 |
| Kadis Koperasi Sumut Dorong Inovasi dan Kolaborasi di Era Industri 4.0 (Foto: Dedi) |
Medan, INDOSATU.ID - Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara, Dr. Naslindo Sirait, menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi bagi koperasi agar tetap relevan dan kompetitif di era revolusi industri 4.0.
Hal ini disampaikannya saat membuka Pelatihan Fundamental Koperasi yang diselenggarakan Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia (KPI) di Aula PLUT, Gedung PRSU, Jalan Gatot Subroto, Medan, Rabu (5/2/2025).
Masih menurut Naslindo, koperasi harus berani melakukan diversifikasi produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan anggota sekaligus meningkatkan daya saing di pasar.
"Koperasi harus mengadopsi teknologi dalam operasionalnya, seperti sistem manajemen berbasis digital, fintech, P2P lending, hingga crowdfunding," tuturnya.
Dia menambahkan bahwa otomatisasi proses operasional dapat meningkatkan efisiensi dan profesionalisme koperasi.
Selain itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi faktor krusial dalam mendorong kinerja koperasi agar semakin kompeten di tengah persaingan global.
Naslindo juga memperkenalkan model koperasi multipihak yang diatur dalam Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 8 Tahun 2021.
Model ini, kata dia, memungkinkan individu dari berbagai latar belakang usaha untuk bergabung, sehingga menciptakan ekosistem yang lebih beragam dan kolaboratif.
"Kolaborasi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan bekerja sama, koperasi dapat menciptakan situasi ‘win-win’ yang menguntungkan semua pihak," jelasnya.
Selain aspek teknis, Naslindo juga menyoroti pentingnya menjaga ideologi koperasi yang berlandaskan nilai solidaritas, gotong royong, dan kesejahteraan bersama.
Ia menegaskan bahwa di era digital, koperasi harus lebih mengedepankan kerja sama ketimbang persaingan yang saling menjatuhkan.
Lanjut Naslindo, contoh koperasi di antaranya adalah keberhasilan Kopontren Al-Ittifaq dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman melalui inovasi dan kemitraan strategis.
"Koperasi yang adaptif dan terbuka untuk berkolaborasi pasti akan berkembang pesat," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Naslindo menegaskan bahwa keberhasilan koperasi sangat bergantung pada kualitas SDM dan kepemimpinan yang kuat.
Ia menjelaskan bahwa pengawas koperasi memiliki peran penting dalam memastikan strategi berjalan sesuai rencana, sedangkan manajer bertanggung jawab atas operasional harian, termasuk pengelolaan produk, promosi, dan analisis keuangan.
"Kepemimpinan yang transformatif dibutuhkan untuk mendorong perubahan positif. Seorang pemimpin koperasi harus mampu menjadi inspirasi bagi anggota dan menggerakkan koperasi menuju kemajuan," kata Naslindo.
Dirinya juga mendorong keterlibatan generasi muda dalam pengelolaan koperasi untuk menghadirkan energi dan ide-ide segar, serta mengedepankan tata kelola yang profesional dan transparan.
Di sisi lain, Naslindo mengajak koperasi untuk memanfaatkan peluang usaha di sektor jasa, seperti percetakan, periklanan, jurnalistik, media, serta pelatihan dan sertifikasi.
Menurutnya, sektor-sektor ini memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan koperasi di masa depan.
"Koperasi yang ingin maju harus memiliki energi baru, cara baru, dan kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman," sebutnya.
Apresiasi dari Ketua Koperasi KPI
Ketua Koperasi Jasa Keluarga Pers Indonesia (KPI), Devis Abuimau Karamoy, mengapresiasi pelatihan ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat kapasitas koperasi.
"Pelatihan ini membantu pengurus, pengawas, dan anggota koperasi memahami peran mereka dalam memajukan KPI," ucap Devis.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Koperasi Kota Medan atas dukungan mereka dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pengirim berita: Dedi Hutajulu
Editor: Lian
