DeLiang Al Farabi pada sebuah kesempatan di Podcast Dedi Corbuzier (Foto: Facebook) |
INDOSATU.ID - DeLiang Al Farabi, bocah berusia 12 tahun asal Makeang, Maluku Utara, mencuri perhatian publik berkat prestasinya sebagai penulis cilik yang produktif.
Hingga saat kini, dia sudah menulis sekitar 80 buku berbahasa Inggris, dengan beberapa karyanya menembus peringkat bergengsi di platform Amazon Amerika Serikat dan Inggris.
Pantauan dalam sebuah video yang viral di Instagram @deliang_farabi, DeLiang terlihat mengisi webinar internasional dengan menggunakan bahasa Inggris.
Acara tingkat internasional itu dihadiri oleh siswa SD dan SMP dari negara Polandia, di mana dia berbagi pengalaman sebagai penulis cilik.
Berdasarkan puluhan buku yang ia hasilkan, sembilan di antara bukunya merupakan novel. Sementara, sekitar 13 buku yang ditulisnya telah diterbitkan.
Adapun karya pertamanya berjudul DeLiang the Deer, sementara novel debutnya, A Tale of J: A Dark Winter, menandai langkah awalnya di dunia literasi.
Prestasi bocah ini semakin gemilang ketika dua novelnya, A Tale of J: Quirky Friends dan Stories of the Worst Bullies History, mampu masuk dalam daftar Top 15 kategori Dark Comedy di Amazon Amerika Serikat dan Inggris.
Rigel: The Last Guardian, novel yang ditulisnya juga sempat menduduki posisi Top 50 dalam kategori Fantasy di Amazon Inggris.
Terlahir di Taipei, Taiwan, 18 Juni 2012, DeLiang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.
Bocah cerdas ini sempat tinggal di Bristol, Inggris, saat kedua orang tuanya menempuh pendidikan doktoral di salah satu universitas.
Ingin bersumbangsih kepada negaranya, dia dan keluarganya kembali ke Indonesia dan mendirikan platform edukasi Islami bernama @edufic.id.
Talenta dan bakatnya dalam menulis sudah membuahkan hasil sejak dini. Di saat usia 10 tahun, ia meraih royalti pertama sebesar Rp20 juta.
Kini, DeLiang tengah menyelesaikan novel terbarunya berjudul The Battle of Badr, nantinya novel ini akan diterbitkan di London, Inggris.
Hobi membaca dan menulis merupakan bagian dari perjalanan hidupnya, sebuah kecintaan yang diwarisi dari kedua orang tuanya.
Di tahun 2024 lalu, anak jenius ini sudah menyelesaikan 393 buku yang ditulisnya. Di dunia pendidikan, ia menjalani pendidikan melalui homeschooling.
Dirinya terus menginspirasi banyak orang dengan dedikasinya di dunia literasi dan menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia lainnya.
Sumber: Dirangkum dari berbagai sumber
Editor: Admin