Diduga Lalai, Sekitar 98 Siswa SMAN 1 Namorambe Deliserdang Gagal SNBP (Foto: RMOL Sumut) |
INDOSATU.ID - Sebanyak 98 siswa eligibel dari SMAN 1 Namorambe gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Kegagalan ini menurut orang tua siswa, diduga akibat kelalaian AS selaku Kepala Sekolah tersebut, dalam mengurus finalisasi data siswa pada Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Para siswa yang telah berprestasi sejak kelas X hingga XII itu merasa kecewa dan sedih karena kehilangan kesempatan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur prestasi.
Padahal, mereka mengaku telah mempersiapkan diri selama tiga tahun untuk seleksi ini.
Menurut informasi yang dihimpun, batas akhir pendaftaran PDSS adalah 31 Januari 2025, dengan masa perpanjangan hingga 2 Februari 2025.
Namun, pihak sekolah tidak menyelesaikan finalisasi data, sehingga para siswa tidak bisa didaftarkan dalam sistem.
Kekecewaan Orang Tua dan Siswa
Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya kepada wartawan pada Selasa (4/2/2025).
"Kami sangat kecewa. Bagaimana mungkin jalur SNBP untuk siswa eligibel bisa gagal? Kepala sekolah seolah menghambat cita-cita anak kami untuk masuk PTN," ujarnya.
Sementara itu, beberapa siswa yang berupaya meminta klarifikasi kepada kepala sekolah mengaku mendapat respons yang mengecewakan.
Menurut mereka, Kepala Sekolah AS menanggapi dengan santai dan berkata, "Walau kau masuk jalur eligibel SNBP, belum tentu juga kau diterima. Jadi, jangan banyak cakap!," tutur siswa menirukan ucapan Kepala Sekolah tersebut.
Para siswa kini menuntut pihak sekolah agar memfasilitasi mereka untuk mendaftar melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Namun, menurut pengakuan seorang siswa, kepala sekolah memberikan syarat yang dinilai tidak masuk akal.
"Boleh kau daftar lewat jalur UTBK, tapi wajib lulus. Kalau tidak lulus, kau harus kembalikan uang saya," kata siswa tersebut menirukan ucapan kepala sekolah.
Pihak Sekolah Bungkam
Saat wartawan menghubungi Wakil Kepala Sekolah A Sidabutar melalui pesan WhatsApp pada Selasa (4/2/2025) untuk meminta tanggapan, yang bersangkutan belum memberikan respons.
Salah satu guru di sekolah tersebut, yang juga enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa kepala sekolah memang kurang peduli terhadap sekolah.
Menurutnya, posisi operator sekolah yang bertugas menangani PDSS bahkan sudah beberapa kali diganti.
Rekam Jejak Kontroversial Kepala Sekolah
Kepala Sekolah AS sebelumnya beberapa kali menjadi sorotan di berbagai media. Beberapa kasus yang pernah terkait namanya antara lain:
- Aksi demo 28 guru ke Dinas Pendidikan Sumut karena dugaan sikap arogan dan tidak beretika.
- Dugaan pungutan liar terhadap dana Program Indonesia Pintar (PIP) untuk siswa miskin, yang sempat ditangani Kacabjari Pancur Batu.
- Laporan dugaan pencemaran nama baik oleh seorang guru ke Polda Sumut.
- Dugaan manipulasi dana SPP/komite sekolah.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Sekolah AS belum memberikan keterangan resmi terkait kegagalan 98 siswa SMAN 1 Namorambe dalam seleksi SNBP 2025.
Sumber: dstvnews
Editor: Admin