![]() |
Wakil Ketua DPRD Sumut, Sutarto (istimewa) |
Medan, INDOSATU.ID - Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, Dr. Sutarto, M.Si, menyoroti serius kasus gagalnya ratusan siswa SMKN 10 Medan mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) akibat dugaan kelalaian pihak sekolah dalam menginput e-rapor ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
"Saya minta Dinas Pendidikan Sumut tidak hanya memberi surat teguran, tetapi juga melakukan investigasi dan evaluasi. Harus ada yang bertanggung jawab, karena ini menyangkut masa depan anak-anak kita," ucap Sutarto, Jumat (7/2/2025) lalu.
Ia juga mendorong agar solusi segera ditemukan sehingga para siswa yang terdampak tetap memiliki kesempatan mengikuti tahapan seleksi berikutnya.
Sutarto menegaskan, insiden serupa tidak boleh terulang karena SNBP merupakan jalur penting bagi siswa berprestasi untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN) tanpa tes.
"Ini soal masa depan generasi penerus bangsa. Dinas Pendidikan Sumut harus segera mencari solusi terbaik. Selain itu, perlu ada pembenahan infrastruktur, peningkatan kesiapan tenaga pendidik, serta perbaikan jaringan internet di sekolah," ujarnya.
Beruntung, Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memperpanjang masa finalisasi PDSS hingga Jumat 7 Februari 2025.
Sutarto berharap SMKN 10 Medan dapat memanfaatkan perpanjangan waktu tersebut untuk menyelesaikan penginputan data siswa.
Sementara itu, Kepala Seksi Dinas Pendidikan Wilayah I Sumut, Duta Syailendra, membenarkan bahwa pihaknya telah memberikan teguran kepada SMKN 10 Medan.
"Sanksi lebih lanjut akan diputuskan oleh Kepala Dinas. Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini," kata Duta.
Sutarto berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh sekolah di Sumut agar lebih cermat dan disiplin dalam pengisian data, demi memastikan masa depan pendidikan siswa tidak terhambat oleh kelalaian administratif. (Red)