Konser Amal Palestina Pertama di Labura Untuk Pembebasan Palestina (Foto: Shela) |
Penulis : Shela Rahmadhani, S.Pt
"Ketika Yahudi membantaimu, merah berkesimbah di tanah airmu... ", begitu penggalan syair grup musik islami Maidany yang sukses populer di tengah masyarakat muslim. Pada kesempatan penuh berkah, Maidany turut meramaikan konser amal di Labuhanbatu Utara, tepatnya di lapangan Kantor Kecamatan NA IX-X.
Konser Amal Palestina yang digelar di Labuhanbatu Utara (Labura) ini merupakan konser amal pertama yang pernah ada. Selama ini, konser menghadirkan artis papan atas digelar untuk menyambut hari ulang tahun kabupaten saja.
Berbeda dengan konser hari ulang tahun kabupaten, pada kesempatan ini konser diadakan untuk menggalang dana bagi saudara Palestina. Tentunya dengan harapan agar Palestina segera bebas dari penjajahan selama ini.
Dengan konser, harapannya memanggil semua kekuatan umat islam untuk mendengar jeritan bangsa Palestina. Lebih jauh, diharapkan semua umat Islam bersatu untuk membebaskan Palestina.
Konser amal pada kesempatan tersebut tidak hanya menghadirkan nama grup musik ternama melainkan turut mengundang sejumlah pengisi lainnya, diantaranya grup musik memorable dan Ibu Maryam Rachmayani yang merupakan Direktur Utama Adara Relief Internasional.
Baru-baru ini memang Palestina mendapatkan kabar gembira dengan terwujudnya gencatan senjata. Gencatan senjata memberikan sedikit jeda bagi Palestina untuk menata diri, menata kekuatan, menata tubuh mereka, dan mencari kekuatan.
Hingga pada batas tertentu, maka perang tentu terus berlanjut hingga bangsa penjajah Israel terusir dari tanah mereka.
Tentu, dalam konser ini diharapkan suara-suara Palestina dapat didengar, kesakitan mereka dapat dirasakan, dan apa yang terjadi di sana dapat tergambarkan. Sebagaimana Rasul bersabda bahwa umat bagaikan satu tubuh. Apabila satu bagian tubuh sakit, maka sebagian yang lain turut merasakan.
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya)" (HR. Bukhari no. 6011 dan Muslim No. 2586).
Rangkaian acara Konser Amal Palestina diisi dengan tilawah, sambutan, orasi, lelang, kegiatan konser, dan pengutipan donasi.
Orasi pertama disampaikan oleh aktivis KAMMI Labura. Orator menyampaikan bahwa apa yang terjadi di Palestina hari ini adalah penjajahan.
Dilanjutkan orasi yang kedua mengupas sejarah kemerdekaan Indonesia dimana yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Palestina. Indonesia harus membantu Palestina di dalam meraih kebebasannya.
Setelah orasi sesi satu, berlangsunglah kegiatan lelang hingga waktu ashar. Dalam lelang, terdapat barang-barang yang langsung dibawa dari Palestina.
Adapun hasil lelang, akan disalurkan untuk membantu warga Palestina. Setelah, ba'da ashar maka kemudian dibuka kembali dengan penampilan konser Memorable, grup musik lokal Labura.
Terdengar Memorable membawakan lagu 'Akulah Para Pencari-Mu ya Allah' dan lagu 'We Will Not Go Down'. Konser berlangsung dengan khidmat, dihanyutkan oleh olah vokal dari vokalis band, dan iringan musik gitar listrik yang berdenting-denting.
Selanjutnya yang paling ditunggu dan inti acara adalah orasi dari Ibu Dr. Maryam Rachmayani yang merupakan Direktur Utama Adara Relief Internasional. Dr. Maryam terjun langsung ke Gaza, mendatangi pengungsian Gaza, dan melihat korban-korban Gaza.
Dalam orasinya beliau menyampaikan bahwa Palestina berkaitan dengan agama Islam. Kiblat pertama umat islam adalah Al-aqsa di Palestina. Al-aqsa juga merupakan kota para nabi. Ada nabi yang lahir, hidup, bahkan wafat disana, atau sekedar lewat di Palestina.
Dr. Maryam menceritakan kedekatan masyarakat Palestina dengan Al-qur'an. Bahkan anak-anak Palestina ketika berlari-lari di tepian pantai, yang mereka lakukan adalah tebak-tebakan ayat.
Di depan Dr. Maryam sendiri, seorang anak 4 tahun menghatamkan surah Ar-Rahman hingga tuntas dan sempurna. Keimanan masyarakat Palestina benar-benar teruji. Sesuai dengan firman Allah surah Al-Baqarah (2) :155
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Bu Maryam menjelaskan ayat tersebut. Dalam ayat dikatakan "diuji dengan rasa takut", di Palestina tidak hanya takut, melainkan bom tiap waktu. Dikatakan di ayat diuji dengan lapar, Palestina lebih dari lapar, bahkan tidak ada makanan.
Diuji dengan harta, bahkan di Palestina, tanah mereka di rampas, rumah mereka diratakan. Namun bangsa Palestina masih bertahan pada keimanan.
Dr. Maryam menghimbau kepada masyarakat Labuhanbatu Utara untuk menunjukkan keberpihakan kepada Palestina, demikian pula Gaza. Gaza pusat kekuatan Palestina.
Selanjutnya, ditutup dengan konser Maidany. Terlihat dengan penuh semangat penonton bernyanyi bersama dengan artis. Lagu yang pertama adalah 'Merah Saga', sebuah lagu untuk memuji perjuangan bangsa Palestina, lalu diikuti lagu 'Kaca Yang Berdebu', 'Iman Tak Dapat Diwarisi', 'Barisan Pejuang', dll.
Konser ini berjalan sukses, menjadi wasilah untuk mendekatkan persaudaraan dan penggalangan dana untuk Palestina yang merupakan perkara penting dalam konser.
Demikian pula semoga upaya kecil dari Labura untuk mendukung Palestina suatu saat akan menemukan titik sukses yaitu "Pembebasan Palestina".
[Penulis adalah alumni UGM, sekaligus pegiat media, dan pengajar di STQ Fikrul Mustanir Rantauprapat]