PJs Bupati Toba Agustinus Panjaitan (tengan berkacamata) sedang memantau titik rawan lakalantas didampingi Dishub Kabupaten Toba (Foto: Dedi) |
Toba, INDOSATU.ID - Jumlah kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di ruas jalan Jangga Dolok, Lumbanjulu, Kabupaten Toba, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba.
Untuk itu, Pemkab Toba mencari solusi nyata demi menekan tingkat kecelakaan di titik-titik rawan wilayahtersebut.
Pemkab Toba pun menggelar rapat dengan instansi terkait di Kantor Bupati Toba, Rabu (23/10/2024) kemarin.
Rapat ini merupakan tindak lanjut dari hasil peninjauan langsung yang dilakukan Pjs Bupati Toba, Dr. Agustinus Panjaitan, yang didampingi Dinas Perhubungan (Dishub) Toba dan Balai Pengelola Jalan Nasional (BPJN) Sumut di sekitar Jangga Dolok.
Peninjauan ini mempertegas urgensi agar segera melakukan perbaikan dan pengawasan terhadap ruas jalan yang dianggap rawan kecelakaan.
Agustinus menyoroti kondisi ruas jalan nasional, batas Kabupaten Simalungun – Silimbat, khususnya di ruas jalan Jangga Dolok, Toba yang dinilai berisiko tinggi menimbulkan lakalantas.
"Terdapat beberapa titik di Jangga Dolok yang rawan kecelakaan. Pagar pembatas jalan (guardrail) rusak akibat longsor, dan kurangnya rambu lalu lintas membuat situasi cukup berbahaya," tutur Agustinus.
Dirinya juga menambahkan, jarak pandang yang terbatas serta tikungan tajam di titik jalan tersebut semakin memperburuk situasi lalulintas.
PJs Bupati Toba itu menegaskan, tidak hanya penanganan infrastruktur, penyampaian informasi kepada masyarakat terkait keselamatan berlalu lintas juga sangat penting.
"Banyak kecelakaan terjadi akibat human error, sehingga edukasi kepada pengendara mengenai bahaya berkendara di jalan rawan ini harus lebih ditingkatkan," imbuhnya.
Masih dalam kesempatan rapat tersebut, BPJN Sumut dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sumut menyatakan bahwa sejumlah langkah telah direncanakan untuk memperbaiki kondisi infrastruktur jalan.
Selain itu, pemasangan rambu Chevron di tikungan, perbaikan guardrail yang rusak, dan pembersihan pohon serta semak-semak di sepanjang ruas jalan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Tidak hanya itu, BPJN mengungkapkan bahwa mereka tengah mempersiapkan solusi jangka pendek, contohnya pemasangan rambu sementara di titik longsor dan melakukan pengawasan ketat di wilayah yang rawan kecelakaan.
Sementara itu, data dari Dirlantas Polda Sumut menngatakan bahwa sepanjang bulan Januari hingga bulan September 2024, wilayah Kabupaten Toba mencatat 42 korban meninggal akibat lakalantas, sementara 278 korban mengalami luka-luka.
Jasa Raharja pun turut mendukung upaya kampanye keselamatan berlalu lintas ini dengan menyediakan spanduk dan imbauan di lokasi rawan kecelakaan.
Untuk itu, Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) kembali diaktifkan Pemkab Toba guna mengevaluasi dan monitoring titik rawan lakalantas di kabupaten itu.
"Saat ini kami sedang mengupayakan langkah-langkah strategis sebagai upaya mengurangi tingkat lakalantas di wilayah Jangga Dolok serta memastikan keselamatan pengendara di wilayah itu," tandas Agustinus. (Red)