, 500 ribu bahkan mau dibina. Bisa dibayangkan ekonomi itu bergerak di desa. Nah ini potensinya ada kami siapkan regulasinya. Kami support secara kebijakan," ujar Amran.

    Ia pun mengungkapkan, Kementerian Pertanian nantinya bakal segera mengembangkan sistem peternakan mini tersebut di seluruh wilayah Indonesia dengan menyiapkan seluruh kebijakannya yang dapat mensupport konsep itu.

    Kemitraan Inti-Plasma Berdayakan Masyarakat

    "Kita impor terus. Dan ini akan meningkat terus jika tidak kita cegah dari sekarang. Konsep yang bisa mencegah adalah konsep yang dibangun oleh PT LSAJ. Konsep yang mempekerjakan orang, mengikutsertakan masyarakat. Jadi kesejahteraan itu dibangun," tutur Amran.

    Amran menekankan bagaimana pemberdayaan masyarakat jadi kunci lewat kemitraan inti plasma ini. "90 persen untuk petani, 10 persen untuk pengusaha. Ini konsep yang baru kami temukan. Jadi ini harus dijadikan contoh model di republik ini. Ini yang benar karena mengikutsertakan masyarakat. Dulu negara inimerdeka dengan bambu runcing, masak beternak aja nggak bisa?," ucapnya.

    Menteri Pertanian itu pun berjanji akan mendukung penuh inisiatif dan terobosan kemitraan inti-plasma yang telah dirintis PT LSAJ.

    "Kementerian Pertanian mensupport, bapak minta izin, langsung enggak ada embel-embel, enggak ada under table, enggak ada macam-macam. Bapak minta izin hari ini, Insya Allah.. sore terbit. Kalau izin nggak terbit, cari saya. Kami regulator, saya ini pelayannya bapak, pelayannya Masyarakat. Kalau tidak layani bapak, saya berdosa," imbuh Amran.

    Sembari menutup dialog, Menteri Amran mengapresiasi kepeloporan Arie Triyono dan PT LSAJ. "Bayangkan kalau ada 100 orang seperti Pak Arie di Indonesia, persoalan 78 tahun Indonesia Merdeka beres. Kita bisa jadi negara super power melalui pangan. Saya yakin beres ini masalah sapi. Libatkan masyarakat," tandasnya. (Red)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close
    Banner iklan disini