Mapolsek Cinangka (Tribun) |
INDOSATU.ID - Pengakuan anak bos rental mobil yang tewas ditembak oknum anggota TNI sontak membuat warganet (netizen) Indonesia merasa geram.
Pasalnya, keluarga korban mengaku bahwa mereka sempat meminta bantuan kepolisian setempat, yakni Polsek Cinangka untuk mengejar oknum anggota TNI yang mencoba melarikan mobil rentalnya.
Namun, kepolisian setempat itu menolak untuk mendampingi pengusaha rental mobil tersebut.
Akhirnya, pemilik usaha rental mobil itu pun mengejar pelaku bersama anak buahnya demi menyelamatkan mobilnya yang biasa direntalkan.
Melanggar Kode Etik
Setelah terbukti melanggar kode etik, ramai warganet meminta oknum Kapolsek Cinangka agar dipecat dari institusi kepolisian.
Warganet menilai bahwa oknum kapolsek dan anggotanya tidak mencerminkan tupoksi institusi kepolisian yang sesungguhnya.
"Dipecat saja," tulis warganet di kolom komentar, pada postingan iNews, terkait bukti pelanggaran kode etik yang dilakukan oknum polisi tersebut, Senin (6/1/2025).
"Katanya mengayomi kok membiarkan!!," tulis akun Andi.
"Andaikan polisi mendampingi, mungkin tidak ada korban jiwa," komentar netizen lainnya.
Pelanggaran kode etik yang dilakukan oknum polisi itu dipaparkan Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto.
Ia mengungkapkan bahwa Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan, serta dua anggotanya Bripka Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto telah melanggar kode etik buntut kasus penembakan yang menghilangkan nyawa bos rental mobil tersebut.
Beberapa waktu lalu, bos rental mobil bernama Ilyas Abdurahman menjadi korban tewas akibat ulah oknum anggota TNI yang melakukan penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Rabu (1/1/2025) lalu.
Saat itu pemilik usaha rental mobil tersebut mencoba mengejar oknum anggota TNI yang diduga berusaha untuk menggelapkan mobil sewaannya, ia mengejar bersama anak buahnya. (Red)