Tabung Gas Elpiji 3 kg bertuliskan untuk masyarakat miskin (Foto: Google) |
INDOSATU.ID - Selama dua pekan terakhir ini masyarakat Nias Barat (Nisbar) menghadapi kelangkaan gas elpiji 3 kg.
Hal ini menyebabkan beberapa warga terhenti untuk memasak. Gas melon itu biasanya tersedia dengan mudah, namun kini langka dan sulit di dapatkan.
Apalagi warga merasa tidak memiliki alternatif lain yang bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak.
Terkait hal itu, warga menduga ada permainan oknum yang menyebabkan kelangkaan di tengah-tengah masyarakat Nisbar.
"Kami rasa kelangkaan gas elpiji ini bukan masalah distribusi, karena kami lihat distribusi lancar dengan mobil pengangkutan yang rutin membongkar gas di pangkalan," ujar warga yang tidak mau disebutkan namanya di media ini, Kamis (8/1/2025).
Pantauan awak media di lapangan, salah satu pangkalan tampak melayani agen gas elpiji, sebelum warga menyatakan langka.
Diduga oknum yang tidak bertanggungjawab memilih lebih melayani para agen pengecer daripada menjual langsung ke masyarakat.
Hal ini membuat masyarakat yang membutuhkan gas melon itu kesulitan untuk mendapatkan.
Terkait fenomena ini, pemerintah melalui dinas terkait diharapkan mampu mengatasi masalah ini, sehingga masyarakat tidak menjadi korban.
Sementara itu, dinas terkait menghimbau agar penggunaan gas elpiji bersubsidi 3 kg itu digunakan sesuai dengan peruntukannya, yakni masyarakat miskin.
Untuk kalangan ASN dan pelaku usaha kecil diharapkan beralih menggunakan gas non subsidi seperti gas elpiji 12 kg.
Pewarta: Faagulo
Editor: Dika