Ragnar Oratmangoen (kanan) merayakan gol ke gawang Bahrain bersama Mees Hilgers (kiri) di Bahrain National Stadium, Kamis (10/10/2024) kemarin (Foto: Timnas Indonesia) |
INDOSATU.ID - Laga kualifikasi piala dunia putaran ketiga sudah memasuki laga ketiga, setiap tim nasional negara-negara yang ikut harus melakoni 5 laga kendang dan 5 laga tandang.
Dari 10 laga tersebut, pada akhir babak penyisihan grup, peringkat 1 dan 2 dipastikan lolos ke piala dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat + Meksiko + Kanada.
Salah satu grup yang paling memanas adalag grup C, dimana terdapat 4 tim nasional yang pernah berlaga di piala dunia, yakni Jepang, Arab Saudi, Australia, dan China.
Sementara Indonesia dan Bahrain yang juga tergabung ke dalam grup C belum pernah tampil di piala dunia.
Namun Indonesia optimis bisa lolos piala dunia dengan segala persiapan yang dilakuka Ketum PSSI Erick Thohir dan menejemen Timnas serta Pelatih Kepala Shin Tae-yong.
Dengan kehadiran para pemain keturunan berdarah Indonesia yang merumput di Eropa, Indonesia menjelma menjadi tim nasional yang ditakuti.
Bagaimana tidak, di laga perdana putaran ketiga kualifikasi piala dunia, Indonesia mampu menahan imbang 1-1 tim nasional Arab Saudi (KSA).
Pada laga kedua, Indonesia menaham imbang 0-0 Australia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Hasil kontra tim nasional langganan piala dunia ini menimbulkan kekhawatiran bagi tim nasional lainnya di grup C.
Hal ini terbukti pada laga ketiga kontra Bahrain, bermain di negara Bahrain, Indonesia tampak tanpa beban. Pelatih Kepala Shin Tae-yong mengatakan kepada media bahwa dirinya memberikan Latihan enjoy kepada anak asuhnya agar tidak dalam tekanan saat bermain kontra negara itu.
Alhasil, Indonesia mampu mencetak 2 gol ke gawang Bahrain pada Kamis (10/10/2024) di Bahrain National Stadium.
Indonesia Merasa Dicurangi, Wasit Kontroversi Memihak Bahrain
Namun sangat disayangkan karena Wasit Ahmed Al Kaf dinilai telah berpihak berat sebelah dan kelihatan memihak Bahrain.
Tambahan waktu 6 menit (90+6) berakhir di 90+10, wasit meniup pluit akhir di menit 100.
Ahmed Al Kaf, wasit asal Oman yang memimpin laga Bahrain kontra Indonesia (Foto: google.com) |
Pada menit 97, Bahrain tertinggal 1-2 dari Indonesia, namun momen bola keluar (trow in) dan bola mati tidak membuat wasit meniup peluit tanda waktu telah habis.
Di menit 99, wasit malah memberikan sepakan pojok bagi Bahrain, momen itu pun membuat harapan Indonesia sirna, Tim Garuda gagal memetic 3 poin dari kendang Bahrain.
Adalah akibat sepakan pojok yang kemudian tandukan pemain Bahrain diteruskan Mohamed Mahroon, dan akhirnya wasit mengesahkan gol tersebut.
Dua gol yang dicetak Mohamed Mahroon ke gawang Indonesia membuat skor imbang 2-2. Gol pertama dicetak Mohamed pada menit 15 dari luar kotak pinalti saat tendangan bebas, saat itu bola membentur mistar gawang Indonesia dan memantul ke arah dalam gawang yang kemudian memantul keluar.
Tak hanya itu, kontroversi wasit asal Oman itu juga tampak saat pemain kedua negara saling bentrok merebut bola.
Beberapa kali drama kesakitan pemain Bahrain diakhiri dengan tiupan peluit wasit Ahmed Al Kaf, sementara tekelan pemain Bahrain hingga membuat Marselino merasa kesakitan tidak membuat wasit meniup pluit.
Wasit terus melanjutkan laga sementara wonderkit Indonesia itu tampak masih belum bangkit dari rasa sakitnya pasca ditekel pemain Bahrain.
Pelanggaran yang dilakukan Witan di depan gawang Indonesia di luar kotak pinalti membuat wasit Oman tersebut bersemangat, ia seolah ingin memberikan kesempatan kepada para pemain Bahrain mencetak gol.
Tindakannya berbanding terbalik dengan para pemain Indonesia, beberapa kali pemain Indonesia dirugikan padahal tidak melakukan pelanggaran berat.
Lucunya lagi, pelanggaran yang dilakukan pemain belakang Bahrain terhadap Rafael Struick di depan gawang tidak menghasilkan tendangan bebas (foul) bagi Tim Garuda.
Saat itu wasit hanya melambungkan bola dan menganggap tidak ada pelanggaran yang dilakukan pemain Bahrain, padahal tampak Rafael Struick dijatuhkan.
Grup C Semakin Memanas
Dari 3 laga yang sudah dilakoni para tim nasional negara yang tergabung di grup C, hanya Jepang yang selalu menang, negara Samurai itu pun telah mengoleksi 9 poin bahkan gawang Jepang belum kebobolan 1 gol pun, 7-0 kontra China, 5-0 kontra Bahrain dan 2-0 kontra Arab Saudi (KSA). Hasil ini membuat Jepang menempati posisi pertama grup C.
Pada posisi kedua di tempati Australia dengan mengoleksi 4 poin. Australia kalah 1 kali kontra Bahrain (0-1), seri 1 kali kontra Indonesia (0-0) dan menang 1 kali kontra China (3-1). Gawang Australia telah kebobolan sebanyak 2 gol.
Arab Saudi (KSA) berada di posisi ketiga dengan raihan 4 poin sama dengan Australia, hanya saja Arab Saudi sudah kebobolan 4 gol sedangkan Australia kebobolan 2 gol. KSA imbang lawan Indonesia (1-1), menang lawan China (2-1) dan kalah lawan Jepang (0-2).
Di posisi keempat ada Bahrain, dengan kemenangan 1 kali kontra Australia (0-1), kalah kontra Jepang (0-5), dan imbang kontra Indonesia (2-2), Bahrain mengoleksi 4 poin, Bahrain kebobolan 7 gol.
Pada posisi keempat ditempati Indonesia, Tim Garuda mencatatkan belum pernah kalah. Dari 3 laga yang sudah dilakoni, Indonesia mengoleksi 3 poin dari 3 kali laga imbang. Indonesia imbang kontra KSA (1-1), imbang kontra Australia (0-0), dan imbang kontra Bahrain (2-2). Tim Garuda kebobolan 3 gol, lebih baik dari 3 tim lainnya, Indonesia hanya kalah dari Jepang yang belum kebobolan dan Austra yang kebobolan hanya 2 gol.
Posisi paling buncit ditempati China, tim nasional negara naga itu menelan 3 kali kalah dari 3 laga yang sudah dilakoni. Di laga perdana, China kalah 0-7 dari Jepang, kemudian kalah 1-2 dari KSA, dan kembali kalah 1-3 kontra Australia. Tercatat bahwa gawang China sudah kebobolan 12 gol dan mengoleksi 0 poin dari 3 laga.
Selanjutnya China akan menghadapi Indonesia, kemungkinan besar Tim Garuda akan meluapkan kekecewaannya usai dicurangi di Bahrain. (Tim Redaksi)