Gedung MPR (DPD & DPR) RI di Jakarta, yang merupakan tempat kerja DPD RI | Foto: istimewa |
Jakarta, INDOSATU.ID - Langkah Lanyalla Mahmud Mattalitti untuk menduduki kursi Ketua DPD RI untuk kedua kali sepertinya mendapat penolakan dari berbagai pihak.
Penolakan itu tidak hanya datang dari internal DPD RI, tetapi juga dari eksternal, yakni kalangan masyarakat umum.
Salah satu elemen masyarakat, Front Majukan Daerah (FMD) mendukung gerakan perubahan yang dilakukan Anggota DPD RI dengan menolak Lanyalla menduduki kursi Ketua DPD RI periode kedua.
FMD menilai Lanyalla gagal dalam memimpin Lembaga DPD RI selama 5 Tahun.
Padahal seharusnya, kata aktivis FMD, DPD RI seharusnya menjadi Lembaga yang paling depan memperjuangkan kemajuan daerah.
Koordinator FMD, Heru Purwoko, menilai bahwa Lanyalla hanya menjadikan DPD RI sebagai kendaraan untuk memenuhi ambisinya.
Heru juga tak segan-segan mengatakan bahwa Lanyalla mengubah Tata Tertib DPD RI dengan sesuka hati.
Untuk itu, kata Heru,FMD tidak akan membiarkan Lembaga DPD RI dipimpin oleh orang yang bersikap otoriter.
Masih kata Heru, FMD akan terus menyuarakan fakta yang terjadi terhadap Lanyalla.
"Nantinya FMD akan melakukan sosialisasi terkait penolakan itu kepada masyarakat luas," pungkas Heru, melalui siaran persnya yang diterima indosatu.id.
Kontributor: Eka
Editor: Dika