Barang-barang warga usai dihantam banjir setinggi 2,5 meter | Foto: Manaor |
Medan, INDOSATU.ID - Hebatnya curah hujang yang mengguyur Kota Medan dan wilayah kabupaten sekitarnya membuat beberapa warga yang bermukim di dekat sungai terdampak banjir.
Banjir kiriman yang tergolong cukup besar dialami warga Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor, Medan. Aliran air sungai dari arah pegunungan yang mengalir melalui Sembahe dan Namorambe membuat warga di pinggiran Kota Medan itu merasakan dampak yang signifikan.
Rumah-rumah warga yang berada lebih rendah dari jalan raya yang terletak tidak jauh dari aliran sungai terendam hingga melewati tinggi orang dewasa. Bahkan beberapa rumah lainnya yang lebih rendah tampak terendam mencapai atap rumah.
Parahnya akibat yang dirasakan warga membuat mereka berharap akan bantuan dari Pemerintah, apalagi semua yang ada di dalam rumah sudah dalam keadaan berlumpur dan tidak dapat digunakan.
Doni, salah satu warga Gedung Johor yang terdampak memohon bantuan berupa makanan, pakaian termasuk pakaian sekolah anak-anaknya.
Ia mengatakan butuh 2-3 hari untuk membereskan semuanya agar kembali ke sedia kala jika cuaca mendukung, jika tidak maka akan butuh waktu lebih lama lagi.
Dirinya juga bingung, karena besok hari paska peristiwa banjir ia harus kembali bekerja setelah libur nasional Pilkada serentak.
"Mungkin besok harus ke tempat kerja untuk memohon ijin bang, mau menggunakan jasa pembersih rumah, saya gak punya uang cukup untuk itu, bisa makan dan sekolahin anak juga sudah syukur," ucapnya sedih.
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 5 sore, Rabu (27/11/2024), para warga yang terdampak terlihat disibukkan dengan membersihkan rumahnya masing-masing.
Salah satu warga di lokasi mengatakan tidak ada barang-barang yang sempat diselamatkan, karena banjir datang di malam hari, Selasa (26/11/2024) malam menjelang dini hari, sedangkan dirinya dan keluarga sedang berada di rumah sanak saudaranya di daerah Medan Tembung.
"Mau gimana lagi bang, tak sempat lagi diselamatkan, kebetulan kami tidak di rumah tadi malam, ini baru bisa kami bersihkan, airnya baru surut tadi," katanya.
Sementara itu, warga lainnya bernama Dewi, menyampaikan kesedihannya karena posisi suaminya sedang berada di luar kota kala banjir datang.
Dirinya pun pasrah seisi rumahnya terendam banjir, sementara ia dan anaknya meninggalkan rumah ke arah tanah yang lebih tinggi.
"Airnya naik udah posisi orang tidur bang. kami tidur di teras rumah orang sana yang rumahnya lebih tinggi dari sini," tuturnya, Rabu (27/11/2024) sore.
"Aku fokus sama anak-anak aja bang, rumah kugembok biar barang-barang tetap di dalam walaupun terendam. Airnya hampir ke asbes rumah bang," imbuhnya.
Usai air surut, Dewi mencoba menyicil membersihkan rumahnya dengan alat seadanya dengan sisa-sisa air yang ada, sementara keadaan PLN masih dalam posisi terputus demi mengantisipasi arus pendek di lokasi banjir.
Para warga lainnya tampak masih hilir mudik disibukkan membersihkan rumahnya masing-masing, beberapa warga lainnya menggunakan jasa pembersih rumah dengan membawa mobil pickup yang berisi tangki air. (Manaor/Red)